Senin, 07 Desember 2015

Bu Tikha lonte

Perkenalkan namaku Hendi, umurku baru menginjak 18 tahun dan aku baru saja
menyelesaikan sekolah menengah atas beberapa hari yang lalu, jujur saja banyak orang yang mengatakan kalau aku itu memiliki karisma yang baik, selain tampan, kata orang aku itu ramah kepada orang, jadi banyak lingkungan yang dapat menerimaku.
Aku akan menceritakan pengalamanku sendiri yang kini sedang terjadi dan kisah ini benar nyata tanpa rekayasa, sudah 3 bulan lebih aku memiliki tetangga baru, tetangga ini baru saja pindah dari bekasi, mereka dapat dikatakan keluarga kecil, karena keluarga mereka hanya beranggotakan 3 orang saja. Yosep adalah kepala keluarganya, Tika adalah isteri dari bapak yosep dan Teny adalah anak perempuan dari bapak yosep dan bu teny, bapak yosep baru berumur 30 tahun sedangkan isterinya bu tika baru berumur 27 tahun dan bu tika kini seddang hamil 4 bulan , anaknya teny baru berumur 6 tahun, bapak yosep seorang pimpinan dealer motor dikota ini atau bisa dikatakan kepala cabang dealer, sementara itu isternya seorang ibu rumah tangga saja, anaknya teny baru memasuki TK.
Sudah beberapa tahun aku mengharapkan memiliki tetangga baru yang masih berumuran muda, karena rumah yang disebelah rumahku sudah beberapa tahun kosong dan dikontrakan, dan belum ada yang mengisi rumah itu, dan akhirnya sekarang aku dapat memiliki tetangga yang sesuai dengan harapaku. Tetangga baruku ini benar benar ramah, bukan hanya ramah mereka dapat dengan cepat bergaul dengan lingkungan. Bapak yosep yang ramah membuatku semakin akrab saja dan aku sering main kerumah nya untuk bermain PES dan bermain catur bersamanya, bu Tika selalu merasa senang jika aku mampir kerumah nya karena jika aku dating kerumahnya, rumah itu semakin ramai saja ddengan candaan dan tawaan. Setelah beberapa minggu aku selalu main kerumah bapak yosep, aku semakin dekat dengan bu tika, kadang aku suka membantu pekerjaan rumahnya, aku selalu membantu jika bu tika sudah mulai kelelahan, maklum saja bu tika sedang hamil muda dan jangan terlalu kecapean, tapi aku baru sadar ternyata kalau bu tika ini “Nakal”, jika bu tika kaget dengan suatu hal, mulut bu tika selalu mengucapkan kata kata kotor. Aku tidak percaya kalau bu tika ini nakal, akhirnya setiap aku mampir atau main kerumahnya, aku selalu iseng kepada bu tika.
Suatu hari aku sedang menyapu halaman depan rumah, pagi itu aku di rumah sendirian karena kedua orang tuaku pergi kekantor, ketika aku sedang menyapu halaman, aku melihat pak yosep akan berangkat kekantor bersama anaknya yang selalu minda diantar ke TK nya,
“wahhh rajin banget hen, pagi pagi sudah nyapu halaman” ujar pak yosep kepadaku,
“iya nih pak.. soalnya yang dirumah udah pada berangkat, jadi beres beers rumahnya leluasa” balasku kepada pak yosep,
“bapak tinggal dulu ya hen” ujar pak yosep,
Pak yosep memanggil bu tika sebelum berangkat kekantor,
“mahhh… papa berangkat ya” ujar pa yosep saat memasuki mobilnya,
Bu tika menghampiri pak yosep dan anaknya itu untuk salam kepada suami tercintanya,
“hati hati ya pahh… dek ini makanan buat nanti istirahat.. mama bikini nasi goreng kornet” ujar bu tika saat ada dihadapan anaknya itu,
Akhirnya pa yosep menjalankan mobilnya dan meninggalkan istrinya itu,
“duhhh.. aa jam segini udah nyapu halaman.. rajin bener a” ujar bu tika sambil berjalan menuju pagar rumahku,
“hehe iya nih bu .. lagian diruamh udah ga ada siapa siapa.. jadi hendi beres beres aja” balasku pada bu tika yang kini ada di depan pagar rumahku,
“bu lagi berjemur ya?” lanjutku pada bu tika,
“iya nih a.. biar kulit nya bagus” balas bu tika sambil menatapku,
“bu kalau ada pekerjaan rumah yang dapat hendi bantu, ibu bisa langsung minta tolong aja sama hendi, hendi akan bantu ibu” ujarku pada bu tika,
“oh iya hen.. ibu mau minta tolong.. gas ibu habis, tadi ibu lupa ga minta tolong dulu ke suami ibu untuk menggantikannya, gas nya udah ada kok hen” ujar bu tika
“ohh begitu ya bu.. baik bu tapi sebentar bu, hendi mau menyimpan Koran ini kedalam” balasku kepada bu tika sambil membawa Koran yang ada didepan halamanku ini,
“silahkan” ujar bu tika singkat,
Aku meninggalkan bu tika dan menyimpan Koran itu dalam rumah, saat aku akan kembali keluar, aku memiliki perasaan yang aneh, jantungku berdetak kencang, pikiranku kotor mulai muncul untuk menjahili atau mengagetkan bu tika, akupun langsung keluar rumah dan berjalan menuju rumah bu tika,
“hendi… sini ke dapur” teriak bu tika dari dalam rumah,
Aku langsung masuk kedalam rumahnya dan berjalan perlahan, setelah berada di depan pintu dapur, aku menjatuhkan panci kecil dengan sengaja. (“trangggg…trangggg….”SFX)
“kontollll….ehhh kontoll…ehhh… kamu kenapa hen” ujar bu tika sambil melihatku yang masih berdiri dipintu dapur,
‘Akhirnya aku berhasil memancing bu tika untuk berbicara jorok’ ujarku dalam hati
“ehhh.. maaf bu tadi ga sengaja tersentuh sama hendi.. jadi jatuh nih panci nya” ujarku sambil mengambil panci yang ada dibawahku,
“kamu ini ada ada aja… hati hati donh… udah sini.. tuh tolong kamu gantikan GAS LGP nya” ujar bu tika sambil menunjukan GAS LPG yang ada di sudut dapur,
Aku tersenyum dan berjalan mengambil GAS LPG , pikiran kotorku muncul saat melewati bu tika yang sedang berdiri didepanku,bau badan nya harum, membuatku terangsang dengan aroma tubuhnya,aku melihat ada piring didepanku, tepatnya didepan kaki ku, dengan sengaja aku menendang piring yang ada dibawahku (“trinnnnggggg…..”sfx)
“kontol…ehhh…kontol” ujar bu tika kaget,
“ihhh… mulut ibu jorok..iihh” ujarku saat setelah menendang piring,
“kamu yang bikin ibu kaget… ibu kan telatah” ujar bu tika manja,
“hehe maaf bu….” Balasku, aku langsung menggantikan GAS LPG nya yang sudah ada dihadapanku,
Dengan hati hati aku mencabut alat LPG dan menancapkan nya ke LPG yang baru,
“makasih ya hen…” ujar tante dengan menatap tajam kearahku,
“sama sama bu… “ balasku,
“kamu udah sarapan belum?” Tanya bu tika menatap mataku,
“sudah bu tadi pagi” balasku sambil tersenyum kepada bu tika,
Kini dihadapanku ada wanita cantik yang sedang berbadan dua, aku melirik susu bu tika di balik dasternya yang panjang itu,
“hayoo… kamu liat apa?” celetuk bu tika membuatku malu,
“ehhh….engga kok bu” aku gugup dan sangat malu dengan apa yang aku lakukan,
“hihi… jangan malu gitu dong…” ujar bu tika menghamipiriku,
“aa nakal ya lirik lirik susu ibu” celetuk bu tika yang kini ada didepanku,
“ennnggg… ma…maaf bu.. maaf” aku tertunduk malu
Aroma tubuh bu Tika tercium sangat harum, membuatku terangsang, dan membuat kontolku ngaceng,
“udah gapapa a.. lagi masa masa nya aa suka yang kaya gini” ujar bu Tika sambil memegang kedua susu nya,
“eengghh.. maksud ibu apa?” aku masih menunduk dihadapan bu Tika,
“jangan pangil ibu dong.. panggil aja teteh .. aku masih muda lho belum tua” ujar bu Tika sambil menanggahkan kepalaku,
Kini aku bertatapan langsung dengan bu Tika , wajahnya yang cantik dan mulus itu membuatku jatuh cinta,
“engga sopan dong bu kalau aku panggil teteh kepada ibu” ujarku sambil menatapa kedua matanya,
“gapapa kok aa… udah mulai sekarang kalau lagi berdua panggil teteh aja” ujar bu Tika sambil tersenyum kepadaku,
‘apa? Kalau lagi berduaan panggil teteh… apa ini mimpi’ ujarku dalam hati kecil, aku tak percaya jika ini benar benar terjadi,
“heh.. malah bengong” ujar bu Tika melepaskan tangannya dari dagu ku, dan menjauhi tubuhku,
“hehe… baik teteh… sekarang hendi panggil teteh aja” ujarku sambil menatap bola matanya,
“kamu nakal ya a… lirik lirik susu teteh… kamu suka?” Tanya bu Tika memojokanku,
“eehhh….kenapa gitu bu…ehh teteh?” kembali aku bertanya sambil melirik susu nya,
“dari tadi kamu lirik susu teteh aja… sini kalau mau!” ujar teteh menggodaku dengan senyuman nakalnya,
“beee..bener nih teh?” ujarku gagap menanggapi hal itu,
“beneran… masa teteh bohong.. sini” ujar bu Tika sambil tersenyum,
Aku menghampirinya, jantung ku berdetak kencang, aku tak percaya seolah ini mimpi bagiku,
“tehh… boleh hendi peluk teteh?” pintaku sedikit takut karena takut gam au aku peluk,
“hihi… boleh sini…peluk teteh…” ujar bu Tika tanpa keraguaan lagi,
Aku langsung memeluknya, aku memeluk bu tika dengan erat, jantugku semakin berdetak kencang,
“meluk nya jangan erat erat dong aa… teteh kan lagi hamil…” ujar bu tika saat aku melingkarkan tanganku dipunggung nya,
Aku lupa kalau bu Tika sedang hamil, aku sedikit mengendurkan pelukanku,
“tehhh…kenapa teteh mau hendi peluk..kenapa teteh mau hendi nakalin kaya gini?” tanyaku sambil memeluk bu Tika,
“hihi.. dari dulu sebenar nya teteh udah nakal.. waktu pindah ke sini, teteh lirik kamu,, ternyata kamu punya karisma seorang cowok..membuat teteh tertarik…teteh kagum sma kamu.. kamu rajin..baik..ramah” bu Tika menjelaskan alasan nya mau aku ‘nakali’
“pantesan aja kata kata teteh jorok kalau dikagetkan” ujarku kepada bu Tika, sambil terus memeluk tubuhnya,
“kamu tuhh… bikin teteh kaget mulu.. jadinya teteh suka keceplosan” balas bu Tika sambil melepaskan pelukannya,
“kamu suka susu teteh?” Tanya bu Tika dengan wajah menggoda sambil memegang kedua susu nya,
“hehe… hendi suka tehhh… montok banget susu teteh” uajrku memberanikan diri,
“ya iya lah montok… kan udah ada asi nya, aa” balas bu Tika sambil mencubit hidungku,
“pantesan aja tehh.. tehh boleh hendi pegang?” ujarku tanpa ada rasa maul lagi,
“boleh sayang… nihhh pegang…” bu Tika seolah tak tahu siapa dirinya, bu Tika menyerahkan Cuma Cuma susunya kepadaku,
Aku langsung mengelus susu nya. Aku dan bu Tika masih dalam keadaan berdiri didapur, dan Ternyata bu Tika tidak memakai BH,
“kenapa ga pake BH tehh?” tanyaku saat megelus kedua susu nya,
“teteh udah tau kok kalau kamu bakal kaya gini” ujar bu Tika sambil membelai rambutku,
Kini kedua tanganku mulai meremas kedua susu bu tika, dengan lembut aku meremas susu montoknya itu,
“wahhh…teteh hebat..teteh peramal ya?”tanyaku disela sela meremas susunya
“nnghhh…pelan sayangg…” erang bu Tika saat tanganku nakal di susu nya,
Rupanya bu tika menikmati remasanku. Kedua matanya dipejamkan seolah sedang menikmati birahinya, aku terus meremas susu bu tika dari balik dasternya,
“tehhh…boleh hendi cium bibir teteh?” ujarku sambil terus meremas kedua susu nya itu,
Bu Tika hanya mengangguk saja tanpa ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya itu, aku langsung melumat bibir nya yang mungil itu dan tanganku terus meremas susu nya,
“heemmm…slruppp….slruppp….pelannn sayanggg ngeremes susu nya….” Ujar bu Tika desela sela ciuman kami,
Aku hanya diam dan meremas susu nya dengan perlahan, setelah beberpa menit kami ciuman, suara hp bu Tika terdengar,
“udahhh dulu aa… kaya nya ada yang nelepon teteh… “ ujar bu Tika sambil melepaskan lumatannya dan mendorong diriku sedikit,
Aku yang masih menikmati lumatannya sedikit kecewa, karena sedang asik asik nya malah ada yang mengganggu, Bu Tika langsung pergi meninggalkanku sendirian di dapur, dan akupun berjalan menuju ruang tengah dan duduk di sofa , setelah beberapa menit aku menunggu bu Tika, akhirnya bu Tika keluar dari dalam kamar nya,
“henn… suamiku sekarang mau kesini.. katanya ada kondangan temen nya dan mengajak teteh ke kondangan nya” ujar bu Tika sambil menghampiriku yang sedang duduk,
“ya udah kalau gitu hendi pulang dulu ya tehh…” ujarku dengan waja sedikit kecewa, padahal aku berharap bisa lebih dari itu,
“nanti di lanjut ya sayanngg… nih pin BB teteh…” ujar Bu Tika menyodorkan hp nya.Aku langsung menginvitenya,
“tehhh… aku suka sama teteh..” ujarku lantang tanpa canggung dihadapan bu Tika,
“teteh juga suka sama kamu aa hendi” ujar bu Tika dengan senyuman nakalnya,
“makasih tehh.. hendi pulanggg” ujarku sambil berjalan meninggalkan bu Tika.
Pagi itu aku benar benar terangsang dan ingin sekali mengeluarkan air maniku saat bersama bu Tika, namun dewifortuna belum memihak kepadaku. Pagi itu hingga siang aku mengerjakan pekerjaan rumah yang belum diselesaikan. Pukul 11.40 akhirnya semua pekerjaan rumahku selesai, aku berharap siang itu bu Tika ngeBBM kepadaku, aku sangat rindu kepada bu Tika, aku merasa nyaman jika ada bu Tika disampingku. Akhirnya BBM pun muncul (TING….”sfx), sesuai dengan harapan, bu Tika ng-ping kepadaku,
‘iya bu ada apa?’ balasku dengan singkat,
‘hendi tolong dong jemuran dirumah ibu diangkat, disini hujan gede takutnya semua pakaian yang sudah ibu cuci basah lagi, oh iya kunci cadangan nya da dibelakang halaman rumah, didekat tempat pemanggangan’ balas bu Tika dengan diakhiri smile cium kepadaku,
‘baik bu’ ujar ku singkat,
Aku langsung menuju rumah bu Tika dan mencari kunci cadangan itu, setelah ditemukan aku langsung menuju lantai dua rumahnya, ketika aku sudah sampai dilantai dua, aku langsung mengangkat semua jemuran bu Tika, tapi saat aku mengangkat jemuran itu, ada lingeri merah terpangpang didepan mataku
‘uhh.. ternyata bu Tika suka pakai lingeri’ ujarku dalam hati,
Aku membayangkan jika bu Tika bertelanjang didepanku dan hanya mengenakan lingeri merah nya itu, otak ngerespun muncul, aku mengambil lingeri nya dan menggosokan kekontolku, aku terus membayangkan bu Tika yang sedang mengulum kontolku.
‘uhhh…tehhh..aku suka teteh.. aku cinta teteh..teteh seksi… apalagi teteh lagi hamil…uhh…tehhh..kulum kontolku teh…heemmm…iya gitu the terus” erangku saat mengocok kontolku dengan lingeri bu Tika,
Setelah beberapa menit aku mengocok kontolku dan menggosok kontolku dengan lingeri nya, akhirnya akupun tak tahan dan mengeluarkan air maniku dilingerinya, setelah puas aku mengeluarkan air maniku, aku kembali mengambil baju baju keluarga bu Tika ini. Setelah semua terangkat, aku langsung ngBBM ke bu Tika,
‘bu sudah saya angkat semua jemuran nya’ ku akhiri dengan smile meledek bu Tika, tidak lama menunggu bu Tika membalas,
‘makasih ya aa hendi’ balas bu Tika
‘sama sama tehh” kembali ku akhiri dengan smile meledek bu Tika,
‘heh kenapa kamu ledek teteh?’ kembali bu Tika membalas bbm ku,
‘engga kok bu’ balasku dengan smile tertawa,
‘wahh pasti ada yang ga bener nih kamu, a’ balas bu Tika dengan diakhiri smile meledekku,
‘tuhh…tehhh .. linger teteh sedikit bau’ balasku nakal,
‘nahh…kok bau sihh.. awas ya’ balas bu Tika dengan smile memeluk ku,
‘udah dulu ada suamiku nih..bya love u’ balas bu Tika memelukku dan menciumku,
Aku sangat bahagia dapat bercanda seperti ini dengan tetanggaku, aku langsung membuat pm ‘tetanggaku nakal nih’ , aku tak peduli apakah bu Tika tau dengan maksud pm ku. Setelah aku selesai bbm-an bersama bu Tika, aku pergi mandi untuk membersihakn diriku.
Pukul 18.15 aku mendengar suara mobil bu Tika bidepan rumahku, ‘rupanya bu tika baru pulang’ ujarku dalam hati, aku pergi kelantai dua dan melihat bu Tika dari teras atas, bu Tika tersenyum melihatku dan bu Tika pun masuk kedalam rumah bersama anaknya itu. ‘Aku sangat menginginkan bu Tika’ ujarku dalam hati ketika bu Tika meninggalkanku. Malam itu aku terus memikirkan bu Tika, hingga lupa pm ku belum aku hapus, ketika aku membuka bbm, ternyata bu Tika ngchat kepadaku,
‘kamu nakal ya… lingeri teteh kamu kotorin lagi’ tulis bu tika dengan smile cuek kepadaku,
‘hehe.. maaf dong tehh… tadi hendi ga nahan.. soalnya tadi pagi hendi pengen ngeluarin..’ balasku jujur tanpa rasa malu kepada bu Tika,
‘ihh… kamu ini ada ada aja.. peju kamo kok banyak gini.. masih lengket tau.. bau lagi ihh’ balas bu tika,
‘haha… teteh suka sama aroma bau ya yaa’ tulisku dengan smile meledek kepada bu Tika,
‘kamu makan apa sih… kok bau gini..banyak lagi… jadi mau’ balas bu Tika nakal,
(“Apa bu tika mau pejuku… OMG… apakah aku bermimpi…”) ujarku dalam hati,
‘ahh masa sih teteh mau peju hendi?’ balasku dengan smile memeluk,
‘hihi… habisnya peju kamu bikin teteh sange tauk..wleee’ balas bu tika manja dan meledekku,
‘kalau teteh mau… harus mau juga dong sama hendi di peju’in tubuhnya’ balas tak kalah nakal sambil meledek bu Tika,
‘ayoo…sini siapa takut’ balas bu tika,
‘besok ya bu..aku pejuhin ibu … bukan hanya di badan ibu lho… di mulut ibu..sama di…’ balasku dengan nakal kepada bu Tika,
‘hayooo dimana?’ balas bu Tika dengan smile menciumku,
‘hihi… tuhh.. di memek teteh’ aku lancing mengungkapan kata memek kepada bu tika,
‘hihi.. emangya kamu bisa?paling dua menit udah keluar tuh’ ledek bu tika kepada ku,
‘ihh… kalau teteh ga percaya kita buktikan saja besok’ balasku dengan smile cuek,
‘haha.. ya udah teteh tunggu..’ balas bu tika dengan smile memeluk dan menciumku.
Malam itu aku terus bbm-an sama bu Tika, aku tak tau apakah suaminya tau atau tidak kalau isterinya sedang dinakali oleh anak muda. Sampai akhirnya akupun tertidur dan bu tika pun tidak membalas bbmku, mungkin bu Tika sudah tertidur.
Pagi hari nya aku mencek bbm ku, saat melihat pemberitahuan, ternyata bu Tika membuat status baru nya ‘ Ditunggu ya’ itulah status yang membuat pagi hariku semakin bersemangat. Seperti biasa aku slalu menyapu halaman rumah ketika pukul 06.40 WIB, aku slalu melihat ketika pa yosep berangkat kerja dan mengantarkan putri manisnya itu, tapi hari itu aku tak melihat bu Tika keluar dari dalam rumah,
“hendi” ujar pa yosep ketika aku sedang menyapu halam depan rumahku, pa yosep menghamipiriku,
“iya pa ada apa?” jawabku dengan sedikit tersenyum kepada pa yosep,
“tolong kamu bantuin bu Tika ya.. katanya bu Tika ga enak badan, kamu disuruh bersihin rumah, nanti bapa kasih uang buat kamu” ujar pa yosep
“ohh iya pa baik.. nanti setelah pekerjaan rumah hendi selesai, hendi kerumah bapa” jawabku dengan sopan,
“ya sudah… nih uang jajan buat kamu.. kamu ga kebeeratan kan hendi?” Tanya pa yosep ketika memberikan uang seratus ribu kepadaku,
“hehe.. engga kok pa.. ke tetangga itu harus saling membantu.. ga usah pa ah malu” ujarku sambil menolak uang merahnya itu,
“ahh..sudah ini buat pulsa kamu.. bapa tinggaldulu ya takut si neng kesiangan” ujar pa yosep sambil meninggalkanku,
(“Kenapa bu tika sakit? Ga jadi dong aku nakalin nya” ujarku dalam hati ketika melihat uang yang ada ditanganku,
Aku langsung bergegas menyelesaika pekerjaan rumahku. Setelah semua selesai aku langsung pergi ke rumah Bu Tika,
“buu..?” suaraku sedikit kencang ketika membuka pintu rumahnya,
“sini kekamar aja” teriak bu tika dari dalam kamar,
(Deg… hatiku mulai tak enak, mengapa bu tika menyuruhku kekamar). Ujarku dalam hati, dan akupun langsung menghamipiri bu tika, ternyata bu tika sedang asik menonton, kini bu tika duduk disofa,
“bu apa bisa hendi bantu?” tanyaku disaat aku berdiri di pintu kamarnya,
“kok panggil ibu lagi sih, a?” Tanya bu tika meliriku,
“hehe iya lupa tehh… tehh apa yang bisa hendi bantu?” kembali aku bertanya dengan senyuman nakal kepada bu tika,
“engga ada kok aa, semua nya udah beres” ujar bu tika sambil tersenyum kepadaku,
“terus hendi kesini mau apa dong tehh?” tanyaku sambil berjalan menuju sofa bu tika,
“sini… duduk disamping teteh” pinta bu tika saat aku ada dibelakang sofanya,
Aku langsung duduk dan menatap kedua bola mata bu tika yang tajam itu,
“aa.. katanya mau pejuin teteh.. ayo sini” ujar bu tika yang mebuatku malu dan menunduk,
“udah jangan gitu dong… emang teteh nakal ya? Sampai bikin pm kaya gitu” ujar bu tika yang menambahku malu,
Aku hanya tersenyum kecil kepada bu tika, bu tika mendekatiku dan memegang tangan kanan ku, saat aku menatap bu tika dan… akhirnya.. bu tika melumat bibirku
“hemmm…tehhh” aku kaget dengan serangan langsung ini, aku masih diam dan membisu,
“ayooo…aa.. aa jangan diam.. cumbui teteh” ujar bu tika sambil membelai rambutku,
“baik tehh… aa cumbui teteh..” aku langsung melumat bibir bu Tika dengan tanpa rasa canggung lagi,
“hhemmm…..slruupp” suara ciuman kami begitu mesra, membuat kamar ini panas,
Tanganku mulai aktip untuk menjamahi tubuh bu tika, dan akhirnya tangan kiriku meremas susu kiri bu tika, ciuman kami masih berjalan dengan mesra,
“hheeemmm….aa…remas nya pelan” erang bu tika disela sela ciuman kami,
Aku hanya diam tanpa mebalas apa yang bu tika ucapkan, namun tangan kiriku kini lebih halus ketika meremas susu nya itu, saat itu bu tika hanya mengenakan daster panjang, aku terus melumat lidahnya dan tanganku meremas halus susu nya dari luar baju. Rupanya kontolku sudah tegang, dan membuat celana pendeku terlihat menonjol.
“ngghh… tuhh ada yang bangun…hhemmm” ujar bu tika yang langsung melepaskan lumatanku, tapi tanganku tetap meremas susu nya,
“hehe… habis nya hendi ga nahan kalau liat teteh kaya gini.. apalagi perut teteh… teteh kan lagi hamil muda.. jadi hendi makin suka teh” jelasku sambil menurunkan tanganku yang tadi nya meremas kini mengelus perut buncit bu tika,
“apa kamu suka tipe cewek lagi hamil, a ?” Tanya bu tika saat aku mengelus ngelus perutnya,
“hehe iya tehh.. habisnya cewek yang lagi hamil itu makin semok” ujarku sambil tersenyum nakal kepada bu tika
“kamu ini ada ada aja… masa sama cewek hamil suka” balas bu tika sambil mencubit hidungku,
“hehe… tehh.. boleh hendi minta teteh telanjang?” ujarku memberanikan diri sambil menatap matanya,
“hihi… ya udah bolehh.. teteh buka sekarang ya” ujar bu tika sambil berdiri dar sofa,
(“apakah aku bermimpi?ohh … aku tak percaya dengan semua ini”) ujarku dalam hati, kini bu tika ada dihadapanku, dan langsungsaja bu tika melepaskan dasternya. Dan…. Uhh… tubuhnya begitu putih dan mulus.. pantas saja pa yosep inginkan bu tika. Bukan hanya itu, bu tika mengenakan lingeri yang kemari aku pakai mengocok kontolku,
“hihii… melek dong a, kaya yang lai setan aja “ ujar bu tika saat memperlihatkan tubuhnya itu,
“tehhh… itu lingeri udah teteh cuci lagi?” tanyaku sambil menatap tubuhnya yang seksi itu dengan perut buncitnya,
“belum dong sayang… nih coba kamu pegang.. masih ada bekas peju kamu tauk” ujar bu tika sambil melemparkan dasternya ke belakang sofa,
“kamu juga telanjang dong a, masa teteh aja yang telanjang” pinta bu tika dengan nada manja dan tatapan nya yang genit kepadaku,
“aku langsung berdiri dihadapan bu tika dan melepasakan semua pakaianku, semua pakaianku sudah terlepas, kini aku tanpa sehelaipun benang yang menempel ditubuhku,
“aa… kontol nya udah ngaceng gitu…” ujar bu tika nakal sambil menatap kontolu yang sudah tegang berat itu,
Aku langsung memeluk bu tika dan melumat bibir nya, tapi aku tidak terlalu erat memeluk nya karena kasin kepada bayi yang ada didalam perut bu tika.
“heemmmm….slruppp….” kami berciuman sangan mesra,
Tangan kananku meremas bokong bu tika, sedangkan tangan kiriku meremas susu kiri bu tika,
“nngghhh…pelan sayanggg” erang bu tika
(“Ohhh…asi bu tika sudah keluar”) ujarku dalam hati ketika tanganku ada tetesan asi,
“hhhemmmm… sayanggg…. Kamu berani nya nakalin tetangga kamu…nngghhh” suara bu tika memburu berat saat tanganku meremas susu nya,
Setelah puas meremas, tanganku kiriku turun ke perut nya dan mengelus perut bu tika, bu tika melepaskan ciumannya dari bibirku,
“hihi… doyan bener sama perut tetehh…” ujar bu tika manja saat aku mengelus perutnya,
“hehe…makin seksi tehh… tehhh… aku suka sama teteh.. aa suka sama teteh” ujarku sambil menatap kedua bola matanya,
“teteh juga suka sama kamu… aa cakep.. aa gemesin teteh tauk” ujar bu tika sambil mengelus pipiku,
Tangan kiriku kembali turun hingga menyentuh lingerinya, dan ternyata memang benar, lingeri ini sedikit keras karena peju ku,
“hihi… masih kering kan peju kamu…” ujar bu tika saat tanganku memegang lingerinya,
“tehhh… mau ga hisap kontol aa? Aa ga nahan nih tehh” ujarku maja kepa bu tika,
Bu tika masih ada dalam pelukanku, bu tika hanya tersenyum kepadaku dan aku langsung didorong untuk kembali duduk di sofa,
“duduk a, biar teteh yang sepongin kontol kamu” ujar bu tika sambil menurunkan tubuhnya dan mendekati kontolku yang sudah tegang,
Aku langsung duduk dan mengangkang kan kedua kaki ku, bu tika mencium kontolku,
“ihhh… kontol kamu bau a, tapi gede a… hihihi” ujar bu tika saat mulutnya ada didekat kepala kontolku,
“ayoo tehhh… aa udah ga nahan pengen nyoba disepong” ujarku memelas kepada bu tika,
“emangnya kamu belum pernah a? kasian bener.. pasti keluar cepet nihh a” ujar bu tika sambil mentapan dan memainkan kontolku,
Bu tika langsung memasukan kontolku kedalm mulutnya,
“nngghh…ahhh…tehhh…enak tehhh” erangku saat kepala kontolku dihisap oleh bu tika,
“nnghhh….eeeuummm…kontol kamu bau ihhh… tapi teteh suka kontol bau kamu….eennneegghhhhh…hhhemmmm….slrup” ujar bu tika saat menghisap kontolku dengan halus. Stelah beberapa menit, rupanya benar saja aku tak dapat menahan lama peju ku untuk keluar,
“tehhhh… aa ga tahann… aa mau keluar…..tehh…hisapp lagii….uhhh” erangku saat menikamti hisapannya,
(crottt…Crottt…crotttt..”Sfx) akhirnya pejuku keluar dimulut bu tika, bu tika menghentikan seponganku di mulutnya,
“eehhhhh…nnghhhh…tehh…” nafasku memburu saat melihat bu tika melepaskan kontolku dari dalam mulutnya,
“ihhh aa…banyak gini….ambilin tisu sayangg…tuh disebelah sana deket lemari kaca..” ujar bu tika sambil menahan mulutnya agar peju ku tidak jatuh,
Bu tika masih berjongkok didepan sofa, perut nya yang membucit terlihat jelas ketika dalam posisi itu, kontolku masih terasa ngilu saat keluar dari dalam mulut bu tika, tapi anehnya kontolku tidak langsung lembek dan lemas, tetap saja ngaceng tapi tidak terlalu keras seperti tadi. Dan Akupun langsung mengambil tisu yang ada disebelah lemari kaca nya itu, badan bu tika sedikit menggeser dari depan kontolku.
“tehhh…. Ini tisunya” ujarku sambil memberikan tissue yang cukup banyak kepada bu tika yang masih berjongkok di depan sofanya,
Bu tika lansung mengambil tisu dari tanganku dan memuntahkan semua pejuku dari dalam mulutnya,
“ihhh..aa banyak gini peju nya… asin iiihh” ujar bu tika sambil memuntahkan pejuku ke tisu, lalu bu tika menatap pejuku yang ada ditissu dengan aneh, emang bener, banyak juga yang keluar dari dalam kontolku tadi,
“hihi… enaknya sihhh….kalau keluar didalem itu tetehhh.. pasti lumer keluar peju hendi tehh” kembali aku merayu bu tika sambil nakal menunjuk bagian bawah perutnya itu,
“haha kamu mau sayangg… kamu bakalan kuat gitu saaayyyyy?” bu tika tertawa sambil mencoba kembali duduk disofa,
“hihi… mau dong teehhhh kalau teteh memberi hendi ijin untuk nengok bayi teteh…hendi usahain kuat dehhh….” Ujarku sambil tertawa kecil saat mengucapkan hal itu dan langsung duduk disamping bu tika,
“bener nihhhh…kamu mau ini aa sayang?” ujar bu tika genit sambil mengelus memeknya di balik lingerinya nya,
Aku langsung memegang kedua susu bu tika dan memcium leher bu tika,
“hendi mau memek tehhh tika…hendi mau ngentotin memek teehhh tika.. hendi mau pejuin memek….heemmm” bisikku dengan lembut saat bibirku menyentuh telinga kiri bu tika,
“nnghhh….aa jago nya bikin teteh terangsang lagi…ngghhh… aa mau pejuin teteh?…hheemmm padahal teteh udah hamil a..” nafas bu tika memburu beraat saat aku terus mencium daerah lehernya,
“hhheeeemm…gapapa tehh.. biar pejunya buat ade bayi yang ada didalam sini..” bisikku sambil mengelus perut bu tika yang sedikit membuncit itu,
Aku kembali meremas halus susu bu tika, kini aku mencium bibir mungilnya dan mengelus memek bu tika dibalik lingeri,
“hhheeemmm….sayaaaaannngg….jangan terus digosok gituu…nanti tetehh lemes sayanggggg….nngghhh” erang bu tika disela sela kami berciuman ,dan tangan kiriku memainkan memeknya,
Aku terus memainkan memeknya dan terus melumat bibirnya dengan mesra, kontolku sudah kembali tegang dan mengacung ke atas, kini tangan kiriku menjemput tangan kanan bu tikaagar memainkan kontolku yang sudah tegang itu.
“nngghhh….kontol aa gede bangettt…hheeemmm” nafas bu tika memburu berat,
“teehhh…aa bukain ya lingerinya… aa pengen jilat memek teteh…pengen mainin itil teteh” ujarku sambil melepaskan lumatan dari bibir bu tika,
Bu tika hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, aku langsung bangkit dari sofa dan berjongkok dihadapan paha bu tika,
“teehhh…bukain dong pahanyaaa…” pintaku saat ada dihadapan kedua paha bu tika,
Bu tika langsung mengangkangkan kedua kaki nya, dan melebarkan kedua pahanya, seolah memberi jalan yang luas untukku, aku langsung menghampiri memeknya dan melepaskan lingerinya, setelah terlepas, kini dihadapanku ada memek yang cantik dan indah, ditumbuhi bulu hitam yang tidak terlalu banyak diatas gundukan memeknya,
“tetehhh.. memek teteh indah sekali… aa hisap yaaa” ujarku saat mukaku mendekati bibir memek bu tika,
Aku langsung menghisap memeknya dan memainkan itil bu tika dengan lidahku, lantas saja bu tika langsung mengerang keenakan,
“aaahhhh….aa…. memek teteh geli a…uuhhh” ernag bu tika sambil mengelus perut nya yang sedang mengandung janin 4 bulan,
Aku terus memainkan memeknya dan sesekali menusuk memeknya dengan lidaku. Setelah beberpa menit memainkan daerah sensitiv bu tika, akhirnya bu tika pun tak mampu menahan puncak kenikmatannya itu,
“aa….uuhhhh..a….. teteh keluaaa….aaarrr” (Serrr…seerrr”sfx) erang bu tika saat mencapai puncak kenikmatannya.
‘wow…banyak banget cairan bu tika….’ Ujarku dalam hati, aku langsung melumat cairan bu tika sampai habis,
“uhhh…ngghhh…aa…uhhh.. aa nakal yaaa…” nafas bu tika memburu,
Diraut wajahnya tergambarkan kepuasan yang begitu nikmat, aku melihat bu tika dan menatap kedua bola matanya, bu tika tersenyum lebar kepadaku, aku langsung menghampiri wajahnya yang cantik itu dan mencium mesara mulutnya,
“teehhh…. Boleh ga aa masukin kontolnya kedalam memek teteh?” tanyaku sambil menatap matanya,
“ihhhh… aa mau banget yaaa?” Tanya bu tika sambil mencubit hidungku,
Aku hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian aku membelai pipi kiri bu tika dengan halus dan manja,
“ya udaahhh… sok atuh aa…silahkan masukin kontolnya kedalam memek teteh yang lagi hamil ini…” ujar bu tika manja saat aku ada dihadapan wajahnya itu,
Bu tika tersenyum manis kepadaku seolah aku lah suami tercintanya, aku langsung kembali berdiri dihadapan tubuh bu tika, kaki nya yang masih mengangkang memperlihatkan memek nya yang sangat indah dan membuatku semakin terangsang, perut nya yang sedikit membuncit melengkapi kecantikan bu tika, aku benar benar tak percaya dengan ini semua karena impianku dapat terwujudkan dengan indah, dan ini bukan mimpi basah yang selalu aku alami ditiap malam,
“aa jangan diliatin terus donggg memek tetehnya… katanya aa mau nengokin bayi yang ada didalam Rahim teteh… ayo aa sayang…masukin kontolnya …” ujar bu tika saat melihatku masih berdiri tanpa ada gerakan sedikitpun,
“hihi… yang ga sabar ternyata teteh yaa…. Teteh udah ga nahan ya dimasukin kontol aa… “ balasku sambil memegeang kontolku dengan tangan kanan ku,
“iiihhh… aa cepettt… teteh penasaran sama kontol aa… ayoo aa sayanggg… masuk a” pinta bu tika dengan wajah memelas dan penuh nafsu,
Aku langsung membimbing kontolku kedepan memek bu tika, dengan perlahan aku menggesekan kontolku diarea memek bu tika dengan pelan dan alus,
“nnggghhh..aa…. masukin ihhh” bu tika terus meminta kepadaku agar cepat cepat kontolku masuk kedalam memeknya,
“teehhh… kalau aa cepet keluar gapapa ya? Teteh jangan marah yaaa…” ujaarku saat kontolku masih digesek gesek di luar memek bu tika,
Bu tika hanya mengangguk dan tersenyum nakal kepadaku, dengan perlahan dan pasti aku muai memasukan kepala kontolku kedalam memek bu tika yang sudah basah oleh cairannya, dengan hentakan pelan akhirnya kontolku masuk keliang memek bu tika (BLEsss….”sfx)
“eennghhhh” bu tika mengerang pelan saat kontolku amblas masuk kedalam memeknya,
“nnngghhh… diam dulu a … jangan dulu di goyangin ya aa ,..teteh masih mau merasakan hangatnya kontol aa di memek aa .. “ erang bu tika sambil merem melek merasakan kontolku didalam memek nya
Aku hanya mengangguk dan tetap menahan kontolku, gatal rasanya saat kontolku ada didalam memek bu tika, kini bu tika masih menyender disofa tubuhnya masih berbaring dan kakinya mengangkang lebar, aku sangat menikmati semua ini, tubuh bu tika yang sedang hamil adalah sebuah harapanku, karena aku sangat menyukai wanita hamil.
“aa sayyyaaannggg… coba di goyang pantatnya… goyangin kontolnya aa ….nnghhh” pinta bu tika sambilmembuka matanya dan mencobya melihatku,
Aku langsung menggoyangkan kontolku dengan pelan , aku mengelus perut buncitnya itu,
“nnghhh….eeennnggghhh…uhhh… aa suka teteh hamil ?” Tanya bu tika saat kontolku keluar masuk memeknya,
“eennggg….aaahhh.. suka tehh.. aa suka teteh hamil .. teteh makin semok… uhh” balasku sambil mencoba mempercepat genjotan kontolku di dalam memek nya itu,
“…. Uhhh.. aa sayanggg … uhh aa kontolnya enak a … … eeeuhhh” bu tika terus mengerang dan menikmati setiap tusukan kontolku,
“ teteh sayanggg… tetehhh… uhhh… aa suka memek teteh.. memek teteh enak.. eeenggg… tehhh… aa cinta sama memek tetehhh” aku mercau bagai tersambar petir,
Kocokan kontolku semakin cepat dan kakiku mulai tak dapat menahan tubuhku, aku terus mempercepat kocokan kontoku didalam memek bu tika,
“aaahhh… aa …. uuuuuhhhh …. Nnggghhhh… aa pelaannn.. kasian bayi nya a… kasian ade bayi nya… uhhh” erang bu tika saat aku memacu dengan cepat kontolku didalam memek nya,
Aku tidak menghiraukan nya, tangan kananku mengelus perut buncitnya dan tangan kiriku meremas susu nya dengan kuat , saat aku meremas susu bu tika , ternyata bu tika kewalahan menerima sodokan kontolku dan membuat bu tika menjerit jerit,
“ aaahhh.. aa ,…. Aduhhh.. uuuhhhh… aa nikmat kontol aa… uhhh.. aa pegang perut teteh.. aahhh…” bu tika mengikuti arus kontolku dan mempercepat kocokan kontolku didalam memek nya yang mulai banjir dan basah,
“aaahhh.. aa … lumayan kuat… uhhhh … enak a ….. “ erang bu tika menikmati kontolku,
Setelah beberapa sodokan dan kocokan didalam memek bu tika, kontolku mulai gatal dan lututku mulai mengejang, dengan satu hentakan kuat akhirnya aku tak mampu menahan peju ku untuk keluar.
“aaahhh….uuuhhh…. tetehhh… aa mau keluar tehhh… tehhh.. terima peju aa yaaa… buat ade bayi tehhhh… nihhhh.. aaaaahhhhhh….ah.. uhhh …engggghh” (CRottt….crottt…crottt”) aku mengerang saat melepas pejuku kedalam rehim bu tika yang sedang hamil muda itu,
“aaahhh..aa jangan berhenti dulu… teteh mau nyampe aa…. Iyaaa a.. tete terima…uhhhhh… a angett” bu tika mengerang dan meminta aku teteap meggenjotnya,
Aku mencoba tetap menggenjot bu tika walaupun kontolku ngilu dan sakit, aku tidak ingin bu tika kecewa, aku mencoba terus menggenjot memeknya, dan hanya tiga genjotan saja bu tika pun mencapai puncak kenikmatannya,
“aa… aa …. Uhhh…aa peluk tetehhh… tapi jangan tindih tetehhh… teteh mau keluar aa…. Teteh keluuuuu…arrrr…. Uuuuhh..aaahhh” (serrr …serrr..serr”) bu tika menjerit saat mencapai puncaknya,
Aku langsung menancapkan kontolku sedalam mungkin dan memeluk tubuh nya, bu tika memegang perut nya saat aku memeluk tubuhnya,
“eenngggg… aa lumayan jago.. tapi aa harus banyak di latih nihhh….ehhhheeemmmm…huhhh” ujar bu tika dengan nafas memburu,
Aku hanya tersenyum dan mengangguk, aku sangat menikmati pengalaman pertamaku ini, aku dapat ngentot wanita yang sedang hamil muda, lalu aku mencium kening bu tika dengan mesra, kontolku masih berada didalam memek bu tika, bu tika tak ingin jika kontolku keluar dari dalam memek nya. Meskipun kontolku mulai mengecil bu tika tetap tak ingin kontolku lepas dari memek nya itu.
Setahun sudah kejadian itu berlalu, pengalaman pertamaku bersetubuh dengan tetanggaku yang nakal dan sedang hamil masih terbayang bayang dibenaku, kini aku sedang kuliah disalah satu PTN di ibu kota jawa barat, tapi tetap aku selalu bbm-an dengan bu tika, kami masih memiliki hubungan yang spesial, bu tika selalu mengingatkanku makan dan membangunkan ku saat akan kuliah. Bu tika kini telah melahirkan seorang putra yang sangat tampan seperti ayahnya pak yosep, anak lelaki itu bernama HAYKAL, haykal baru berumur 8 bulan, bu tika selalu mengirimkan foto bersama haykal ketika sedang bermain. Hari sabtu, aku akan pulang kerumah dan bu tika memberi kabar yang baik untukku, katanya sudah 1 minggu suami nya pergi seminar di bogor, dan hari selasa akan pulang,
Hari sabtu pun tiba dan pagi harinya aku bergegas pulang mengendarai sepeda motorku. Setelah beberapa jam, akhirnya aku sampai dirumah, aku sampai dirumah jam 11.00 wib, orang tuaku masih bekerja dan belum pulang kerumah, saat aku ada di depan halaman rumah dan memasukan sepeda motorku, bu tika keluar dari dalam rumah sambil menggendong haykal, bu tika seperti nya belum mandi karena wajah nya masih kucel seperti PRT,
“duhhh… mahasiswa udah pulang nihh” ujar bu tika menyapaku,
“ehhh… teteh..duhh haykal nya cakep banget tehhh..” balasku sambil menghamipri bu tika yang sedang berdiri di halaman rumahnya,
“iyaaa dong.. mamanya juga kan cakep..” ujar bu tika menggoda kepadaku dengan senyuman nakalnya itu,
“hihi.. iya cantik ihh.. kaya bidadari” aku tak kalah menggoda bu tika,
“udah sana kamu mandi dulu hen.. udah gitu kerumah yaa.. nanti makan di rumah teteh aja” ujar bu tika saat aku akan menghampirinya,
Aku hanya tersenyum dan bergegas masuk kedalam rumah untuk membersihkan badanku. Pukul 12.30 aku berangkat kerumah bu tika dengan mengenakan pakaian kaos polos dan celana pendek,
“tetehhh…?” ujarku saat membuka pintu rumahnya,
“sssttt.. pelan pelan hen.. haykal lagi tidur” ujar bu tika sambil menghampiriku,
Bu tika masih mengenakan daster dan wajah nya masih kucel, tapi bu tika masih cantik dan putih, kini bu tika sudah tak lagi membuncit, perutnya langsing, susu nya semakin besar saja, aku langsung duduk di sofa ruang tamu,
“kamu makin ganteng aja a” ujar bu tika tersenyum kepadaku sambil duduk disampingku,
“haha iya dong.. mahasiswa..” balasku tak mau kalah oleh pujian bu tika,
“huhh.. dasar .. pasti kamu udah punya pacar yaaa? Lupa sama teteh.. uhh nakal kamu” ujar bu tika sambil mencubit perutku,
“ihhh… engga kok teteh.. sumpah aku belum punya pacar…” balasku sambil menahan sakit diperutku,
“aahh bohong kamu” bu tika ketus kepadaku,
“beneran ihh teteh.. masih setia sama teteh.. kana a cinta sama teteh “ ujarku sambil membelai rambutnya,
“masa sihhh… paling kamu cinta sama memek teteh aja.. iya kannn?” ujar bu tika memojokanku,
“engga ihh.. kenapa teteh ngomongnya kaya gitu.. sumpah aa sayang sama teteh cinta sama teteh.. aa ga berani bohong sama teteh” jelasku sambil menatap kedua bola mata bu tika,
“bener yaaaa.. awas kalau bohong” ketus bu tika sambil mencubit hidungku,
“ehhh sekarang teteh udah ga hamil nihh.. apa kamu masih suka sama teteh.. katanya kamu suka sama cewe hamil…” lanjut bu tika sambil mengelus pipiku,
“haha.. jadi teteh mau aa hamilin gitu..? mau aa buat hamil anak dari aa?” ujarku sambil mengecup keningnya,
“hihihi.. mau kamu itu mahhh A … tapi teteh penasaran juga kalau teteh hamil sama benih kamu sayaaaanggg” ujar bu tika tertawa kecil dan nakal kepadaku,
“ihhhh.. beneran tehhh.. teteh mau engga aa hamilin?” ujarku sambil menatap kedua bola matanya yang indah itu,
“hihihi.. terserah aa aja dehh.. kan aa yang punya benih nya…teteh siap nerima benih aa dan mengandung benih aa” balas bu tika tersenyum sambil memelukku dengan erat,
Aku langsung memeluk bu tika, kami masih duduk di sofa, posisiku yang masih duduk dan but ika yang menyender kepadaku mebuat kontolku ngaceng,
“eehhh.. udah ada yang bangun tuhhh.. apa udah kuat nih… udah gede belum nihhh…” ujar bu tika manja sambil memainkan kontolku dari balik celana pendekku,
“haha… pastinya kuat dong teeehhh… liat deh sama teteh… pasti teteh bakal suka” balasku tak mau kalah oleh bu tika,
Bu tika hanya tersenyum kepadaku, lalu bu tika membukakan sedikit celanaku dan … (TOinggg”sfx).. kontolku ngacung ke muka bu tika, bu tika menatap dan tersenyum kearah kontolku,
“ihhhh… kontol apa teronggg sihhh sayang… gede gini.. kamu apain sayang ini kontol sampe segede gini?” Tanya bu tika masih memandang kontolku,
“jangan diliat aja dong tetehhh… coba teteh kulum lagi.. masukin kedalam mulut teteh… “ pintaku sambil meremas bokongnya yang kenyal itu,
Bu tika langsung melahap kontolku namun rupanya kontolku yang gede dan panjang itu tak muat untuk mulut bu tika,
“nggghhh….eemmm…kontol kamu kegedean aa… mulut teteh susah masuknya…ihhh ini kontol gede ihh.. bikin teteh gemes tau…” ujar bu tika sambil memainkan kepala kontolku,
“hihhi… ayo teteh cepet makan kontol aa.. cepet tehhh” pintaku dengan memelas kepada bu tika,
Akhirnya bu tika kembali mencoba melahap kontolku dan tangan nya memegang kontollku, dengan perlahan akhirnya kontolku hamper masuk semua nya di mulut bu tika,
“nnghhh… tetehhh… jangan kena gigi dong.. sakit tehhh” ujarku mengerang kesakitan saat batang kontolku mengenai gigi taringnya,
Bu tika menyerah untuk melahap kontolku dan bu tikapun langsung bangkit dari kontolku,
“udah ahhh.. teteh nyerah a ,,, “ ujar bu tika sambil menatapku dengan wajah nakalnya,
“hihi… ya udah gapapa tehh.. teteh aa mau nyusu dong tehhh” pintaku sambil memegang kedua susu nya yang ranum itu,
“aduhhh.. kasiann… aa mau mimic yaaa… sini ..sini mimik sama teteh yaaa… nihhh aa.. buka mulutnya” ujar bu tika manja saat mengeluarkan susu nya dari balik daster nya itu,
Aku langsung melahap susu nya dan menghisap kuat puting kiri bu tika, tangan kiriku meremas susu kanan bu tika, namun saat enak enaknya menyusu, haykal terbangun dan menangis, bu tikapun langsung melepaskan susu nya dari mulutku, dan pergi kekamar,
“ayooo aa ikut kekamar…” ajak bu tika saat bangkit dari sofa,
Aku langsung mengikuti bu tika dari belakang, namun sebelum bu tika sampai kamarnya, aku meminta agar bu tika melepaskan daster nya, di depan pintu kamar nya bu tika melepaskan daster nya dan akupun melepasakan semua pakaianku.
“tuuhhh.. haykalnya bangun… pengen mimik ya sayaaanngggg” ujar bu tika manja dan menaiki ranjang tidurnya,
Bu tika langsung membaringkan badan dan menyusui balita nya, dan haykal pun langsung berhenti menangis, aku langsung menghamipiri ibu yang sedang menyusui anaknya itu, aku naik keranjang bu tika,
“haykal cayaaanngggg… nihh ada om hendi.. om hendi yang ganteng ..yang kuat… kamu harus kaya om hendi yaaaa” bu tika mengajak haykal ngobrol, namun haykal hanya melihatku tanpa mengedip,
Setelah melihat haykal yang lucu itu, aku langsung berbaring di belakang tubuh bu tika yang sudah telanjang bulat itu, aku meremas salah satu susu yang tidak haykal hisap,
“ihhhh… om hendi itu susu haykalll.. jangan om mainin ihhh..” bu tika berbicara seperti bayi yang baru bisa berbicara,
“hihihi.. gapapa dong haykall.. mama haykal tuh yang suka susu nya dimainin sama om” aku tak mau kalah oleh candaan bu tika.
Aku terus meremas susu bu tika dengan halus dan mesra, setelah beberpa menit haykalpun kembali tertidur, bu tika langsung membalikan tubuhnya dan melumat bibirku dengan mesra,
“eeemmmmhhhh…. Aa nakal yaaa… ayo puasin teteh” ujar bu tika nakal yang kini sedang terbaring dihadapanku,
Kontolku semakin ngaceng saja sudah tak tahan untuk memasuki memek bu tika yang sudah lama aku tinggalkan, kami berciuman dengan mesra , tanpa ada gerakan lagi karena takut haykal terbangun lagi. Setelah puas berciuman, aku langsung memegang memek bu tika ,
“tehhh… memek nya udah dilalui kepala haykal yaaa… pasti udah longgar nihhh” ledekku saat ciuman kami selesai,
“enak aja kamu.. ayo cobain aja sama kamu.. pasti kamu kewalahan dehhh sama memek tetehh…” balas bu tika ketus kepadaku,
Aku langsung bangkit dari sisi bu tika , bu tika langsung mengangkangkan kaki nya seolah memamerkan memek nya, kini aku sudah ada di hadapan memek bu tika, bau memek tercium khas saat mukaku mendekati memek bu tika,
“ayyyooo.. aa jilat memek tetehhh…” pinta bu tika memelas kepadaku,
Aku langsung menjilati memek nya yang bau itu, aku memainkan itil bu tika dengan lidahku. Aku mencoba mengigit itil bu tika, dan menghisap kuat itil bu tika
“aduhhh…uuhhh.. aa sayang jangan di gigit dong itil nya…” erang bu tika kesakitan,
Tangan bu tika kini sedang meremas kedua susu nya, aku kembali melumat dan menghisap memek bu tika. Setelah beberapa menit aku memainkan memek nya, akhirnya bu tika mencapai puncaknya,
“aaaahhhhh….eennggghhh…” bu tika mengerang pelan agar haykal tidak terbangun,
Aku terus melumat memek bu tika yang sudah basah kuyup itu, aku melumat habis cairan memek bu tika,
“nngghhh… ayoo aa cobain memek teteh sekarang… makin seret loh a… ayo masukin a” nafas bu tika memburu berat,
Aku mengangguk saja dan memegang kontolku, ku arahkan kontolku ke memeknya yang sudah basah itu, namun benar saja liang memek nya semakin sempit dan sulit aku tembus,
“hihihi… aa .. aa .. sulit yaaa a?” bu tika mengejekku,
“sini teteh pegeng kontolnya… biar cepet masuk” lanjut bu tika sambil memegang kontolku,
Dengan perlahan, kontolku mencoba masuk tapi tetap saja sulit, karena bu tika bilang memek nya di jait agak rapet, namun setelah beberapa kali gagal akhirnya kontolku pun masuk kedalam memek bu tika. (BLesss…”SFX)
“eeennnggghhhh…uhhhh” ibu tika mengerang saat kontolku masuk semau kedalam memeknya,
“uhhh..tehhh memek nya kok seret gini.. makin nyaman aja tehhh.. eanknya memek teteh…” aku mulai menggoyangkan pantatku,
“ngghhh… apa kata teteh jugaaa… kamu pasti ketagiahan….eeemmmhhh” ujar bu tika sambil menikmati goyangan kontolku didalam memeknya,
“ayooo aa… mulai digenjot memeknya… nnghhhhh…. Kontol aa juga makin gede aja nih didalem memek tetehh.. uhhhh” ceracau bu tika saat aku menggenjot memek nya,
Aku mencoba menggenjot memek bu tika dengan halus dan pelan, bu tika merem melek kentia menikmati genjotan kontolku didalam memeknya. Kami sudah dilanda nafsu yang sudah membuta, kami tidak menghiraukan yang ada disekitar kita,
“aaahhh…uhhhh.. aa …. Enak aa… enak… kontol aa enak… ayo aa genjot istrimu ini a….” bu tika meracau dan lupa diri, bahwa anak kandungnya ada disamping tubuhnya yang sedang kunikmati,
“aaahhh.. memek teteh makin seret aja… aa genjot lebih keras yaaa tehhh” ujarku dan langsung mempercepat genjotan di memeknya,
Aku mempercepat genjotan di memek bu tika, hingga terdengar suara paha kami beradu, bu tika memejamkan matanya ketika aku mempercepat genjotanku, tanpa kuduga haykal terbangun, namun haykal tidak menangis, haykal hanya menatapku dengan tajam,
“uhhhh…. Haykal… mama haykal lagi om genjot nihhhh…uhhhh” ujarku melirik haykal yang menatapaku, aku terus menggenjot memek bu tika, dan paha bu tika semakin mengangkang,
“iiiihhh..huhhhh…aahhh.. haykal cayangggg mama lagi di kontolin sama om nihhh… om kamu jago amat… mama sekarang mau nyampeeeee…. Aa cepet genjot tetehhh…. Aa genjot … teteh mau keluar a …. Haykal cayangggg….uhhh… gapapa ya mama hamil anak nya om… oom mau ngasih kamu adek bayi nihhh…uhhh ….aa.. terusss…” Bu tika mengerang sambil menatap balita nya yang sedang melihat persetubuhan indah ini,
Aku mempercepat kocokanku di memek bu tika, hingga ranjang kami sedikit bergerak,
“ahhhh… aa teteh keluuuu….arrrr…… peluk teteh a….. pelukkk…aduhhhh…uhhhhhh….aaahhh” (Serrr…serrrr”sfx)
Akhirnya bu tika mencapai puncak kenikmatannya dan di tonton langsung oleh balitanya itu, balita itu tak mampu memarahi ibu nya yang sedang disetubuhi oleh orang lain bukan ayahnya, aku memeluk bu tika erat saat bu tika mencapai puncaknya. Setelah beberapa detik kontolku terdiam ,a aku kemabli menggenjot memek bu tika,
“aahhhhh… aa …. Memek teteh sakit a….. uhhh.. aa.. hamili teteh a… buahi Rahim teteh a…. uhhhh…ngilu memek tetehhh… ayo aa keluarin benih nya didalam Rahim teteh…. Haykal cayanggg mama lagi dihamili nihhh..kamu bakalan dapet ade dari om… om bakalan buat mama membuncit lagi….uhhhhh” kembali bu tika meracau ingin segera aku hamili oleh benihku,
Haykal hanya mampu melihat mama nya yang akan aku hamili oleh benihku, aku terus menggenjot memek bu tika tanpa ampun, seolah aku sedang dikejar anjing, aku terus tanpa lelah menggenjot memek bu tika,
“uuhhhh…haykal gapapa yaaa mama nya om hamili… om mau mama haykal hamil anak om.. om mau mama haykal mengandung benih cinta omm….uhhhhh……. istriku…. Aa mau keluar…..” aku tak mau kalah sama bu tika yang mengajak haykal ngobrol,
“iyaaa….uhhh…gapapa om cayanggg.. hamili aja mama haykal… buat mama mengandung anak om… buntingi mama haykal om” bu tika mengerang dengan nada anak kecil,
“aahhhhh…….. tetehhhhh… aa …. Keluarrrr…..aarrrrr… tehhhh nihhhh benih aa.. teteh harus Hamill….. teteh hamillll…… nihhhh…aaahhhh” (crottt….crottt…crotttt“)
aku meracau dengan keras saat kontolku masuk sedalm mungkin kedalam memek bu tika dan mengeluarkan peju yang akan membuat bu tika hamil anakku,
“aaahhhhh….aa… peluk tetehhh…… tetehh mau hamil anak aa……..uhhhhhhhh…..kontol…. love you aa…… aduh anget peju aa… peju aa masuk Rahim teteh.. teteh bakal hamil anak aa…” erang bu tika dengan nafasnya yang memburu saat menerima peju ku yang banyak itu.
“uhhhhh…aahhhh…love you too tetehhhh… hamilkan anak aa ya… teteh sayangggg….” Ujarku saat menahan kontolku didalam liang memek bu tika namun saat itu juga aku ambruk dipelukan bu tika.
“heemmmm…heehhh… iya aa sayanggg.. teteh akan hamil anak aa .. teteh akan rawat benih aa sampai nanti anak dari benih aa lahir…” bisik bu tika saat aku menindih tubuhnya yang lengket itu,
“makasih ya teteh… heemmm… tehhh tuh haykal liatin aa terus.. “ ujarku sambil melirik haykal yang masih menatapku tajam,
“hahaha… haykal mau laporin om sama papah haykal….awas ya omm.. om berani nya hamilin mamah haykal….” ujar bu tika seperti balita yang baru bisa berbicara,
“ihhh.. mama haykal aja yang mau hamilin… nanti haykal boleh kok hamilin mama haykal kalau mau… mama haykal nakal lhooo…” ujarku sambil menatap haykal yang tak mengerti apa apa,
Siang itu kamar bu tika sangat panas, bukan hanya panas oleh udara melainkan panas oleh persetubuhan dua manusia yang sedang menikmati nafsu birahinya.

2 komentar:

  1. Daftar casino online indonesia, daftar casino online terpercaya, daftar roullete online,
    Ibcbet Online, Judi Bola, Daftar Sbobet, Agen Roullete

    Ada ratusan situs yang menyediakan tempat untuk bermain agar menghasilkan duit secara cepat , salah satunya adalah Banteng88bet ,
    yang merupakan promotor casino online terbaik dengan live dealer terpercaya, Fair dan merupakan salah satu terbesar di asia saat ini.
    Ini tentu jauh lebih mudah untuk game online dari pada bermain casino offline di sudut ruangan yang dipisahkan dgn tali di Las Vegas atau Monte Carlo.
    Dengan kenyamanan dan kemudahan bermain di komputer Anda , Laptop , Atau Gadget android anda , dan tanpa intimidasi para penonton di casino ! Tunggu apa lagi ? .
    Buruan rasakan sensasinya bermain game tetapi tetap menghasilkan duit belasan , ratusan , puluhan jutaan rupiah .

    Banteng88bet juga bekerja sama dengan website terpercaya lain nya seperti Sbobet/IBCBET/338A/1S CASINO/ASIA77/Tangkasnet/TANGKAS88/Ebetebet Dll. Dapatkan Bonus Deposit 20% - 30% di awal Deposit . Lets Go !!
    Klik => Klik = > Klik => Klik = > Klik => Klik = > Klik => Klik = > Klik => Klik = >

    Banteng88bet Tempat Situs Judi Online Terpercaya dan Di Jamin aman
    Banteng88bet Tempat Situs Judi Online Terpercaya dan Di Jamin aman
    Banteng88bet Tempat Situs Judi Online Terpercaya dan Di Jamin aman
    Banteng88bet Tempat Situs Judi Online Terpercaya dan Di Jamin aman

    <= KLIK <= KLIK <= KLIK <= KLIK <= KLIK <= KLIK <= KLIK <= KLIK <= KLIK


    COBALAH KEBERUNTUNGAN ANDA DI SINI !!

    BalasHapus
  2. Update Togel, Prediksi Togel, Prediksi Angka, Prediksi Jitu, Bocoran Togel, Bocoran Jitu, Bocoran Angka, Angka Main, Angka Jitu, Mbah Togel, http://www.updatetogel.com/category/prediksi-togel-sgp-singapura

    BalasHapus