Rabu, 09 Desember 2015

Cerita ngentot artis

Pertama-tama aku ingin memperkenalkan diri dulu, namaku Jimmy, sebenarnya ini adalah nama bekenku setelah bekerja di ibukota, aslinya sih ketika ibuku melahirkanku 29 tahun yang lalu aku diberi nama Jamil bin Sanusi. Walau hanya bermodalkan tampang di bawah standar, bahkan beberapa orang ada yang bilang aku mirip Kangen Band (entah ini pujian atau ejekan, tergantung anda memandangnya) namun nasib mengantarku pada surga kenikmatan yang tidak pernah kuduga sebelumnya. Kemampuanku dalam memuaskan wanita memungkinkanku sudah pernah bersetubuh dengan beberapa wanita cantik yang tidak tanggung-tanggung adalah artis terkenal tanah air dan yang lebih hebohnya lagi mereka adalah kakak adik. Yang pertama adalah majikanku sendiri, Soraya Haque atau yang biasa kupanggil Bu Aya, mantan peragawati dan pemain sinetron Indonesia; adik bungsunya, Shanaz Haque, yang kini lebih dikenal sebagai aktivis sosial dan presenter yang wajahnya banyak menghiasi televisi; serta yang terakhir dan paling seru adalah Marisa Haque, artis yang kini menjadi politisi dari sebuah partai politik berlambang Ka’abah. Berawal dari masuknya aku ke rumah Bu Aya melalui perkenalan pamanku yang adalah sopir sebelumnya, ia ingin pulang kampung setelah kematian istrinya sehingga ia merekomendasikanku pada majikannya. Petualangan seksku dengan mereka bermula dari bekerja di rumah Bu Aya, yang kesepian ditinggal suaminya yang banyak kesibukan di luar rumah. Dia lah yang memintaku melayani hasratnya dan sejak itu akupun patuh menjadi budak nafsunya. Aku pun tidak merasa kesulitan menjaga sikap di depan umum sebagaimana sopir pada umumnya. Sementara Bu Icha (panggilan akrab Marisa) dikenalkan oleh Bu Aya padaku dengan tujuan ‘menghibur’nya. Diceritakan Bu Aya bahwa kakaknya itu sedang mengalami stress ringan karena belum adanya kepastian dari pemerintah masalah penunjukannya sebagai anggota DPR. Ditambah isu suaminya juga digosipkan CLBK dengan mantannya. Nah….saat itulah Bu Aya, yang sudah sehari-hari memakai jasaku untuk memuaskan dahaga biologisnya, mengenalkanya padaku. Setelah kami bertiga ngobrol ngobrol beberapa saat, Bu Aya meninggalkan kami berdua di kamar hotel. Mula-mula Bu Icha terlihat canggung saat berduaan denganku kamar tersebut. Namun aku amat bernafsu dan penasaran dengan kecantikan wajah dan body nya yang semok itu. Dengan nekad saja kuperkosa dia dengan sedikit paksaan. Mulanya sih ia meronta ronta ketakutan. Tetapi setelah penisku kubenamkan dalam kemaluanya dan kupacu tubuhnya, lama kelamaan rontaan itu berganti dengan jeritan dan desahan desahan. Marisa pun tidak bisa lagi menahan birahinya dan mulai menikmati pemekosaan itu.
Shanaz Haque
Setelah kami selesai berhubungan badan, beliau menangis dan mengatakan menyesal dengan apa yang barusan tejadi. Tapi anehnya, setelah itu wanita yang terkenal sebagai istri yang setia itu malah rajin meneleponku dan meminta lagi pelayananku. Itulah pertanda aku telah berhasil menaklukkan wanita yang dalam kesehariannya dikenal sebagai wanita alim dan religius itu. Lain lagi dengan Shanaz, bisa kukatakan bercinta dengannya adalah yang paling liar karena si bungsu dari keluarga Haque ini ternyata punya libido yang lebih besar melebihi kedua kakaknya. Sejak pertama kali berhubungan badan denganku, juga melalui perkenalan Bu Aya, ia sudah tak malu-malu memintaku untuk melayaninya hampir tiga kali sehari. Tak mengenal tempat, Shanaz malah pernah dua kali memintaku menyetubuhinya dalam mobil di tempat parkir yang saat itu kebetulan sedang sepi. Lalu di toilet sekolah musik milik suaminya, Gilang Ramadhan, ketika aku diminta Bu Aya untuk menjemputnya di sana. Aku saja tak menyangka artis cantik berdarah Pakistan-Madura itu ternyata amat hypersex, amat berbeda dengan kesehariannya. Rumah tangga Shanaz dan suaminya memang tidak pernah diterpa gosip miring tapi masalahnya Gilang sudah angkat tangan dalam memuaskan libidonya yang tinggi itu, demikian katanya setelah kami bercinta. Bahkan dalam sehari, dia bisa sampai tiga kali dia minta aku mengencaninya. Mulai dari oral seks sampai bobo bobo siang di hotel langganan kami. Tidak ada seorang pun yang mencurigai termasuk dari infotainment sekalipun, karena sudah biasa sopir mengantar jemput dan berada di dekat majikannya atau saudara majikanya bila diminta. Hari ini adalah hari paling seru yang sudah kunanti-nanti, yaitu Bu Aya mengajakku melakukan threesome dengan, kakaknya Bu Icha. Seperti biasa, Bu Aya mula-mula kembali memintaku untuk melayani birahinya. Aku dimintanya menunggu di suatu tempat (hotel) di kawasan Menteng, tempat kami biasa berhubungan gelap, sementara ia berusaha untuk turut serta mengajak kakaknya yang memang memiliki jadwal yang terpadat. Dengan bersemangat, aku yang sedari pagi memang terus memikirkan hal itu jadi tegang seharian. Tak sabar rasanya ingin segera mengetahui apakah Bu Icha yang cantik dan makin montok itu akan setuju atau tidak dengan ide gila adiknya. Meski tak seratus persen yakin, aku sangat berharap para macan (mama mama cantik) itu menyetujuinya. Bayangan-bayangan vulgar dua tubuh kakak beradik paruh baya yang masih seksi dan cantik tergambar jelas di benakku. Bagaimana jika dua tubuh mulus dalam keadaan bugil itu tersaji dan menggoda gelora api birahiku. Ah! Aku benar-benar menginginkannya segera! Ya, segera! Aku ingin memakan keduanya mentah mentah! Memasukkan penisku di kedua vagina yang sama-sama nikmat itu bergiliran, memompa keras kelaminku pada kewanitaaan mereka, mengantarkan gelora api seksual mereka ke puncak dengan teriakan sejadi-jadinya, hempasan sekeras-kerasnya, genjotan secepat-cepatnya dan hujaman sedalam-dalamnya, aaah!!! Aku sampai mengocok sendiri penisku di mobil membayangkannya.
Aku memasuki kamar hotel yang telah di booking sebelumnya oleh Bu Aya. Saat itu siang jam 12.30. Badanku menghempas dan telentang di kasur empuk itu. Telanjang sudah, tanpa CD dan tanpa selimut. Kubiarkan dinginnya ac menerpa seluruh pori-pori kulitku karena sebentar lagi aku akan bekerja keras melayani birahi para wanita yang haus belaian itu, yang kuimpikan sejak Bu Aya mengatakannya. Betapa beruntungnya aku dapat merasakan nikmatnya vagina para artis setengah baya yang haus belaian seksual laki laki lain. Di usia mereka yang matang itu seolah aku adalah oase tempat mereka melepas dahaga biologis mereka yang telah bertahun tahun tidak terpuaskan akibat jenuhnya hubungan mereka dengan suami suami mereka. Ting tooong, bel pintu berbunyi. Aku melompat ke arah pintu dan langsung mengintip melalui lubang kecil di sana. Wah…wah, ternyata yang datang lebih dulu adalah Bu Ichaa, perempuan dewasa bertubuh sintal dan berdada montok ini sungguh menggairahkan. Berpakaian gaun lebar motif garis dicampur abstrak berwarna dasar hijau putih hitam sepanjang lengan, mempertontonkan putihnya kulit dan kemontokan buah dadanya tak mampu sembunyi dibalik baju feminim itu. Berbeda dengan penampilannya sehari hari yang selalu berpakaian terutup dan mengenakan kerudung, penampilannya yang tanpa kerudung ini membuatnya seperti penampilannya waktu masih berkecimpung di dunia hiburan tahun 90an dulu. Uuuh, liurku sampai menetes melihat penampilan seksinya, terusan berkancing depan dengan dada rendah itu seperti memacu adrenalin kelelakianku untuk tak sabar menunggu tanganku yang membuka pintu. Dan begitu ia masuk, aku cepat menutup pintu dan dengan gerakan yang ia tak sangka-sangka, kudekap dari belakang. Langsung menyingkap gaunnya. Tangan kananku mendekap erat pinggangnya dari belakang, yang kiri menyingkap bawahan gaun itu dan langsung menyambar vaginanya yang masih tertutup oleh celana dalamnya, lalu kuusap usap dengan kasar hingga pemiliknya gelagapan seperti tak siap. Begitu wajah manisnya sedikit menoleh ke belakang, langsung kuterkam bibir sensualnya. Keciplak-nya pun jadi memicu birahi untuk segera menikmati ibu cantik nan anggun ini.
Marissa Haque
Memang sejak awal kuperkosa dulu Bu Icha tak lagi sempat berkata-kata. Dan akhirnya, meski kelihatan sedikit meronta-ronta -rontaan menahan geli, ia pasrah juga saat kubaringkan terlentang dengan pakaian yang masih melekat tapi awut-awutan itu. Kakinya mengangkang dan menjuntai di pinggiran tempat tidur, setengah dari kancing depan dada gaun terusan itu terlepas dengan cup BH yang ku tarik keatas, menunjukkan kemolekan buah dadanya, di pinggiran puting kiri susu itu bahkan masih tampak sisa kenyotan mulutku saat pertama menyetubuhi aktris top era 80-90an itu. Kuangkat ke atas kakinya tinggi-tinggi, lalu kucopot celana dalamnya yang berwarna putih itu, setelah itu kukangkangi kedua kakinya ke kiri ke kanan lebar lebar sehingga menunjukkan jelas rekahan vagina yang lebih senang aku sebut vegy merah berbulu lebat itu, menggoda sekali. Dan buah zakar, pelir atau kontolku mengacung keras dan bersiap masuk menerobos pintu lunak yang rupanya telah basah itu.
“Hehehe…sudah basah ya, Tante? Cepat banget basahnya?” itu kata-kataku yang baru pertama keluar sejak ia memasuki pintu kamar, aku memang memanggilnya tante pada Bu Icha. Ia yang minta begitu utk membedakan panggilannya dengan majikanku, Bu Aya. Aku juga senang, karena menurutku, kata tante mengandung konotasi binal dan bukannya mengeluh atas perlakuanku, ia malah semakin gila, meraih penisku dengan tangannya lalu menuntunnya ke lubang senggamanya dan edan!!!! Beliau sekarang menggesek-gesekkan kepala penisku di pintu vaginanya yang sudah siap coblos itu.
“Hssshhhh..say…dari tadi juga tante basaaah mikirin kamu, ayyooohh aahhh, punyaku minta dimasukin segeraa aaahh!!!!” jeritnya sambil mendesah-desah mengiringi tarian kepala penisku yang masih saja hanya sekedar menggelitik klitoris di atas bibir vaginanya yang telah basah itu.
Aku pura pura tidak mengacuhkannya, hingga Bu Icha makin gemas melihat tingkahku.
“Kamu jahat! Cepat entoti aku! Kalau tidak, awas ya. Akan kudekap pinggangmu dengan kedua kakiku yang melingkar ini, laki-laki kurang ajar, kalau kamu terus mengucel itilku begini, aku bisa keluar duluan” ujarnya kalap dengan nafas tak beraturan, ucapan yang tidak akan pernah di dengar dalam kesehariannya.
Kurasa vaginanya sudah gatal dan minta dimasuki oleh penisku. Lengkap sudah pemandangan penuh sensasi ini, Marissa Haque, sang politisi mantan artis itu- kini seperti tante girang yang binal, mengemis untuk segera kusetubuhi, tak peduli terusan hijau garis, panjang dan berenda itu masih melekat di badannya, bahkan sepatu putih berhak tinggi itu belum terlepas dari kedua kakinya. Kedua betisnya terpegang tanganku kiri kanan, pahanya otomatis membuka lebar celah pangkal dimana barang nikmat berbulu lebat itu merekah dan betul-betul siap menerima sang tamu besar nan panjang yang hampir setiap hari selama minggu ini mengunjunginya dengan teratur. Segera saja aku menyudahi permainan kepala penisku yang menggesek dan menggelitik bibir memeknya, kupasang tepat menempel di mulut liangnya dan dengan penuh tenaga, sekali dorong kuhabiskan membenamkannya amblas hingga tak tersisa.
“Oooooohhhhhhh!!!! Yessssss!!!! Aaaaahhhh!!” jerit wanita setengah baya itu dengan keras pula, seolah melepas ketidaksabarannya menanti.
Penisku mentok membentur dasar liang vagina yang telah pernah dua kali dilalui jabang bayi itu. Tetap nikmat dan menjepit, senut-senut di dalam sana, aku menarik hingga kira-kira setengah. Uuuffff….nnggg… bibir bawah Bu Icha mengepit keras, seiring denyut vaginanya yang seakan menyedot kembali batang penisku yang hendak lanjut keluar.
“Masukin lagi…terus genjoooott saaaayyyaaangg..aaaahhhh!!” desahnya saat aku menunggu sejenak sambil memandangi tubuh bongsornya ini.
Tanganku meraih buah dada yang sedari tadi menganggur di sela belahan depan gaunnya yang terkoyak.
“Remeeesss susu tanteeee…ooohhhh…jangan berhentiiii ohhhhh….” jeritnya keras..
“Tante, Bu Aya mana? Mbak Shanaz juga…kok belum dateng juga nih? Kalau main empatan kan lebih sip” aku bertanya sambil menghentikan gerakan turun naik di atas pangkal pahanya, membuat Bu Icha cukup senewen.
“Ayo goyang dulu saay…mungkin ada perlu dulu, tar juga dateng..uuufff tanggungg niiiihh!!”
Ia mencoba menggoyang pinggulnya ke samping. Mungkin berharap aku akan terpengaruh dan lanjut menggenjot atas bawah. Tapi kudiamkan saja, sengaja kupermainkan kenikmatan yang dialaminya.
“Ooouuhhh, jahaaatt kamuuuhhh!” ia menampar dadaku pelan, menunjukkan kekesalannya karena tak mampu menaikkan pinggulnya untuk memasukkan penisku yang hanya menancap sampai kepala. Tentu ia tak mampu, tubuhnya terlalu berat untuk mengangkat dengan posisi begitu.
“OK, sayang! Huuuh…Tante ceritain lebih banyak tentang majikan kamu itu deh, tapi please, goyang dooong, Tante ngga tahan kalau kamu diam begitu!” mohonnya dengan gaya binal.
“Hhhmm….deal! Akan saya goyang perlahan dan tante cerita” aku makin penasaran dengan majikanku Bu Aya itu.
“Sebenarnyaaaa …..Si Aya itu gatelan saaayyy….hhhhhh yesss..ooouuuhhhhh”
“Mbak Shanaz…iya katanyaaah….koq dia gak dattaangg?”
“Dia bilaaangg masssiihhh bannyyaak kerjaaaannn” jawabnya terputus-putus sambil mendesah
“Jaddii kapaann ???…. Apa gak rissih dia nyaaa??? aku bertanya
”ooouuhhh..ssshhh risiiih jugaaahhh!!”
Aku berhenti sejenak sampai ia merengek minta diteruskan.
“hhhhh…makanyaaahhh bertahaaapp..ooouuhh goyang saaayyy ooouuff”
“bertahap gimana tante?” aku diam lagi
“hhhh..jangan berhenti ddoooong, ssshhh maksuudnyaahh kita main duluan, nantiih si Aya pasti dateng setelah kita main setengah ronde, kayanya dah beres kerjaannya…hhhhh yaaah ooh yaaahhh ooohhh yaaahhh!”
“Maksudnya hhhh Bu Aya gabung belakangan gituuuhhh? Aaahhh!” tanyaku sambil menghujamkan penis dalam-dalam
“iyaaahh saayyy…tunggu mungkin setengah jam lagi, dia pasti datang langsung gabuuungg…sssshhhh…mungkin Shanaz juga!”
“Kenaaapaah..nggaa seekaaaliiiaan ajaahh langsuuung gituuhh?” kupercepat genjotan akibat membayangkan bagaimana nanti aku bermain dengan tiga wanita jelita ini.
“Tantee siiih mauuhh ajaaahh..taaapiii si mereka kan emang banyak kegiatan, oouuhhh genjoot lebih keras lagiiihhh dong…ooohhh..yesss..tante ntarrr lagiiihh niihhh” desah Bu Icha terengah-engah mencoba mengimbangi hempasan di pangkal pahanya.
Sebentar lagi ia rupanya akan orgasme. Aku sudah tahu benar gelagat perempuan paruh baya dan kelaminnya saat mereka menjelang orgasme. Kucoba mengatur permainanku agar ia lebih lama lagi. Aku memperlambat gerakan dan menjulurkan lenganku ke balik punggungnya, langsung memeluk dan mencium, dengan mesra.
“Jangan keluar dulu tante, saya mau tante lebih lama karena hari ini tante kelihatan cantik sekali”, aku mencoba merayu untuk mengalihkan perhatiannya.
“ouuuufff….kamuuhh bilang..tantee cantiiik? Hhhh…aaaauuuhhh..cantik mana sama oouuhhh adik saya, majikan kamu? uuuuhhhh.. Hooohhhh..ssshhhhh”
“Sama-sama cantik tante, kan saudara namanya juga asalnya cantik ya semua cantik….saya suka sekali penampilan dan tingkah tante seperti ini, liar banget”
“Bisaa ajaaah kamuuuhh saaayy..oouuhhh nikmatnyaah goyangan kamuuuuhhh..tante bisa gilaa kalau nggak main sehari aja sama kamu..oooouuhhh..yesss..yesss..yesss,..”
Aku berhasil juga membuatnya bertahan lebih lama dengan gaya yang romantis itu tadi yang tentu saja mengalihkan perhatian dan membuat ia GR dengan pujian-pujianku. Saat ini aku memang ingin kami mencapai klimaks bersama-sama oleh sebab itulah saat penisku merasakan gejala klimaks di dinding vagina Bu Icha, aku langsung berhenti bergoyang. Hasilnya, sudah 30 menit permainan, ia belum keluar juga, aku pun berusaha untuk mencapai klimaks yang segera. Setiap gesekan dinding penisku dan vaginanya, sangat kuresapi sehingga beberapa saat setelah kira-kira 45 menit persetubuhan itu berjalan aku mulai merasakannya.
“oooouuuhhh..tanteeeeehhh…keluar sama-sama yuuukk!!” desahku
“uuuuhhh..yesss..ayo sayaaaangg..tanteeeh juga sudaaah nggaaaa sangguuup lagiiiiihh oouuuhhhh…ooohhh..yessss..yesss..yesss..yesss…aaaa u uuhhh….nikmaaatnyaaaahhh oou uuhhhh….hhhh…. yes!!! Tekan sayang, tekan sayaaaang”.desahannya berubah jeritan, aku juga semakin mempercepat naik turun, kini menghempas keras pinggang kami.
“Yes tante! Tante! Tante! Tante! Ooouuuhhhh…..goyang dong sayang oouuhh!!!”
“Peeeluukkk tanteeehhh aaaoouuuhhh..sayaaang peluk tante, peluk tante oouuhhhh!!” erangan kami sahut menyahut memenuhi kamar hotel ini.
Akhirnya ia mencapai klimaks juga, dari dalam sana, dari lubuk rahimnya, keluar cairan hangat menerpa kepala penisku.
“oooouuuhhh..yeeess..tante, tanteeeeeee oooooohhhhhhh!!!!” aku juga menyusulnya ke puncak beberapa detik setelah ia orgasme.
1,2,3,4,6,7,9,12…15 kali semburan spermaku di dalam liang vaginanya. Penuh! Sampai menyembur beberapa tetes keluar dari kemaluan Bu Icha. Lama kami saling mendekap erat sekali, aku menindih sambil memeluk kuat tubuh bagian atasnya, benar-benar lezat tubuh artis paruh baya ini, kedua payudaranya tergencet dadaku. Bibirnya kubekap dengan bibirku, kusedot lidahnya, kutelan liurnya hampir tak bersisa. Bu Icha juga dengan antusias merespon lidahku yang liar. Luar biasa permainan ini!
“mhhhh….nikmatnya saaay….tante puas sekali!”
“Saya juga tante, tante tadi hebat!” pujiku
“hebat gimana say?”
“bisa lama begitu, saya puas sekali!”
“Ah, itu karena kamu yang ngajari tante. Mulanya sejak tadi tante sudah hampir sampai tapi karena kamu ajak ngobrol jadi tante bisa bertahan lama” katanya tersenyum
“Pokoknya tante luar biasa, nanti kalau main berempat tante juga harus mengatur biar bisa lama seperti tadi” aku meminta dengan penuh harap
“Akan tante coba, tapi biasanya tante ngga bisa kontrol, kalau sudah terasa geli sedikit aja, pasti tante langsung genjot terus keluar deh” akunya polos.
Kucium pipinya dengan mesra, Bu Icha membalas sampai beberapa menit setelah itu ia minta istirahat dulu karena seharian tadi ia sudah kerja keras. Kubiarkan ia tertidur disamping aku yang melamun membayangkan bagaimana rasanya besok kami (aku, Bu Aya, Bu Icha, dan Mbak Shanaz) akan menikmati main bertiga untuk yang pertama kalinya. Kubayangkan bagaimana aku, yang hanya sopir ini, akan melayani dan dilayani tiga perempuan cantik bersaudara yang adalah artis-artis top tanah air. Gara-gara keasikan melamunkan bayangan vulgar itu, aku jadi tegang lagi. Sejam saja sejak orgasme tadi, aku kembali meminta jatah dari Bu Icha. Malah kali ini kubiarkan ia terlelap dan dengan hati-hati kumiringkan badannya dan menekuk satu kakinya ke depan. Dengan hati-hati setelah menempatkan diri berjongkok di belakang pantatnya yang semok itu, aku menempelkan kemaluanku tepat di bibir vaginanya yang masih saja basah akibat tumpahan cairan kelamin kami tadi. Blesss!!! Sekali dorong, langsung tertembus. Pemiliknya kaget dan terbangun, menemukan dirinya sedang disetubuhi lagi.
“oooouuhhh….saaayyy…kamu jahaaaaatttt…aahhhh!” erangnya sambil menatap sebal padaku, meski begitu ia menikmati juga.
Akhirnya permainan itu berlangsung juga, kubawa ia terbang melayang berkali-kali sampai setelah itu aku muncrat untuk yang kedua kali hari ini dalam vaginanya.
*********************
Sampai di rumah malam itu, aku langsung masuk kamar. Betapa aku terkejut melihat pemandangan di kamarku. Di tempat tidurku sudah berbaring seorang perempuan paruh baya, mengenakan daster tipis, baju tidur transparan dari bahan sutra putih lembut yang cukup memberikan gambaran bentuk tubuh sintal nan aduhai. Wajahnya menyunggingkan senyum yang lebih berarti ajakan bagiku untuk segera menyantap hidangan itu mentah-mentah! Wanita setengah baya itu tak lain dan tak bukan adalah majikanku, Soraya Haque, yang rupanya sedang gatel dan suaminya, Pak Ekky, sedang di tidak di rumah.
“Kamu tunggu apa lagi Jim? Kok bengong gitu?” tanyanya dengan nada menggoda
Begitu aku duduk di pinggiran tempat tidur dan akan menciumnya ia menyambut dengan antusias. Tangannya langsung dengan cekatan mencomot satu-persatu pakaianku. Sambil mempreteli pakaianku, tangannya juga mengelus tubuhku membuat darahku makin berdesir saja. Aku pun tidak tinggal diam dan balas melucuti daster tipis yang dikenakannya, tidak ada pakaian lain selain celana dalam di balik kain tipis itu. Bu Aya adalah seorang model dan peragawati pada era 80-90 an sehingga tidak heran hingga kini tubuhnya masih terlihat begitu langsing dan indah walau pernah melahirkan.
“Kamu masih kuat kan setelah main sama kakak saya tadi? Saya harap masih ada sisa untuk saya” ujarnya lembut dan datar sekali suaranya, menunjukkan betapa ia seorang wanita paruh baya yang matang fisik dan mental.
“Eemm…iya bu…. tadi siang aku sama Bu Icha, tapi ibu gak dateng-dateng kan awalnya ibu yang mau dateng katanya”
“Yah, maaf saya masih belum selesai urusannya, tapi kamu nggak kecewa kan karena udah ada kakak saya?” jawabnya lembut seraya berlutut sambil menurunkan celana dalamku, pakaian terakhir yang melekat di tubuhku
Setelah kami sama-sama telanjang ia menarik tanganku ke arah ranjang dan disuruhnya aku berbaring telentang. Tanpa basa-basi lagi, Bu Aya sudah menindihku, ia langsung menempatkan diri di atas pinggangku yang kini terbaring dengan penis yang secepat itu pula tegang mengeras.
Soraya Haque
“Ayo Jim, ibu sudah basah dari tadi, ngga tahan bayangin kamu terus, kamu harus puasin ibu ya!”
“Sssshhhh…oouuhh…enaaaakhhhh Bu!” desahku meluncur begitu ia menurunkan pantatnya dan membalut penis tegangku ke dalam celah liang vaginanya.
Ia langsung menggoyang naik turun, pelan, pelan, dipercepat, agak cepat dan semakin cepat sehingga kini keciplaknya mulai terdengar keras. Plak! Plak! Plak! Bunyi kemaluan kami yang bertaut dan mulai becek di sekitarnya akibat cairan bu Aya yang ternyata memang sudah banyak sekali. Nafsunya sudah sangat tak tertahan rupanya, sehingga sekejap saja ia sudah basah seperti itu.
“Oooohhhhh!!! Ooohhh…yyaahh…oooohhh!” erangnya keras sambil menjambak-jambak sendiri rambutnya yang lepas tergerai.
Kubelai buah dada model senior yang sudah lama menjadi majikanku itu.
“Yeeeeessshhhh yaaang kerassshhh remeeeeshhh susu kuuu!!!” teriaknya lagi sambil meremaskan tanganku pada payudaranya sendiri.
Tak tahan dengan sensasi nikmat nyonya majikanku ini, aku jadi ikut-ikutan bernafsu. Kubanting tubuhnya giliran aku yang di atas memompa naik turun. Titik-titik keringant seperti embun sudah membasahi tubuhnya. Sebuah pemandangan yang justru membuat nafsu semakin terpanggang birahi. Aku menghempas sejadi-jadinya, menggenjot sekeras-kerasnya dan menusuk sedalam-dalamnya. Mulutku seringkali menunduk dan langsung meraih puting buah dadanya, menyedot menarik-nariknya dengan gemas. Ibu Aya tak mau pasif saja, sejurus kemudian ia membalikkan posisi. Aku kembali berada di bawah, ia berputar menghadap ke arah kakiku, sambil terus saja mengocok vaginanya dengan penisku turun naik. Akupun duduk dan turut memicu pinggulku sehingga penisku makin dalam menghujam vaginanya. Setelah itu aku kembali bebaring sambil terus berusaha mengimbangi goyangannya. Bongkahan pantatnya yang semok besar kuremas-remas, ketika terangkat ke atas ia menunjukkan betapa kemaluanku yang tegak dan keras itu menyangga celah bibir vaginanya. Saat turun menghempas keras, ia menimbulkan keciplak seperti suara tepuk tangan. Benar-benar persetubuhan yang sensasional dan memabukkan.
“Aaahhh…ibuuuhh nggggaaaa taahaaan…lagi…mooo keeeluar aaauhhh!!!” desahnya sambil mempercepat gerak naik turunnya.
“Yyaaahhh buuuhhh ayoooohhh keluarin…hhhh, tapiiii hhhheehhh ganti posisi dulu yah!” pintaku sambil terengah-engah.
Sejenak kemudian ia melepas pertautan vagina dan penis itu. Lalu berbaring telentang di sampingku. Kakinya diangkat tinggi ke atas dengan paha yang membuka lebar menunjukkan belahan bibir vagina yang merah merekah dengan bulu lebat itu. Benar-benar sensasional! Vagina itu kini menganga lebar menunggu penisku untuk menuntaskannya dengan segera.
“Aah..bu Aya!” aku sampai berguman mengagumi pemandangan yang terhidang begitu sempurna di hadapanku sekarang.
“Kenapa Jim?” rajuknya manja.
“Memek ibu bagus sekali!” dengan jujur kukatakan.
“Aah kamu bisa aja, ayo dong say…ibu ngga tahan niih” pintanya sekali lagi.
Aku yang kemudian tak tahan juga secepatnya menempatkan pinggangku di antara pahanya, menempelkan penisku di bibir merah vaginanya, meraih kedua payudaranya dengan kedua tanganku dan langsung menggenjot keras dan cepat sekali.
“Ooooouuhhhhh…aaaaaahhhh…ahhh..ahhhh…yesss!!” jeritan khas Bu Aya setiap kali ia akan menjelang orgasme.
Aku bergerak tanpa jeda, terus menggenjot naik turun sambil meremas dan berpegang pada buah dada berukuran sedang tapi bulat sempurna itu.
“Mmmmhhhhhhhh…oooohh..iiibuu keluaar…oohh…haahh!!” jerit panjang itu mengantarnya sampai di ujung kenikmatan.
“Yaaahhhh…buuuuhhh ayooohhh keluariiinnn semuaaahhh ooohhh meeemeeek ibuuuuhh enakkkk ooouuhhh..sshhhh…jepiitttt buuuuhhh ooouuhhhhh!” aku ikut berteriak merasakan jepitan vagina bu Aya yang semakin keras saat-saat berkontraksi akibat orgasme. Duh, nikmatnya vagina majikanku ini. Beberapa saat tubuhnya mengeras, pahanya mengapit tubuhku dengan kuat. Ia melepas dengan begitu nikmat. Aku menunduk memberikan ciuman mesra setelah ia sedikit melemas menuntaskan puncak orgasmenya.
“Jangan lupa, Bu. Saya belum” bisikku pelan sambil mengecup belakang telinganya, berusaha membuatnya bangkit lagi.
“Iyaaa…sayang, goyang aja yang pelan…ibu masih sanggup, tapi yang kalem aja ya” katanya dengan suara lemas
“Baik bu” aku mulai menggoyang lagi dengan pelan seperti permintaannya.
“I love you, Bu Aya!” bisikku sambil terus menggoyang naik turun di atas tubuhnya. Matanya yang sedari orgasme tadi terpejam, membuka dan menatapku seperti tak percaya.
“Cinta? Gila kamu, ibu udah ada suami, mau dibunuh kamu sama Pak Ekky?” jawabnya, “oouuuhhhh…nikmatnyaaahhhh” ia tidak menyelesaikan kalimatnya karena aku memberinya sodokan keras sehingga ia langsung memelukku erat dan membelai lembut punggungku.
Aku meneruskan goyangan pinggul naik turun di atas pangkal pahanya dengan pelan dan mesra. Bibir kami bertaut, saling melumat di dalam sana, lidah kami seperti berebut membelai dinding-dinding dalam rongga mulut kami. Pahanya mulai menjepit, mengapit pinggangku yang terus bergoyang. Bu Aya rupanya telah bangkit lagi dengan permainan lidahku di permukaan buah dadanya. Bibirnyapun mulai menggumam lagi, nafasnya turun naik. Kupercepat goyangan dari atas,
“Ooouuhhh…sayaaang!” desahnya,
Ibu Aya mulai berusaha mengimbangi goyanganku, pinggulnya dibuat meliuk seperti menuntun alur kemaluanku dalam liang vaginanya.
“Sssshhhhh….ibuuuu di atas ya say!” ia mengajak ganti gaya
Kami berbalik posisi. Ibu Aya sekarang menindihku tanpa melepas dulu penisku yang masih menancap. Kenikmatan liang vaginanya yang terus membalut lembut penisku membuat aku semakin nafsu. Ia kini asik bergoyang, pelan awalnya dan bertahap dipercepat. Kali ini aku tak mau berlama-lama lagi, bersamaan saat ia menyodorkan buah dadanya ke mulutku, pahanya seperti mengepit memberikan tanda bahwa ia sudah menjelang orgasme lagi. Terhitung sudah tigapuluh menit sejak orgasmenya yang pertama tadi.
“Ibuuuhhh mau keluar lagi nih!”
“Samaaahh—samaaahhh buuuhhhh…saya jugaaah….oohh…oohh!” sahutku sambil mempercepat genjotan
“Ayoooohh saaayyy sekaraaanggg..hhh..hhsshhh..ooouuhhhh!” ibu Aya mempercepat genjotannya sampai ranjang ini berderit.
Aku mempererat pelukanku, kami berciuman mesra, dengan kuat dan sepenuh hati bersiap menyambut gelombang orgasme hingga akhirnya…
“Aaaaauhhhhhh…ooohhhhh!!” jeritnya panjang sembari menengadahkan wajahnya dan badannya mengejang.
Beberapa detik kemudian aku menyusulnya ke puncak
“Ooooooooooohhhhhh..buuuuuuuhhhh….sayah jugaaa…aahhh!!” aku melepas spermaku ke dalam rahimnya sambil melenguh panjang.
Untuk kesekian kalinya pada hari ini kutumpahkan spermaku dalam liang vagina perempuan paruh baya ini. Puas sudah rasanya dalam satu hari melahap tubuh dua wanita cantik kakak adik yang adalah selebritis pula.
“Bu!” aku memanggilnya setengah berbisik.
“iya sayang” sahut bu Aya mesra sambil mengecup.
“ibu besok pagi ikut kita ke puncak?” aku ragu melanjutkannya.
“say…emang kenapa….asama siapa kamu ke sana?
” Bu Icha yang janjiin tadi, dia ngajak sih threesome bareng ibu juga” ujarku, “ibu belum tau?”
“Icha? Ha ha …masa tambah liar aja dia ya…ini baru gosip seru” Bu Aya hampir tak percaya, “beneran dia omong gitu ke kamu? Ibu aja belum tau tuh”
“Masa dia belum omong ke Ibu?”
“Belum, bener belum kok, si Icha itu kan sehari-hari emang seperti perempuan baik-baik…tenyata gatel juga ya…lucu aja. Tapi gak apaa-apa, besok aku iku kalian, Shanaz juga pasti kita ajak jadi bisa main berempat.”
Berempat…wow membayangkannya saja aku sudah tidak tahan, foursome dengan tiga celebritis cantik seperti kakak beradik Haque ini, wah…wah…agaknya aku harus istirahat lebih awal demi menabung tenagaku besok
“Masa sih …. beneran bu???” tanyaku antusias, “eemmmm…pasti asyik yaaah..asik juga, aku ga sabaran nih rasanya”
“Hehehe jadi malu” ujar ibu Aya menutup wajahnya dengan bantal, “sudah ah, sekarang cuci dulu gih…belepotan tuh!” katanya lagi sambil menarik tanganku ke arah kamar mandi. Selesai bersih-bersih, aku mengajak Bu Aya tidur di kamarnya yang lebih luas dan harum.
**********************
Keesokan harinya
Pagi-pagi setelah sarapan, Bu Aya telah mengajakku bersiap-siap ke puncak, ke villa milik kakaknya, Marisa Haque. Kami tiba di sana pukul 11an siang. Bu Icha dan Shanaz yang ternyata telah tiba lebih dulu menyambut kami. Setelah bercipika-cipiki, Bu Aya terlihat berbisik pada kakaknya lalu keduanya menatapku dengan tersenyum. Mereka mengajakku masuk ke dalam villa yang terbilang mewah itu.
“Kamu pasti capek, ayo diminum dulu ya!” Shanaz menyuguhkanku segelas minuman hangat.
Mereka bertiga duduk di sofa memandangiku meneguk minuman itu sampai habis, aku tidak tahu apa yang kuminum ini, rasanya seperti obat, pahit-pahit gitu tapi warnanya seperti teh merah.
“Nah enak kan? Seger?” tanya Bu Icha meletakkan tangannya di pahaku.
“Iya tante, seger, emang apa sih ini?” tanyaku
Mereka saling memandang lalu tertawa cekikikan
“Entar juga kamu tahu sendiri kok, yang penting khasyatnya” kata Shanaz, “sekarang udah siap kan mainnya?”
Tiba-tiba ketiga artis bersaudara itu mulai membuka baju dan celana mereka dan seketika itu pula mereka sudah keadaan bugil di hadapanku. Keindahan tubuh mereka membuatku melongo dan aku semakin kelabakan karena diserang dari berbagai arah. Shanaz memeluk dan melumat bibirku, kami berciuman dengan bernafsu dan tangaku meraih payudaranya lalu meremasnya. Bu Aya mengambil posisi di sebelah kananku, ia meraih tanganku dan membawanya ke vaginanya.
“Aaaaahhh!” desahnya saat aku mencucukkan jariku memasuki bibir vaginanya, jariku pun mulai keluar masuk pada liang kenikmatannya
Sementara Bu Icha berlutut di antara kedua kakiku dan mulai melucuti celanaku. Begitu membuka celana dalamku dan mengeluarkan penisku, ia langsung membuka mulut dan memasukkan senjataku itu ke dalamnya. Aku mendekap tubuh Shanaz dan melumat payudaranya yang montok dengan penuh nafsu sambil tanganku yang satu terus mengocok vagina Bu Aya, majikanku. Dalam melakukan oral seks ternyata Bu Icha sangat ahli, penisku ia manjakan dengan variasi kuluman, jilatan, dan kocokan sampai merem-melek keenakan aku dibuatnya.
Di kananku, Bu Aya semakin menggelinjang dan kemaluannya semakin basah oleb banjir cairan vaginanya akibat permainan jariku. Sambil terus berciuman denganku Shanaz melepaskan tanganku yang meremas buah dadanya. Tangan itu dituntun ke arah selangkangannya. Tanganku segera menyapu kemaluannya yang berbulu lebat itu dan jemariku segera tenggelam ke lubang yang sudah basah oleh cairan vaginanya. Bu Aya memajukan badannya mendekatkan wajahnya ke kemaluanku dan bersama kakaknya ia turut mengoral penisku. Sensasi yang kudapat pun semakin bertambah dengan lidah dua artis cantik menari-nari pada penisku. Tubuh Shanaz menggeletar menandakan birahinya makin menggila butuh pelampiasan.
“Saya duluan yah!”, sahut Shanaz terengah-engah.
Si bungsu dari keluarga Haque itu pun telentang di sofa dengan mata tertutup dan paha yang sudah terbuka lebar siap disetubuhi. Aku memegang kedua pahanya dan beringsut mendekat. Bu Icha kini mendekapku dari belakang menempelkan kedua buah dadanya di punggungku dan lidahnya bergerilya di seputar leher dan kupingku. Kuarahkan penisku yang sudah keras dan tegak. Kuusap-usap di bibir lubang kemaluan Shanaz. Ia mendesis dan mulai menggelinjang, tidak sabar menanti saat-saat penetrasi. Ujung kemaluanku perlahan-lahan mulai menguak bibir kemaluannya yang telah basah. Mulutnya terbuka dan terdengar keluhan kecil. Aku berhenti sejenak. Ia membuka matanya dan di saat itulah kusentakkan pantatku ke depan.
“Aaahhh!!” Shanaz mengerang dengan tubuh mengejang.
Kemaluanku yang besar dan panjang itu menerobos ke dalam lubang kemaluannya, lancar seperti di jalan tol. Ia juga menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar kemaluanku dapat menyuruk lebih dalam. Sunggu nikmat rasanya kemaluanku diremasi oleh dinding vaginanya. Ia mendesis-desis dan mengerang-erang nikmat. Lalu perlahan tetapi pasti aku mulai menggerakkan pantatku maju mundur. Erangan Shanaz semakin keras. Buah dadanya bergoncang-goncang hebat seirama dengan genjotanku. Bu Aya naik ke wajah adiknya itu berhadapan denganku, tanpa diminta Shanaz mulai melumat vagina kakaknya itu. Sementara itu aku memagut bibir Bu Aya dan beradu lidah dengan liar. Aku meremas-remas payudara Shanaz sambil memelintir putingnya membuatnya mendesah sambil terus berusaha mengulum vagina kakaknya. Ciumanku pada bibir Bu Aya makin turun ke dagu, leher, terus ke bawah. Ia merespon dengan membusungkan dadanya yang langsung kulumat dengan ganas.
“Ah…ah….yeah…enak Jim!” erang Shanaz
Pahanya mulai menegang dan tubuhnya berkelejotan pertanda orgasme akan menerpanya.
“Jim cepetan dong! Udah mau nyampe nih…cepetan Jim!”
Akhirnya meledak juga pertahanan Shanaz dan gelombang orgasme telah datang. Cairan hangat segera menyelubungi penisku sehingga gerak maju mundur penisku juga semakin lancar dan menimbulkan bunyi kecipak.
“Ayo sekarang sama tante ya!” pinta Bu Icha dengan manja sambil mencium bibirku
Dia menyuruhku telentang di atas karpet dan segera menaiki penisku. Desahannya mengiringi penetrasi penisku ke vaginanya yang sudah becek. ‘Bleess!’ penisku pun terbenam dalam vaginanya dan ia mulai naik turun mengocok batang kejantananku di liang kewanitaannya. Aku meremas-remas payudara yang menggantung dan bergoyang-goyang itu. Rintihan nikmat pun terdengar dari mulutnya,
“Aakhh.. aakkhh.. terus sayang.. enak.. aakkh.. hhmm!!”
Bu Aya kini naik ke wajahku menyuruhku menjilati vaginanya menggantikan Shanaz yang masih terbaring lemas di atas sofa. Aku langsung membuka bibir vaginanya dengan jariku sehingga terlihat bagian dalamnya yang merah dan terdapat sebuah biji. Kulumat sehingga membuat pemiliknya menggelinjang nikmat. Kadang aku juga ikut menyentak-nyentakkan pinggulku sehingga penisku menancap semakin dalam ke vagina Bu Icha yang sedang naik-turun di sana. Dalam waktu sepuluh menit saja, permainan lidahku mampu mengantar nyonya majikanku yang cantik ini ke puncak kenikmatan. Ia mendesah tak karuan dan mengucurkan banyak cairan orgasme yang langsung kuseruput dengan rakusnya. Kini aku tinggal melayani Bu Icha, sepertinya ia pun akan segera orgasme terlihat dari erangan dan gelinjang tubuhnya. Aku bangkit mengubah posisi, kedua kakinya kuangkat hingga telapak kaki dan liang vaginanya menghadap atas hingga genjotanku sekarang bergerak naik turun
“Ahh, Jim lebih cepet Jim!” desahnya
“Shh.. shh…iyah tante!”,
Pergumulan kami berdua yang hampir mencapai klimaks diperhatikan oleh Bu Aya dan Shanaz yang tengah memulihkan tenaga.
“Ngga kuaatt lagi nih Jim, tante…tante…aahhhh!!”, kali ini jepitan dan remasannya membuatku tidak dapat menahan spermaku lebih lama lagi.
Crett…crett…spermaku muncrat beberapa kali mengisi vaginanya
“Akkhh!!”. teriak kami berbarengan.
Tubuh kami mengejang selama dua menitan sebelum akhirnya melemas kembali dan aku menindihnya. Dapat kurasakan dada Bu Icha masih berdenyut-denyut karena nafasnya yang memburu. Aku menengok ke samping dan mendapati Bu Aya sedang asyik berpagutan dengan adiknya sendiri, Shanaz. Jari-jari Bu Aya mengobok-obok vagina adiknya itu. Bu Aya mengerling padaku sambil tersenyum nakal seolah mengajakku bergabung. Aku balas tatapan itu dengan menjilati bibir dengan lidahku. Aku tahu betapa besarnya keinginannya untuk disengggamai karena dari tadi ia belum ditusuk penis. Gairahku terpancing melihat adegan itu sehingga akupun menghampiri mereka. Kuraih pergelangan kaki Bu Aya dan segera kutusukkan ke vaginanya yang sudah sangat basah itu. Aku menyenggamainya dalam keadaan duduk bersandar di sofa selama sekitar sepuluh menit lebih, setelahnya kami ganti gaya, ia berdiri menungging dengan tangan bertumpu pada sandaran sofa dan aku menggenjotnya dari belakang. Shanaz pun ikut memasang gaya yang sama dengan kakaknya, aku memasukkan dua jariku ke vaginanya yang sudah menanti. Suara desahan yang merdu terdengar sahut-menyahut dari mulut kedua artis kakak beradik itu. Sungguh luar biasa hari itu, aku dapat menikmati tiga vagina artis dalam semalam, ini baru namanya surga dunia yang penuh dengan kenikmatan. Setelah dua jam lebih pesta seks tersebut berakhir, tubuh telanjang kami tergolek di ruang tamu itu. Tubuh ketiga bersaudari Haque juga penuh dengan peluh dan ceceran spermaku. Malam itu aku tidur di ranjang besar bersama mereka bertiga tentunya dengan seks. Siapa sangka seorang sopir bertampang pas-pasan sepertiku mendapat kesempatan emas seperti ini.
****************************
Majikan baru si Jimmy
Setelah tiga tahun lamanya bekerja pada keluarga Haque, aku kini pindah ke tempat lain. Bu Aya mengeluarkanku secara halus karena ia tidak ingin terlibat lebih jauh lagi denganku sehingga menimbulkan isu-isu tak sedap. Akupun bekerja di tempat lain, majikan baruku ini masih kalangan celebritis papan atas nasional. Pada era kejayaannya dulu, ia dikenal dengan julukan ‘satria bergitar’ atau kini lebih populer dengan panggilan Bang Haji. Ya, siapa lagi kalau bukan Bang Haji Rhoma Irama, dialah yang menjadi atasanku sekarang ini. Karena sering seharian bersamanya mengantarnya kesana kemari, aku pun mulai tahu seperti apa sikapnya yang sebenarnya di balik kesehariannya yang terkenal religius itu. Aku diam-diam tertawa dalam hati melihat tingkah polahnya itu, bagaimana tidak, di balik sikapnya yang sok religius dan moralis itu ternyata ia ternyata penggila wanita juga. Aku sering mengantarnya bolak-balik dari rumah istrinya yang satu ke yang lain, juga mengantar jemput jablay yang dibookingnya. Aku juga pernah melihatnya sedang memandang penuh birahi pada artis Cathy Sharon yang sedang dekat dengan anaknya sendiri, Ridho. Belum setahun bekerja pada Bang Haji, tanpa sengaja aku keceplosan mengatakan skandalku dengan mantan majikanku, Bu Aya, dan kakak serta adiknya ketika ngobrol dengan sesama pembantu Bang Haji dan memperlihatkan foto bugil Bu Icha sedang tertidur sehabis bercinta dulu yang kuambil diam-diam untuk kenang-kenangan. Entah siapa yang mulut ember, apa yang kukatakan akhirnya diketahui Bang Haji. Dia pun segera menginterogasiku sehingga aku pun mau tidak mau menceritakan semua yang terjadi ketika masih menjadi sopir Bu Aya dulu. Hapeku juga disitanya.
“Hhhmmm…sungguh ter…la…lu, itu kan dossaaa….dossaaa! kamu dengar itu Jim?” katanya.
Ia menceramahiku seperti kyai menasehati umatnya saja, aku hanya iya-iya saja menanggapinya dengan kepala tertunduk.
“Memang ter…la…lu, masa Si Icha itu juga ternyata begitu moralnya, bisa-bisanya main sama sopirnya sendiri!” katanya lagi sambil geleng-geleng kepala, “begini Jim besok kamu antarkan saya bertemu Bu Icha itu, daridulu saya sudah ke…pe…ngen sama dia!”
“Kepengen apa Bang Haji?” tanyaku bingung.
“Emm…maksudnya kepengen berdiskusi soal agama gitu, kan kita sesama orang beriman sudah seharusnya saling me…ngi…ngat…kan bila ada yang salah, bettthhuull?” jawabnya agak gugup tapi masih bersikap sok wibawa.
“Eh…ehehe…ya iya sih Bang, tapi kan Bu Icha sibuk orangnya, belum tentu juga besok bisa ketemu”
“Itu saya yang atur sama dia, pokoknya besok kamu tinggal antar saya saja!!” tandasnya
“Eehh…iya Bang iya deh…itu hapenya boleh kembaliin ke saya dong Bang” pintaku.
“Nanti besok pasti saya kembalikan, sekarang saya sita dulu demi kebaikan kamu, me…nger…tii!!” katanya seraya meninggalkanku yang terbengong dongkol
Besoknya sore hari, Bang Haji benar-benar menyuruhku mengantarkannya bertemu dengan Bu Icha di villanya di puncak. Ia juga mengembalikan hapeku yang ia sita kemarin malam, saat kucek file-file bokep yang kusimpan termasuk foto bugil Bu Icha satu-satunya telah dihapus.
“Saya sudah menghapus gambar-gambar porno dari hape kamu supaya kamu lebih ber…mo…ral, harusnya kamu terima kasih ke saya!” katanya dengan gayanya yang jijay bajaj.
Aku mungkin sudah meledak dan menonjoknya karena sembarangan main hapus saja, tapi karena masih ingin bekerja padanya karena gajinya yang terbilang tinggi serta dibutuhkan untuk menghidupi diri dan keluargaku di kampung, aku pun mangut-mangut saja mendengar ‘petuah’nya, masa demi file bokep harus kehilangan pekerjaan, kan gak lucu?
“Dasar loe…paling dah lu pindahin ke komputer atau hape lu dulu sebelum dihapus!” omelku dalam hati.
“Bang emangnya mau ngapain nanti sama Bu Icha?” tanyaku di dalam mobil yang telah berjalan.
“Kan sudah saya bilang kemarin…sebagai orang beriman harus saling me…ngi…ngat…kan, saya cuma mau sedikit berdakwah saja buat dia kok!” katanya
Aku sempat melihat wajahnya yang senyum-senyum mesum melalui kaca spion, dari situ saja aku sudah menebak apa yang di pikirannya walau ia terus menjaga sikapnya yang sok berkharisma. Aku cuma diam sambil berkata dalam hati.
“Duh tante, sori banget nih ya, gara-gara ada yang ember jadi gini deh. Semoga tante sabar deh ‘didakwahi’ sama Bang Haji”
Mobil yang kukemudikan pun terus meluncur di jalan dan sudah keluar dari Jakarta menuju ke villa Bu Icha.

Senin, 07 Desember 2015

Ngentot hamil

Namaku Edo (bukan nama sebenarnya) ini adalah sebuah cerita tentang tante saya bernam Dona , saya mulai aktif melakukan aktivitas seksual sewaktu saya masih 18 tahun. Teman-teman saya yang memberitahu bagaimana cara bermasturbasi dan saya mulai melakukan itu.dan saya benar-benar menikmatinya. Saya selalu ingin melakukan hubungan seks tetapi tidak mendapatkan kesempatan sampai saya kuliah. Saya kuliah di Kota S. saya tidak kos tetapi memustuskan untuk tinggal di rumah tante Dona yang kebetulan ada di Kota S walaupun agak jauh dari kampus. Anto Suami Tante Dona adalah seorang Pengusaha. Tanteku sangat cantik dan proposional dengan tinggi badan 165 dan berat 54 serta buah dada besar yang membuat aku cukup horny. Dari hari pertama aku sudah mulai bermasturbasi dengan menghayalkan dia. Umur dia sekitar usia 32, dia mempunyai 2 orang anak , Ria yang berusia 10 tahun dan Cinta yang berusia 7 tahun. saya menempati kamar atas yang kosong. Setelah kurang lebih satu minggu aku menjadi lebih akrab dengan Tanteku , Segera pikiran kotor menghingapiku ketika aku berdekatan dengan dia
Tingkah laku dia juga sangat ramah. Ia mulai sering mengajaku pergi ke mall dengan memakai mobilnya. Ia bahkan tak pernah ragu untuk membeli pakaian dalamnya di depanku. Aku baru tahu bahwa dia sangat suka menggunakan pakaian dalam yang sexy. Aku sering memuji dengan mengatakan bahwa tante lebih muda dari usia tante. Suatu hari aku tidak masuk kuliah. Saya memutuskan untuk tinggal di rumah. Pada siang hari ada film di tv, jadi saya pergi ke ruang tengah untuk menonton. Ternyata dia sedang menyiram tanaman di taman belakang dengan hanya memakai kaos longgar tanpa lengan dan celana pendek sehingga pahanya yang putih kelihatan langsung penis saya menegang melihat itu.. Saya memutuskan untuk mendapatkannya pada hari itu.
Ketika dia selesai menyiram tanaman dia langsung bergabung dengan saya. Tiba-tiba listrik mati pergi. Jadi kita mulai ngobrol tentang kehidupan perkawinannya. Aku perlahan membelokan pembicaraan dan berkata “ tante sangat cantik sekali “. Saat itu dia kaget dan melihat aku bahkan dia melihat celana saya pakai. saya yakin dia melihat kemaluanku yang mengang. Saya berkata lagi “ Tante seperti kakaknya Ria bukan Ibunya “
“ kamu bercanda,Do”
. Aku berkata lagi “ sumpah Tan, apalagi kalau tante memakai Tank top dan rok pendek akan terlihat lebih muda lagi “. Saat itu dia tersenyum. Saya bertanya lagi” apakah tante dapat memakainya sekarang”
Awalnya dia menolak tapi saya terus memaksanya akhirnya dia berkata “ok”.
. Langsung kemaluanku menegang dan mulai ingin keluar dari sarangnya. “tapi kamu jangan macam macam yah “. Saya berjanji, setelah itu dia pergi kekamarnya dan Saya mulai memegang kemaluan saya.
Ketika ia keluar saya terpesona
Dia terlihat sangat muda dan seksi. dia tersenyum dan berkata” kamu melanggar janjimu.Aku Cuma tersenyum. Buah dadanya kelihatan seperti mau muntah dari tanktopnya dan putingnya keliahatan tercetak ternyata dia tidak memakai bra kebawahnya dia hanya memakai rok mini sehingga kakinya yang panjang telihat sangat sexy. Aku pergi mendekatinya dan berkata “saya ingin mencium Tante “ tapi dia menolak aku tak mau kehilangan buruanku aku pegang pinggangnya dan mulai menciumnya, untuk beberapa waktu dia berusaha melakukan perlawanan tetapi kemudian ia berhenti mencoba. Saya merasakan nafas dia sudah tidak teratur.saya mulai meremas pantatnya dan dia mengangkat roknya ke atas serta memasukan tangan saya ke dalam celana dalamnya dari belakang dan menekankan pantatnya dengan keras
Hingga akhirnya ia berhenti melawan .aku terus menciumnya dan mulai meremasi dadanya yang besar Saya membawa dia ke Sofa
Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Tante Dona melepaskan pelukan dan ciumannya. Lalu Tante Dona menuntun tanganku untuk membuka bajunya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepas Tanktop Tante Dona
'Tetek Dona gede banget sih. Edo suka deh,' kataku sambil meraba payudara Tante Dona.
'Jangan diliatin aja donk Sayang..! Dijilat dan disedot donk Sayang..!' pinta Tante Dona.
Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Tante Dona yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas- remas payudara Tante Dona yang sebelah kiri.
'Aahh.. Ohh.. fish..!' teriak Tante Dona ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot.
Secara bergantian payudara Tante Dona kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Tante Dona meremas-remas batang penisku dari luar CD-ku. Dan tanpa sadar, Tante Dona berusaha melepaskan CD-ku. Tanteku menaikkan pinggulnya saat kutarik rok mininya. Aku melihat CD yang Tanteku kenakan sudah basah. Aku kemudian mencium CD Tanteku tepat di atas kemaluannya dan meremasnya. Dengan cepat kutarik CD Tanteku dan melemparkannya ke sisi ranjang, dan terlihatlah olehku pemandangan yang sangat indah. Lubang kemaluan Tanteku ditumbuhi bulu halus yang tidak terlalu lebat, hingga garis lubang kemaluan Tanteku terlihat
'Do, tongkol kamu gede bauanget,' kata Tanteku takjub melihat batang penisku yang sudah menegang.
'Masa sih Don.?' tanyaku seakan tidak percaya,
Tanteku dengan tangan kanannya terus meremas-remas kemaluaku.
Dan tidak lama Tanteku pun berjongkok, lalu tersenyum. Tanteku mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya.
'Uuhh.. aahh.. enak Don..!' aku berteriak ketika lidah Tanteku mulai menyentuh kepala penisku.
Tanteku masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua bijiku pun tidak terlewatkan oleh lidah Tanteku. Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti itu.
Setelah sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang yang hangat. Aku pun membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata sekarang separuh penisku sudah masuk ke mulut Tanteku.
'Aahh.. oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Donnn..!' teriakku lagi.
Kuperhatikan penisku diemut-emut oleh Tanteku tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Tanteku bergerak-gerak dengan lincah seperti ular.
Dan sekarang kulihat Tanteku menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi.
'Donn.. enak Donaaaa..!' aku hanya dapat berteriak.
dengan cepat dan liar Tanteku mengocok batang kemaluanku di dalam mulutnya. Aku sudah tidak tahan lagi, kenikmatan yang kurasakan sangat luar biasa dan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata, dan akhirnya aku sudah tidak tahan lagi dan.. 'Cret.. cret.. crett..' maniku kusemprotlkan di dalam mulut Tanteku. Setelah itu Tanteku berdiri lalu duduk di sebelahku. Kedua kakinya dikangkangkan sehingga aku dapat melihat vaginanya dengan jelas.
'Sayang, sekarang kamu jilatin memiawku ini..!' kata Tanteku sambil menunjuk ke arah vaginanya.
Setelah itu Tanteku tidur telentang di lantai. Aku langsung saja menuju bagian bawah pusar Tanteku. Kudekatkan wajahku ke vagina Tanteku, lalu kukeluarkan lidahku dan mulai menjilati vaginanya.
'Ahh.. fuuckk.. yeaahh.. shiitt.. hisapnya itilnya Sayang..!' Tanteku hanya dapat meracau saat kujilati vagina dan klitorisnya kuhisap-hisap.
'Ohh.. Aahh.. fuuck.. mee.. yeaahh.. masukin tongkolmu sekarang Sayang..! Aku udah nggak tahan..!' pinta Tanteku memohon.
Aku pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Tanteku . Kugenggam batang penisku, lalu perlahan-lahan kudorong pantatku menuju vagina Tanteku. Aku buka lebar paha Tanteku, lalu aku arahkan penisku ke memiaw Tanteku yang sudah basah dan licin. Tangan Tanteku segera memegang penisku lalu mengarahkannya ke lubang memiawnya. Tak lama.. Bless.. penisku langsung memompa memiaw Tanteku Terasa seret, dan enak rasanya menjepit penisku..
'Ohh.. Sshh.. Oh, Edo.. Mmhh...' desah Tanteku ketika aku memompa penisku agak cepat.
Tanteku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba Tanteku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang.
'Oh, Do..Aku mau keluarr.. Mmhh...' jerit kecil Tanteku.
'Terus setubuhi Aku...' desahnya lagi.
Beberapa saat kemudian tubuh tanteku melemah aku yang juga keluar tanpa melepaskan penisku dari vagina Tanteku cepat membalikan tubuhnya hingga menungging 'Aduhh.. enak.. sekali Sayang..! Kamu.. pin..tarr.. Sayang..!' jerit Tanteku ketika kusetubuhi dari belakang . aku terus mengent*tnya dengan cepat. Tanteku pun membalas dengan menggoyangkan pantatnya dengan cepat,pula dan terasa ada cairan hangat yang menyembur di dalam tubuhnya.sepertinya dia mengalami orgasme kembali “ aku keluar lagi sayang…. Kamu hebat “ mengetahui hal itu aku terus mengenjotnya dengan cepat karena aku juga merasakan akan keluar Dan memang, aku sudah tidak tahan lagi, dan gerakanku makin cepat, nafas makin memburu dan dengan mengerang parau, muncratlah spermaku di dalam vaginanya, crot.. crot.. crott.., dan Tanteku yang juga kelihatannya kembali mencapai orgasme yang ketiga, mengetahui aku sudah keluar, ia memutar-mutar pinggulnya kesana kemari membuat penisku ngilu dan seperti diputar-putar. Dan kemudian ia memiawik tertahan sambil melentingkan tubuhnya dan terkulai lemas
Kami kemudian terlelap tidur karena kecapaian 1 jam kemudian kami terbangun dan Tanteku mengajak mandi bareng di kamar mandi kembali kami melakukannya .
Semenjak saat itu kami hampir tiap hari mengulangi persetubuhan ini siang ketika rumah sedang sepi sebelum aku berangkat kuliah dan malam malam sering tanteku masuk ke kamarku sehingga sebulan kemudian tanteku berkata “ kamu akan menjadi ayah sayang” selama kehamilannya Tanteku malah semakin bergairah dalam melakukan hubungan badan sampai bulan kedelapan kehamilannya pun kami terus berhubungan.Akhirnya Tanteku melahirkan bayi perempuan yang dia beri nama Elga.

Ngentotin sampe hamil

Perkenalkan namaku Rangga,umurku 17 tahun dan aku seorang lelaki yg tampan dan pemberani, aku bersekolah di suatu sekolah menegah atas di Jakarta, kehidupanku sangatlah senang karena aku dapat memilik segala apapun yang aku mau, aku tinggal di Jakarta bersama keluargaku, papahku sebagai direktur pengeboran di Kalimantan dan mamaku seorang pembisnis ternama, nama papahku Tata dan mamaku rianti, mamaku usianya masih muda sekitar 31 tahun karena mamaku dan papah menikah di usia muda, mamaku masih muda dan seksi, setiap mama pergi keluar rumah atau berbelanja ke mall mama selalu memaki pakaian layaknya anak 17 tahun,setiap aku mengantar mama berbelanja sering kali orang orang melihat mamaku dengan mata yang tajam karena pakaian mama yang amat sangat seksi,disaat papahku kembali bertugas ke Kalimantan,kemanapun mama pergi selalu bersamaku,karena aku anak satu sataunya dari mereka jadi mama selalu meminta aku mengantar kemanapun dia pergi,tak jarang setiap aku bersama mama ke mall orang lain menyangka bahwa mamaku pacarku.Karena kebersamaanku bersama mama yang terlalu dekat saperti pacar. Terkadang aku ingin memilik pacar seperti mama,yang baik cantik dan seksi,papaku beruntung dapat memiliki mama,yang ku ketahui lebih dalam mamaku memiliki nafsu seks yang sangat besar,mamaku sangat agresif dalam bidang bercinta,aku tau semua itu karena aku pernah melihat mama dan papah sedang ngentot,pada saat ngentot mamaku selalu bringas dan bernafsu terkadang papahku tak bisa menyamia ataupun memuaskan seks mama yang begitu besar.
Suatu hari aku dan mama pergi ke mall untuk berbelanja kosmetik dan baju,mamaku yang selalu berpakaian seksi membuat orang orang melihat mama termasuk aku yang selalu geram dengan kemolekan tubuh mama,mama yang selalu berpakaian di atas lutut membuat kontolku ngaceng,meskipun mama adalah ibu kandungku mama adalah wanita yang aku idamkan. Setelah aku mengantar mama berbelanja,mama mengajaku ke pantai tempat bisnisnya untuk mengambil berkas dan data yang ketinggalan. Waktupun menunjukan 20.00 Wib saat itu aku dan mama pergi pulang karena papah pulang dari Kalimantan,dana akpun bergegas pulang ke rumah. Sesampai di rumah mama langsung ke kamar mandi untuk mandi dan beristirahatdan menunggu papayang dalam perjalanan pulang,saat mama sedang mandi pikiran kotorku muncul untuk melihat mama yang sedang mandi dan kebetulan mama memanggilkuu
”Angga,tolong ambilkan handuk mama di dalam lemari mama!”
suara mama dalam kamar mandi,
”iya mah angga akan ambilkan tunggu sebentar”
akupun bergegas mengambil handuk dalam lemari mama,ketika aku membuka lemari mama aku meilhat ada sebungkus kaset dvd yang tergeletak di atas baju tidurnya,akupun meliaht dan mengambil kaset tersebut,saat ku lihat ternyata ini Dvd porno koleksi mama,
”wahhh ternyata mama menyimpan dvd juga”
dalam batinku, karena aku terlalu lama meihat dan membaca kaset itu mamapun kembali memanggilku
”angga cepat dong mama dingin nihhhh”
”iya ma tunggu”
akupun menyimpan kembali kaset itu dan bergegas cepat menuju kamar mandi,
”kamu kok lama habis ngapain dulu?”
Tanya mamaku di dalam kamar mandi,
”maaf ma tadi ada telepon dari temen”
ucapku dengan wajah tersenyum dan memberikan handuk kepada mama yang telah megeluarkan sedikit tangannya di pintu,saatmama mengambil handuk dari tanganku,tiba tiba mati lampu dan membuat mama takut
”angga knp lampunya mati?, mama takut angga,tolong kamu tungguin mama ya sayang”kata mamaku yang mulai agak ketakutan
”baik ma angga tunggu mama sampai selesai”
pikiran kotorku pun mulai kembali ada untuk melihat kemolekn tubuh mama,dan aku berpikir untuk mengambil lampu senter di dapur
”ma,angga bawa senter dulu ya kedapur, biar engga gelap buat nganter mama ke kamarnya”
kataku dengan penuh harapan,
”iya tapi jangan terlalu lama ya sayang, mama takut “
kata mamaku di dalam kamar mandi,akupun segera mengambil senter ke dapur dan kembali ke kamar mandi
”ma,sekarang tidak terlalu gelapkan?”kataku kpd mama
”iya angga,cepat antar mama ke kamar”
tiba tiba aku tergelincir dan memegang handuk mama yang telah mama lilitkan pada tubuhnya dan…. Aku melihat tubuh mama yang sanagt mulus dan mama kaget melihat aku terajatuh didepannya
”angga kamu tidak apa apa,sayang?”
Tanya mamaku yang tak sadar kalau handuknya terlepas
”tidak ma,angga baik baik saja”
mamaku segera membantu aku banagun dan tanpa memperdulikan tubuhnya,
”ma handuknya terlepas!”
kataku sedikit melihat payudara mama yang montok
”tidak apa apa kan kamu anak mama”
ucap mama dengan nada yang tenang,akupun bangkit dan mengambil handuk mama yang terjatuh dan melilitkan kebadan mama yang telanjang bulat,
”ma, kaki angga sakit”
katau dengan menahan sakitnya bekas terjatuh,dan mamaku langsung membawa aku ke kamarnya,dengan keadaan gelap.
Sesampai di kamar,mama langsung membaringkan aku di tempat tidurnya
”sayang kamu di sini dulu ya,mama akan obati kaki kamu tapi sesudah mama memakai baju”
kata mamaku sambil mendorongku agar terbaringdi tempat tidur mama,dan setelah itu mama membuka membuka lemari dan memilih baju tidurnya,saat mama memakai baju aku melihat susu mama yang montok dan bulu memeknya
”ma,tidak malu pakai baju di depan angga?kan angga udah ngerti tentang….”
kataku saat melihat mama memakai celana dalam,
”tidak sayang,mama kan ibu kamu,memang kamu udh ngerti tentang seks?”
deg …. Deg hatiku mulai resah dan bayanganku mulai jorok
”sudah ma, angga sudah tau,kan angga sudah dewasa ma!”
kataku agak sedikit gugup,
”kalau gitu kamu sudah tau dong ini namanya?”
kata mamaku sambil menunjukan selangkaan,
”kok mama nanyain itu sih sama angga?”
aku pura pura bingung,
”katanya kamu sudah dewasa dan mengenal seks sayang!”
kata mamaku dengan senyuman indahnya,akupun tersenyum kepada mama
”ma maafin angga ya tadi mamah harus nungguin lama di kamar mandi,sebenarnya angga tadi liat….”
mamaku memotong pembicaraanku dan memperlihatkan dvd yang aku lihat tadi
”ssttt… udh gpp sayang,mama tau kok kamu tadi melihat inikan?”
kata mama yang melihatku agak sedikit malu
”iya ma,aku liat dvd itu waktu ngambil handuk mama”
kataku dengan wajah polos,dan mama menghampiriku dan duduk di sebelah ku
“sayang,kamu sudah dewasa dan harus tau tentang seks,mama tidak marah tapi mama seneng kamu udah dewasa”
kata mama sambil mengelus rambutku ,saat itu lampupun kembali menyala,dan mama lupa kalau mama belum memakai baju
”mama belum pake baju tuh… nanti aku liat yang mama lho!”
celetuk ku dengan sedikit bercanda
”emang kamu mau liat sayang?”
deg deg deg,kembali aku memanas dan berpikiran kotor
”ehhh… kalau mama ijinkan akau mau lihat ma,lihat lubang kemaluan mama yang dulu melahirkan aku”
kataku sambil tersenyum,tanpa dugaan mama berbisik kepadaku
”kamu boleh melihatnya sayang!”
hatiku terasa seperti di sambar petir ,dan akhirnya impia ku terwujud untuk melihat tubuh mamaku,mama segera bangkit dan membuka celana dalamnya dan memperlihatkan memeknya yang tanpa jembut,akupun sangat senang bisa melihat memek mama langsung tanpa ada apa apa,saat itu mama berkata
”sayang,ini namanya memek,yang dulu kamu keluar itu dari sini sayang!”
kata mamaku yang tanpa basa basi menyebut memek di depan anak lelakinya,akupun tersenyum dan kontolku mulai tegang,
”ma… apa boleh angga pegang memek mama?”
keberaniaanku munculu untuk memegan memek mama,tanpa di sadari mamapun menganggguk kpdku,akupun mencoba memegang memek mama yang tanpa bulu itu,dan aku tak sadar telah memegang itil mama,sehingga mama berkata
”sayang itu namanya itil yang bisa buat mama horny”
ide jail akupun keluar untuk memainkan itil mama yang sedikit menonjol keluar,tanganku mulai menggelitiki itil mama dengan halus,tanpa sadar mama sudah mengerang
”ahhh,,,ahhh hemmm”
suara mama yang tak dapat mama tahan,akupun terus memainkan itil mama dengan perlahan tapi pasti. 5 menit akumemainkan itil mama ,mamapun berkata
”sayang mama keluarr… ahhhh”
tanganku basah dengan cairan mani mama yang sangat banyak,
”ma… enak engga itil mama di mainin sama rangga?”
kataku dengan terus memainkan itil mama,
”haaahhhh… enak sayang,mama jadi horni sayang, padahal papah kamu masih lama pulangnya”
kata mamaku dengan mata yang menandakan nafsu luar biasa
”memang knp kalau papah masih lama ma?papah masih di perjalanan lho mah”
kataku dengan penuh harapan agar mama mengajakku ngentot,
”ahhhh …iya kalau mama udah horny siapa yang mau muasin mama sayang?”
kata mama sambil memeluk aku yang terbaring di bawahnya.
”kan ada rangga ma,angga siap kok memuaskan memek mama ini”
kataku sambil kembali memainkan itil mama
”kamu masih perjaka sayang,tidak boleh,kamu kan anak mama”
kata mama agak sedikit tersenyum
”emang kalau akau masih perjaka knp ma? aku kan sayang mama”
aku langsung melumat bibir mama yang seksi itu,dan mama pun melumat bibir aku dengan ganas,saat aku berciuman tanganku terus mengoles itil mama dan membuat mama semakin bernafsu,
”sayannnggg…puaskan mama ya? Entot memek mama dan berikan mama perjka kamu!”
ucap mama di saat sela sela kami berciuman
”iya ma,angga akan puaskan mama dan memberikan keperjakaan angga kepada mama!”
tanpa jawaban mama langsung kembali melumat bibirku,dan tanpa basa basi , aku menggulingkan mama ke tempat tidur dan menindih mama dari atas,dengan nafsu besar aku terus menciumi bibir mama,
”sayang,buka baju kamu,mama mau lihat kontol kamu!”
kata mama saat berhenti berciuman,akupun cepat membuka baju dan kontolku yang tegang langsung ada didepan muka mama yang sudah ingin ngentot,
”wowww…. Sayang kontolmu
gede.pasti memek mama akan sempit kalau kontol ini masuk ke memek mama”
kata mama sambil mengusap kontolku yang tegang,mama langsung melahap kontolku
“hmmmm…hmmmm sayang kontolmu enak sekali,besar dan panjang hmmmm”
mamaku yang bernafsu terus melulat dan mengngulum kontolku ,
”ahhhh ma enak ma ahhhh”
aku mulai merasakan enak luar biasa saat mama mulai mengulum kontolku hingga dalam sampai tengggorokan,dalam posisi aku berdiri dan mama jongkok aku melihat susu mama yang bulat putih,dan aku ingin meremas susu mama yang selalu aku bayangkan
”ma ahhh ma aku pengen mainin susu mama ahhh”
mamapun menghentikan kulumannya dari kontolku,dan mama langsung berbaring
”sayanggg kemari,netek sama mama.. nyusu sama mama,kamu mau susu mama?”
kata mama dengan tersenyum padaku,akupun segera melahap susu mama
”hemmmm…hemmm ma enak juga susu mama heemmm….cup…cuppp”
aku sangat bernafsu menyusu pada mama,dan ku dengar mama mulai mendesah dan mulai mengerang keenakan,
”hemmm sayang terusss… ahhhh enak sayang”
mama mulai meraskan enak,saat aku menyusu tanganku kembali mengelus itil dan memek mama,agar mama semakin bernafsu,dan hasilnya pun sangat aku inginkan
”sayangggg ahhhh…. Entot mama ahhh.. sayang masukan kontol kamu cepat sayang mama tidak tahan ahhh…”
kata mama yang mulai tak tahan,
”sebentar ma,aku pengen ngejilat memek mama dulu udah gitu aku masukin kontolku ke memek mama”
akupun turun ke selangkaan mama dan langsung menjilat memek mama yang harum itu,langsung lidahku mengorek memek mama yang sudah basah
“ahhh sayanggg cepat sayang ahhhh… kamu buat memek mama semakin gatal sayangg ahhh … cepat masukan kontolnya sayang kontol kamu masukan sayang… cepat entot mama sayang masuki memek mama dengan kontolmu”
mama yang sangat bernafsu yang ingin segera kontolku masuk kedalam memek mama,kupegang kontolku dan mengarahkan ke memek mama dan blesss…. Kontolku masuk kedalam memek mama yang sangat basah itu
”ahhhh sayang ahhh kontol kamu gede sayang ahhh memek mama sempit dan sakit sayang ohhh sayang enaknya kontol anak mama ahhh sayang genjot memek mama dan itil mama cepat sayang ahhhh”
akupun langsung menggenjot memek mama yang basah,PLEP PLEP PLEP… suara kontolku yang sedang menggenjot memek mama. 5 menit aku di atas mama dan menggenjot mama,aku meminta ganti gaya kepada mama
”ma… ahhh ganti gaya dong ma ahhh aku pengen ngentot mama dari belakang dan mainin susu mama”
namun mama menolaknya,aku terus menggenjot mama
”ahhh sayang ahhhh cepat … sudah sayang dari depan saja ,kamu kan bisa mainin susu mama dan bisa nyusu sama mama sayang ahhhh sayanggg… kontol anak mama enak ahhh sayang enak sayang kontol kamu mentok di mulut Rahim mama ahhh”
akupun menerima perkataan dan kemauan mama agar tidak mengganti gaya, 10 menit aku menggenjot mama dan akhirnya mamapun tak bisa menahan puncaknya
”sayanggg sayangggg sayangggg ahhh mama mau sampai sayang cepat…genjot kontol kamu sampai dalam sayang..sampai Rahim mama.. ahhh iyah gitu sayang gitu terus sodok Rahim mama dengan kontol gede kamu sanyangg cepat mama hampirr hampirrr….”
dan mama pun mengejang dan mengeluarkan cairan kental yang membuat kontolku hangat,dan akupun merasakan jepitan luar biasa dari memek mama,jepitan memek mama membuat kontolku gatal dan ingin segera menyemburkan bibit bibit anak kedalam Rahim mama
”ahhh mama ahhh mama… tunggu ma ahhh aku keluar ma ahhh.. ma keluarin di dalam ya ma ahhh aku ga tahan ma ahhh… ma mani aku banyak ma ahhh ma…. aku mau mani dan bibit ini di kandung sama mama.. ahhh aku mau mama hamil ma … aku mau mama hamil anakku ahhh”
dan maniku tak dapat lagi di tahan,akupun mengeluarkan benih yang akan membuat mama hamil
”ahhh iya sayang iya hamili mama hamili mama sayang … mama lagi subur sayang ahhh mama pasti hamil dan mengandung anak kamu sayang ahhhh…. Sayanggg hangatnya mani kamu,banyaknya mani kamu sayang ahhh terasa hangat dan sampai Rahim mama penuh ohhhh”
akupun ambruk ke badan mama ,aku dan mama berkeringat
”sayangg ahhh mama puas sayang,mama akan hamil sayang,mama pasti bunting mengandung anak kamu”
mama mengecup bibirku dengan lembut
”iya ma ahh badan aku lemes ma ahhh, ma aku mau mama hamil dan punya anak dariku,tolong hamilkan ya ma,kalau nanti mama hamil aku akan terus ngentot sama mama walaupun mama hamil ma , dan aku akan memberi anak kita air mani di dalam kandungan mama dengan cara aku ngentot mama”
akupun memeluk mama dan mencium kening mama yang penuh dengan keringat
”iya sayang mama akan hamil,dan nanti mama akan ngentot sama papamu agar papa tidak curiga kalau mama hamil lagi,dan mama akan meminta anak lagi sama papah”
mama tersenyum dan memelukku
”tapi ma,kalau udah papa keluarin di dalam langsung buang ya maninya?”
bisiku di telinga mama
”pasti dong sayang,kan mama mau hamil karena kamu aja”
akupun bangkit dari tubuh mama dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah satu jam kami bersetubuh,akupun pergi mandi dan membersihkan seluruh badanku dari lengketnya keringat mama dan aku yang menyatu, di saat aku mandi aku membayangkan tubuh mama saat hamil anakku,pikiran jorok itupun membuat kontolku kembali tegang,sambil mengelus kontolku,aku terus membayangkan mama sedang hamil dan aku entot dengan lembut, tak terasa akupun diujung puncak dan kembali kontolku mengeluarkan lahar panas,setelah itu akupun menyudahi membayangkan mama dan membersihkan badanku. Setelah selesai mandi, aku melihat jam dinding menunjukan pukul 22.00 wib, aku sangat kaget karena papahku sedang dalam perjalanan sedangkan mama masih tertidur pulas akibat capek setelah ngentot tadi, akupun membangunkan mama yg dalam keadaan telanjang bulat
“ma…bangun ma…ma udah malem ayo bangun sebentar lagi papah sampai rumah ma”
tanganku terus menggoyangkan badan mama yg tertidur pulas,ternyata mama tersadar dan bangun
“sayang…sekarang jam berapa??? astaga gawat papahmu akan segera sampai sayang..mama pergi mandi dulu sayang dan tolong kamu ganti sprei tidur mama agar papahmu tidak curiga sayang, cepat!”
mama langsung ke kamar mandi, dan aku mengganti sprei yg penuh keringat itu.
Setelah semua selesai aku bersihkan, terdengar suara mobil parkir didepan rumahku,dan aku pergi ke kamarku yg di atas untuk memastikan itu papah dan tidak membuat papah curiga.
“mama….mama? papah pulang ma”
terdengar suara papahku menuju ruang tengah yg memanggil mamaku, akupun keluar dari kamar untuk menyambut papahku, dengan pura pura terbangun dari tidurku, aku langsung menyambut papah
”malam pah…hoammm… gimana perjalanan pulangnya pah?”
kataku sambil menguap,
“ehh anak papah yg ganteng bangun ya… ini papah bawakan makanan buat kamu,perjalanan nya suguh membuat papah capek angga.. tolong panggilkan mama mu angga”
ujar papah sambil membuka sepatunya
”baik pah… memang papah engga manggil mama sendiri”
kataku sambil melangkah menuju kamar mama
”tadi papah udah panggil panggil tp mama engga menjawab, mungkin mama udh tidur nak coba kamu bangunkan mama!”
akupun masuk kekamar mama,dan mengetuk pintu kamar mandi mama
“ma cepat papah udah pulang tuh cepat ma”
dengan suara pelan agar papah tidak mendengarku, dan mama pun keluar dari kamar mandi
“sayang cepat kamu keluar duluan mama mau pake baju dulu “
akupun keluar dari kamar mama,dan langsung menuju ke kamarku di atas. Saat sampai di kamar aku membayangkan mama sedang bercumbu bersama papah, penuh dengan nafsu dan birahi mama yang sangat tinggi. Saat aku membayangkan mama akupun keluar kamar untuk melihat apa yangsedang mama lakukan, ternyata saat aku keluar dari kamarku mama sedang asik berciuman bersama papahku di sofa, terlihat sekali mama sangat bernafsu dan papahpun sangat menikmatinya.
“hemmmm….sayang aku kangen memekmu …. Hemmm”
papah terus melumati bibir mamah dgn penuh nafsu
“ahhh….sama sayang mama juga kangen kontol papa … uhhhh”
saat itu mama di gendong papah menuju kamar,
“pasti papah akan ngentot malam ini, ini kesempatanku untuk melihat permainan mama dan semoga saja mama tidak lupa dengan rencanaku”
kontolku mulai tegang,dan aku mulai menuruni anak tangga satu persatu dengan perlahan agar papah tidak mendengarku. Setelah sampai didepan pintu,aku mencari lubang kecil agar aku dapat melihat mereka ngentot setelah aku menemukan lubang kecil di pintu, aku langsung melihat mereka sedang bercumbu mesra
“ahhh papah… ahhh pah mama pengen ngentot ahhh”
tangan mama memegang kontol papah dari luar celana,dan papahpun langsung melucuti pakaian tidur mama
“iyah ma..papah akan puaskan malam ini… karena besok papah akan pergi lagi ke Singapore “
mamapun berhenti mengerang
“mengapa papah pergi lagi? Oh iya pah tadi mama ketemu teman mama di mall, bu novi. Anaknya kan teman angga juga ratih ! ehh ternyata novi udah punya anak lagi pah, katanya ratih minta adik sama novi ! nahh waktu dalam perjalanan pulang angga minta adik perempuan sama mama, katanya dia ingin memiliki adik perempuan”
kata mama di saat papa membuka bajunya,
“ohh ya?kalau begitu kita kasih dia adik aja sekarang ma?bagaimana? “
dengan senyum dan penuh nafsu papah mulai mencumbui mama kembali. Kontolku mulai keras dan tegang, aku sangat ingin mencumbui mama saat ini, akupun melihat papah akan memasukan kontolnya kedalam memek mama, dan blesss… kontol itupun masuk. 10 menit papah menggenjot mama,rupanya papah akan klimak dan akan menumpahkan maninya di Rahim mama,
“ahhh mah ahhh papah keluar ma… ahhhh “
papahpun tak bisa menahan maninya
“ ahhh …pah ahhhh enak ohhh”
papahpun ambruk kepelukan mama.
“ahhh kamu memang hebat sayang… aku capek sayang gpp aku tidur?besok kan papah pergi lagi”
papahpun mencabut kontolnya dan berbaring tidur di pinggir mama, kelihatan nya mama tidak puas oleh papah. Setelah papah berbaring, mama pun pergi menuju keluar kamar.
” Aku sangat ingin ngentot bersama mama mala mini juga”
kataku dalam hati, mamapun menghampiri pintu keluar, akupun langsung memeluk mama
“ma…. Keluarkan mani papah sekarang , aku mau Cuma maniku yang ada dalam Rahim mama!”
mamapun melumat bibirku dan mengajaku kekamar mandi.
“sayang kamu mau puaskan mama sebentar saja? Tadi mama belum dapet sayang…papahmu kecapean! Mama mau kontolmu dan manimu masuk Rahim mama! “
dengan wajah penuh harapan dan nafsu akupun langsung mencumbui mama
“ sayang besok papahmu akan kembali ke singapore , besok kita akan bercinta seharian”
akupun sangat senang mendengar ucapan mama, kontolku sangat tegang dan langsung saja aku tancapkan ke memek mama. Blesss
“ ahhh… sayang pelannn …ahhh pelan kontolmu besar sayang ahhh… kontolmu masuk Rahim mama nak ahhh…ayo sayang genjot istrimu hamili istrimu …ahhh buahi Rahim mama nak cepat”
aku terus menggenjot memek mama yang sempit ini, dan mamapun akhirnya mendapatkan puncaknya
“ahhhh mama keluarrr suamiku ahhhh….”
Langsung saja aku percepat kocokanku
”maaa… tunggu aku ahhh … aku keluar juga ma ahhhhh”
maniku terasa masuk ke Rahim mama,
“ohhh… hangatnya manimu sayang…mama akan segera hamil nak mama akan mengandung anakmu “
mamapun memelukku dan aku melepaskan kontolku dari memek mama. Malam ini aku teras lelah dan mama sangatlah puas olehku. Aku pun kembali kekamar,rasa letih dan ngantuk sangat terasa berat,aku ingin sekali tidur.
“sayanggg ayo bangun …sayang sekarang udah siang”
aku melihat mama sedang membuka gordeng kamarku,dan kulihat jam dinding menunjukan pukul 09.00 pagi.
“hoammmmm … aku masih ngantuk ma”
mamapun menghampiriku dan duduk disebelahku
“sayang bangun…ayo sayang udah siang”
mama menggoyangkan badanku.
“iya ma aku bangun …hoammmm, ma papah udah berangkat?”
kataku sambil melihat mama yg begitu seksi,mama mengenakan baju yang tipis transparan,dan aku melihat mama sudah tidak memakai Bh nya.
“ sudah sayangku … papah tadi berangkat jam 05.00 pagi”
akupun tersenyum dan memeluk mama
“ma di rumah ada siapa?bibi ada ma”
aku takut pembantuku ada di rumah,dan terbongkar semua rahasia ini
“tidak sayang .. hanya kita berdua dirumah ini”
mama tersenyum, aku sangat senang karena seharian ini aku akan ngentot bersama mama
“ma papah kapan pulangnya?“
tanganku mulai masuk ke baju mama dan dan meremas susu mama,memainkan puting mama
“papahmu pulang bulan depan sayang,,,ahhh sayang puaskanlah mama sebulan ini dan hamili mama sayang”
rupanya mama sudah nafsu,tangan kiri ku mulai memasuki celana dalam mama,ternyata memek mama sudah basah. Langsung saja aku menciumi bibir mama dan membaringkan mama di tempat tidurku, tangan kananku meremas susu mama dan tangan kiri ku memainkan itil mama yang sudah basah. Aku langsung melucuti pakaian mama dan mamapun membukakan bajuku, mama sangat bernafsu untuk aku entoti dan aku hamili, saat mama melihat kontolku ngaceng, tanpa basa basi mama langsung menggulum kontolku dengan nafsu
“ahhhh enak ma enak ayo makan kontolku ma ahhh”
mama sangat buas saat menggulum kontolku, dengan dorongan pelan mama langsung berbaring di depanku, aku langsung mencium bibir mama dan meremas kedua susu mama
“ummmm….sayang terussss remassss susu mama ummmm”
aku terus melumati bibir mama dengan sangat bernafsu. Kini mulutku mulai turun untuk menjilati putting mama
“ohhh sayang geli sayang…ohhh suamiku geli enakkkk”
mama seperti cacing kepanasan, tangan kiriku mengocok memek mama danmemainkan itil mama yg telah membesar
“maaa.. mama adalah istriku ma , mama harus memberi aku anak ma”
mamapun tersenyum dan berbisik di telingaku
“iya sayang …ahhh mama akan memberi kamu anak sayang ahhh…tugas kamu sebagai suami mama adalah menghamili mama sayang ohhh”
mamapun mencapai puncaknya,tangan kiriku terus memijit itil mama
“ayooo sayangggg masukan kontolmu dalam Rahim mama cepatttt sayanggg …. Suamiku hamili hamili hamili istrimu, kamu suka mama hamilkan sayang? Ahhh kamu suka mama bunting sayang ohhh”
mama merengkek kepadaku agar segera memasukan kontolku ke liang memek mama yang sudah basah. Ku pegang kontolku dan mengarahkannya ke liang memek mama, dengan satu dorongan . blessss …. Kontolku tenggelam dalam memek mama
” ahhh… kontolmu hangat nak…ahhh ayo genjot istrimu nak… istrimu ingin HAMILLLL”
mamaku berteriak dan mencakar punggungku saat aku menghentakan kontolku hingga masuk ke dasar rahimnya
”ma ohhh ma…enaknya memekmu ma ahhh”
mama memelukku dengan erat dan ternyata mamapun tidak bisa menahan kegatalan memeknya
“ahhh mama keluarrr nak …ahhhhh”
mama mengeliat dan memelukku, tanpaknya mama puas dan lemas. Aku mencabut kontolku
“uhhh… sayang jangan di cabut kontolnya uhhh,…. Biarkan didalam Rahim mama sayang uhh”
aku tersenyum,dan kembali memasukan kontolku ke memek mama
“ahhhh iya bagus ssaaayangggg…ahhh”
saat kontolku didalam aku merasakan cairan hangat melumuri kontolku,ternyata mama klimaks kembali
“istriku…kau terlalu bernafsu sayang”
kataku sambil mengecup kening mama,dan mama pun tersenyum
“ahhh mama capek sayang ahhh… iya mama sangat bernafsu dengan kontolmu…sayang cepat kamu beri bibit kerahim mama…mama capek”
tanpa menunggu kesiapan dari mama, aku langsung menghentakan kontolku hingga tenggelam dalam dasar Rahim mama, dan kontolku gatal
”ma ohhh aku keluar ma ohhh… ma terima maniku ….ohhhhh mama akan aku bunting aku akan buat mama hamil ohhhhh…”
maniku menyemprot Rahim mama hingga memek mama tak sanggup menerima maniku dam meluap keluar memek mama
”ohhh nakkkk ohhh Rahim mama penuh oleh manimu ohhh… mama akan cepat hamil “
aku langsung memeluk mama dan ambruk di atas badan mama. Seharian itu aku mengentoti mama,menyiram Rahim mama,dan mama ingin aku tidak mengenakan pakaian,begitu juga mama,mama ingin kami berdua telanjang didalam rumah,agar setiap kali aku ingin ngentot mama,akt tinggal menggenjot mama.
Setelah beberapa hari aku terus menyirami Rahim mama, akhirnya mamapun hamil,hasil test pact mama menunjukan kalau mama positif hamil,dan mama mengajak aku untuk pergi ke dokter kandungan.
“ angga suamiku… kau akan menjadi ayah”
mama tersenyum dan aku sangat senang ternyata aku mampu membuat istriku mama hamil, segera aku membawa mama kekamar untuk kembali menyirami Rahim mama yang sudah ada anakku. Setelah aku capek menggenjot mama dan mama merasakan kepuasan,mama mengajakku ke dokter kandungan. Akupun bergegas mandi,saat aku akan pergi mandi ternyata mama sudah pergi mandi.
Selesai mandi,aku mengenakan pakaian yang cool,dan ternyata mama ada di belakangku mamapun memelukku
“sayang kamu ganteng,semoga aja anak mama seganteng papa nya”
Akupun tersenyum dan mencium bibir mama,mama memakai pakaian yang seksi tapi aku risau dengan pakaian mama takutnya nanti dokter kandungan mama lelaki dan nafsu melihat mama,akupun menyuruh mama berganti pakaian
“mahhh ganti dong pakaian nya! Jgn pakai yang seksi lagi ma,takutnya nanti dokter kandungan mama lelaki terus nafsu liat mama”
Mama sangat senang,dan mama menciumku
“baik suamiku,mama akan selalu nurut sama kamu sayang”
Mamapun pergi berganti pakaian,dan aku menyiapkan mobil untuk segera pergi ke dokter kandungan. Setelah mama berganti pakaian dengan baju yang tidak seksi,mamapun menaiki mobil. Dalam perjalanan mamapun tertidur,karena capek mungkin! Perjalnan terasa lama karena Jakarta macet. Sesampainya didokter mama langsung mendaftar,ternyata mama menerima no urut satu sehingga mama langsung aja masuk. Satu jam kemudian mama keluar dan tersenyum melihatku
“sayang ayo pulang”
Aku membukakan pintu untuk mama,dan mamapun tersenyum saat menaiki mobil.
“ma gimana kata dokter?apa bener mama hamil?”
Aku berharap mama hamil,agar impian aku mempunyai adik atau anak dari mama terwujud
“iya sayang mama hamil”
Mama tersenyum genit kepadaku,tak terasa ternyata kontolku mulai ngaceng karena mendengar kalau mama “HAMIL”,akupun menancap gas dan ingin segera sampai dirumah.sesampai dirumah,aku langsung memeluk mama dan berbisik
“mahhh,,,, kontolku ngaceng,tadi denger mama hamil”
“hehehe… ayo sayang entot mama seharian lagi,siram Rahim mama”
Aku menarik tangan mama menuju kamarku yang di atas,aku sunnguh bernafsu ingin secepatnya menggenjot mama,setelah sampai dikamarku mama mencium bibirku,aku melucuti pakaian mama,mamapun membukakan pakaianku.
“maaahhh aku nafsu banget ma,,, pengen menyirami Rahim mama,,,,menyirami Rahim mama yang mulai tumbuh bibit anakku”
Mama tersenyum dan memegang kontolku,mama mulai mengocok kontolku,dan tanganku meremas kedua susu mama
“ahhh sayang pelan sayang….jangan terlalu bernafsu suamiku…nikmatilah mama ahhh,,,, perlakukan mama seperti istrimu sayang…… ahhh siram Rahim mama sayang “
Tangan kiriku memasuki celana dalam mama,dan memainkan memek mama yang sudah basah,aku sudah tidak sabar ingin menggenjot memek mama ini, akupun mendorong mama ke tempat tidur dan menyuruh mama mengangkang kan pahanya,rupanya mama sudah bernafsu dan mamapun menuruti kemauanku,aku langsung menjilati memek mama yang basah dan ber aroma bau khas memek
“slurppppp….slurppp mah memek mama enak mah…asin mah”
Lidahku menari nari di liang memek mama,dan menusuk nusuk ling memek mama
“ahhhh sayanggggg geli ahhh,,,, angga geli sayang,,, ohhh itil mama gatel sayangggg ohhhh terus suamiku jilat memek mama”
Aku meminta merubah posisi untuk 69,mamapun langsung merebahkan diri di tempat tidur dan menerima kontolku di mulut mama,
“ahhhh maaaa terus ma jilat kontol angga mahhh”
Aku tidak mau kalah oleh mama,dan kembali menjilat memek mama,rupanya mama sudah tidak tahan dan mama meminta untuk secepatnya kontolku menggenjot memek mama
“ahhhh suamiku sudahhh sudahhhh,,, cepat genjot mama sayang siram Rahim mama sayang cepat”
Aku mengangguk dan mengarahkan kontolku ke liang memek mama,dan blessss….. kontolku di makan memek mama hingga dasar Rahim mama
“ahhhh sayangggg kontol kamu makin gede dan panjang ahhhh mentok sampai Rahim mama sayang ahhh”
“iyahhh mahhh enak banget memek mama”
Aku terus menggenjot mama,tapi mama terlalu bernafsu sehingga mama mencapai puncaknya
“ahhhhhhh mama keluarrrrrrr sayang ahhhh”
Terasa kontolku di peras oleh memek mama,dan kepala kontolku sangat gatal,akupun menyusul mama kepuncak
“mahhhhh angga juga mau keluar mahhhh”
“ayoooo angga keluarkan didalam Rahim mama ahhhh,,,,siram Rahim mama sayang,,,kasih mama bibit lagi ahhhh….. hamili mama hamili istrimu angga ahhhhh”
Aku terus menggenjot mama dan sangat bernfasu mendengar perkataan mama,dengan cepat kontolku terus menusuk nusuk memek mama,dan ternyata aku tidak mampu menahan air maniku. CROTTTTT 10 kali maniku menembak dalam Rahim mama,
“ahhhhh mama ahhhh nihhhh mama air maniku ahhhh,,,,, jadilah anakku mahhh,,,hamilah mama,,,ahhhhhhhhhh”
Akupun ambruk ketubuh mama dan lemas,aku memandang wajah mama dan melihat mama kerasakan kepuasan yang sangat luar biasa
“ohhhh suamiku,,,, Rahim mama penuh oleh manimu,bibitmu sayangggg,,,,, rahim mama akan membuahi bbit ini dan menjadikan janin”
Aku tersenyum dan memeluk mama,aku tidak ingin mencabut kontolku dari liang mama,dan aku ingin tidur dalam pelukan mama.

Bu Tikha lonte

Perkenalkan namaku Hendi, umurku baru menginjak 18 tahun dan aku baru saja
menyelesaikan sekolah menengah atas beberapa hari yang lalu, jujur saja banyak orang yang mengatakan kalau aku itu memiliki karisma yang baik, selain tampan, kata orang aku itu ramah kepada orang, jadi banyak lingkungan yang dapat menerimaku.
Aku akan menceritakan pengalamanku sendiri yang kini sedang terjadi dan kisah ini benar nyata tanpa rekayasa, sudah 3 bulan lebih aku memiliki tetangga baru, tetangga ini baru saja pindah dari bekasi, mereka dapat dikatakan keluarga kecil, karena keluarga mereka hanya beranggotakan 3 orang saja. Yosep adalah kepala keluarganya, Tika adalah isteri dari bapak yosep dan Teny adalah anak perempuan dari bapak yosep dan bu teny, bapak yosep baru berumur 30 tahun sedangkan isterinya bu tika baru berumur 27 tahun dan bu tika kini seddang hamil 4 bulan , anaknya teny baru berumur 6 tahun, bapak yosep seorang pimpinan dealer motor dikota ini atau bisa dikatakan kepala cabang dealer, sementara itu isternya seorang ibu rumah tangga saja, anaknya teny baru memasuki TK.
Sudah beberapa tahun aku mengharapkan memiliki tetangga baru yang masih berumuran muda, karena rumah yang disebelah rumahku sudah beberapa tahun kosong dan dikontrakan, dan belum ada yang mengisi rumah itu, dan akhirnya sekarang aku dapat memiliki tetangga yang sesuai dengan harapaku. Tetangga baruku ini benar benar ramah, bukan hanya ramah mereka dapat dengan cepat bergaul dengan lingkungan. Bapak yosep yang ramah membuatku semakin akrab saja dan aku sering main kerumah nya untuk bermain PES dan bermain catur bersamanya, bu Tika selalu merasa senang jika aku mampir kerumah nya karena jika aku dating kerumahnya, rumah itu semakin ramai saja ddengan candaan dan tawaan. Setelah beberapa minggu aku selalu main kerumah bapak yosep, aku semakin dekat dengan bu tika, kadang aku suka membantu pekerjaan rumahnya, aku selalu membantu jika bu tika sudah mulai kelelahan, maklum saja bu tika sedang hamil muda dan jangan terlalu kecapean, tapi aku baru sadar ternyata kalau bu tika ini “Nakal”, jika bu tika kaget dengan suatu hal, mulut bu tika selalu mengucapkan kata kata kotor. Aku tidak percaya kalau bu tika ini nakal, akhirnya setiap aku mampir atau main kerumahnya, aku selalu iseng kepada bu tika.
Suatu hari aku sedang menyapu halaman depan rumah, pagi itu aku di rumah sendirian karena kedua orang tuaku pergi kekantor, ketika aku sedang menyapu halaman, aku melihat pak yosep akan berangkat kekantor bersama anaknya yang selalu minda diantar ke TK nya,
“wahhh rajin banget hen, pagi pagi sudah nyapu halaman” ujar pak yosep kepadaku,
“iya nih pak.. soalnya yang dirumah udah pada berangkat, jadi beres beers rumahnya leluasa” balasku kepada pak yosep,
“bapak tinggal dulu ya hen” ujar pak yosep,
Pak yosep memanggil bu tika sebelum berangkat kekantor,
“mahhh… papa berangkat ya” ujar pa yosep saat memasuki mobilnya,
Bu tika menghampiri pak yosep dan anaknya itu untuk salam kepada suami tercintanya,
“hati hati ya pahh… dek ini makanan buat nanti istirahat.. mama bikini nasi goreng kornet” ujar bu tika saat ada dihadapan anaknya itu,
Akhirnya pa yosep menjalankan mobilnya dan meninggalkan istrinya itu,
“duhhh.. aa jam segini udah nyapu halaman.. rajin bener a” ujar bu tika sambil berjalan menuju pagar rumahku,
“hehe iya nih bu .. lagian diruamh udah ga ada siapa siapa.. jadi hendi beres beres aja” balasku pada bu tika yang kini ada di depan pagar rumahku,
“bu lagi berjemur ya?” lanjutku pada bu tika,
“iya nih a.. biar kulit nya bagus” balas bu tika sambil menatapku,
“bu kalau ada pekerjaan rumah yang dapat hendi bantu, ibu bisa langsung minta tolong aja sama hendi, hendi akan bantu ibu” ujarku pada bu tika,
“oh iya hen.. ibu mau minta tolong.. gas ibu habis, tadi ibu lupa ga minta tolong dulu ke suami ibu untuk menggantikannya, gas nya udah ada kok hen” ujar bu tika
“ohh begitu ya bu.. baik bu tapi sebentar bu, hendi mau menyimpan Koran ini kedalam” balasku kepada bu tika sambil membawa Koran yang ada didepan halamanku ini,
“silahkan” ujar bu tika singkat,
Aku meninggalkan bu tika dan menyimpan Koran itu dalam rumah, saat aku akan kembali keluar, aku memiliki perasaan yang aneh, jantungku berdetak kencang, pikiranku kotor mulai muncul untuk menjahili atau mengagetkan bu tika, akupun langsung keluar rumah dan berjalan menuju rumah bu tika,
“hendi… sini ke dapur” teriak bu tika dari dalam rumah,
Aku langsung masuk kedalam rumahnya dan berjalan perlahan, setelah berada di depan pintu dapur, aku menjatuhkan panci kecil dengan sengaja. (“trangggg…trangggg….”SFX)
“kontollll….ehhh kontoll…ehhh… kamu kenapa hen” ujar bu tika sambil melihatku yang masih berdiri dipintu dapur,
‘Akhirnya aku berhasil memancing bu tika untuk berbicara jorok’ ujarku dalam hati
“ehhh.. maaf bu tadi ga sengaja tersentuh sama hendi.. jadi jatuh nih panci nya” ujarku sambil mengambil panci yang ada dibawahku,
“kamu ini ada ada aja… hati hati donh… udah sini.. tuh tolong kamu gantikan GAS LGP nya” ujar bu tika sambil menunjukan GAS LPG yang ada di sudut dapur,
Aku tersenyum dan berjalan mengambil GAS LPG , pikiran kotorku muncul saat melewati bu tika yang sedang berdiri didepanku,bau badan nya harum, membuatku terangsang dengan aroma tubuhnya,aku melihat ada piring didepanku, tepatnya didepan kaki ku, dengan sengaja aku menendang piring yang ada dibawahku (“trinnnnggggg…..”sfx)
“kontol…ehhh…kontol” ujar bu tika kaget,
“ihhh… mulut ibu jorok..iihh” ujarku saat setelah menendang piring,
“kamu yang bikin ibu kaget… ibu kan telatah” ujar bu tika manja,
“hehe maaf bu….” Balasku, aku langsung menggantikan GAS LPG nya yang sudah ada dihadapanku,
Dengan hati hati aku mencabut alat LPG dan menancapkan nya ke LPG yang baru,
“makasih ya hen…” ujar tante dengan menatap tajam kearahku,
“sama sama bu… “ balasku,
“kamu udah sarapan belum?” Tanya bu tika menatap mataku,
“sudah bu tadi pagi” balasku sambil tersenyum kepada bu tika,
Kini dihadapanku ada wanita cantik yang sedang berbadan dua, aku melirik susu bu tika di balik dasternya yang panjang itu,
“hayoo… kamu liat apa?” celetuk bu tika membuatku malu,
“ehhh….engga kok bu” aku gugup dan sangat malu dengan apa yang aku lakukan,
“hihi… jangan malu gitu dong…” ujar bu tika menghamipiriku,
“aa nakal ya lirik lirik susu ibu” celetuk bu tika yang kini ada didepanku,
“ennnggg… ma…maaf bu.. maaf” aku tertunduk malu
Aroma tubuh bu Tika tercium sangat harum, membuatku terangsang, dan membuat kontolku ngaceng,
“udah gapapa a.. lagi masa masa nya aa suka yang kaya gini” ujar bu Tika sambil memegang kedua susu nya,
“eengghh.. maksud ibu apa?” aku masih menunduk dihadapan bu Tika,
“jangan pangil ibu dong.. panggil aja teteh .. aku masih muda lho belum tua” ujar bu Tika sambil menanggahkan kepalaku,
Kini aku bertatapan langsung dengan bu Tika , wajahnya yang cantik dan mulus itu membuatku jatuh cinta,
“engga sopan dong bu kalau aku panggil teteh kepada ibu” ujarku sambil menatapa kedua matanya,
“gapapa kok aa… udah mulai sekarang kalau lagi berdua panggil teteh aja” ujar bu Tika sambil tersenyum kepadaku,
‘apa? Kalau lagi berduaan panggil teteh… apa ini mimpi’ ujarku dalam hati kecil, aku tak percaya jika ini benar benar terjadi,
“heh.. malah bengong” ujar bu Tika melepaskan tangannya dari dagu ku, dan menjauhi tubuhku,
“hehe… baik teteh… sekarang hendi panggil teteh aja” ujarku sambil menatap bola matanya,
“kamu nakal ya a… lirik lirik susu teteh… kamu suka?” Tanya bu Tika memojokanku,
“eehhh….kenapa gitu bu…ehh teteh?” kembali aku bertanya sambil melirik susu nya,
“dari tadi kamu lirik susu teteh aja… sini kalau mau!” ujar teteh menggodaku dengan senyuman nakalnya,
“beee..bener nih teh?” ujarku gagap menanggapi hal itu,
“beneran… masa teteh bohong.. sini” ujar bu Tika sambil tersenyum,
Aku menghampirinya, jantung ku berdetak kencang, aku tak percaya seolah ini mimpi bagiku,
“tehh… boleh hendi peluk teteh?” pintaku sedikit takut karena takut gam au aku peluk,
“hihi… boleh sini…peluk teteh…” ujar bu Tika tanpa keraguaan lagi,
Aku langsung memeluknya, aku memeluk bu tika dengan erat, jantugku semakin berdetak kencang,
“meluk nya jangan erat erat dong aa… teteh kan lagi hamil…” ujar bu tika saat aku melingkarkan tanganku dipunggung nya,
Aku lupa kalau bu Tika sedang hamil, aku sedikit mengendurkan pelukanku,
“tehhh…kenapa teteh mau hendi peluk..kenapa teteh mau hendi nakalin kaya gini?” tanyaku sambil memeluk bu Tika,
“hihi.. dari dulu sebenar nya teteh udah nakal.. waktu pindah ke sini, teteh lirik kamu,, ternyata kamu punya karisma seorang cowok..membuat teteh tertarik…teteh kagum sma kamu.. kamu rajin..baik..ramah” bu Tika menjelaskan alasan nya mau aku ‘nakali’
“pantesan aja kata kata teteh jorok kalau dikagetkan” ujarku kepada bu Tika, sambil terus memeluk tubuhnya,
“kamu tuhh… bikin teteh kaget mulu.. jadinya teteh suka keceplosan” balas bu Tika sambil melepaskan pelukannya,
“kamu suka susu teteh?” Tanya bu Tika dengan wajah menggoda sambil memegang kedua susu nya,
“hehe… hendi suka tehhh… montok banget susu teteh” uajrku memberanikan diri,
“ya iya lah montok… kan udah ada asi nya, aa” balas bu Tika sambil mencubit hidungku,
“pantesan aja tehh.. tehh boleh hendi pegang?” ujarku tanpa ada rasa maul lagi,
“boleh sayang… nihhh pegang…” bu Tika seolah tak tahu siapa dirinya, bu Tika menyerahkan Cuma Cuma susunya kepadaku,
Aku langsung mengelus susu nya. Aku dan bu Tika masih dalam keadaan berdiri didapur, dan Ternyata bu Tika tidak memakai BH,
“kenapa ga pake BH tehh?” tanyaku saat megelus kedua susu nya,
“teteh udah tau kok kalau kamu bakal kaya gini” ujar bu Tika sambil membelai rambutku,
Kini kedua tanganku mulai meremas kedua susu bu tika, dengan lembut aku meremas susu montoknya itu,
“wahhh…teteh hebat..teteh peramal ya?”tanyaku disela sela meremas susunya
“nnghhh…pelan sayangg…” erang bu Tika saat tanganku nakal di susu nya,
Rupanya bu tika menikmati remasanku. Kedua matanya dipejamkan seolah sedang menikmati birahinya, aku terus meremas susu bu tika dari balik dasternya,
“tehhh…boleh hendi cium bibir teteh?” ujarku sambil terus meremas kedua susu nya itu,
Bu Tika hanya mengangguk saja tanpa ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya itu, aku langsung melumat bibir nya yang mungil itu dan tanganku terus meremas susu nya,
“heemmm…slruppp….slruppp….pelannn sayanggg ngeremes susu nya….” Ujar bu Tika desela sela ciuman kami,
Aku hanya diam dan meremas susu nya dengan perlahan, setelah beberpa menit kami ciuman, suara hp bu Tika terdengar,
“udahhh dulu aa… kaya nya ada yang nelepon teteh… “ ujar bu Tika sambil melepaskan lumatannya dan mendorong diriku sedikit,
Aku yang masih menikmati lumatannya sedikit kecewa, karena sedang asik asik nya malah ada yang mengganggu, Bu Tika langsung pergi meninggalkanku sendirian di dapur, dan akupun berjalan menuju ruang tengah dan duduk di sofa , setelah beberapa menit aku menunggu bu Tika, akhirnya bu Tika keluar dari dalam kamar nya,
“henn… suamiku sekarang mau kesini.. katanya ada kondangan temen nya dan mengajak teteh ke kondangan nya” ujar bu Tika sambil menghampiriku yang sedang duduk,
“ya udah kalau gitu hendi pulang dulu ya tehh…” ujarku dengan waja sedikit kecewa, padahal aku berharap bisa lebih dari itu,
“nanti di lanjut ya sayanngg… nih pin BB teteh…” ujar Bu Tika menyodorkan hp nya.Aku langsung menginvitenya,
“tehhh… aku suka sama teteh..” ujarku lantang tanpa canggung dihadapan bu Tika,
“teteh juga suka sama kamu aa hendi” ujar bu Tika dengan senyuman nakalnya,
“makasih tehh.. hendi pulanggg” ujarku sambil berjalan meninggalkan bu Tika.
Pagi itu aku benar benar terangsang dan ingin sekali mengeluarkan air maniku saat bersama bu Tika, namun dewifortuna belum memihak kepadaku. Pagi itu hingga siang aku mengerjakan pekerjaan rumah yang belum diselesaikan. Pukul 11.40 akhirnya semua pekerjaan rumahku selesai, aku berharap siang itu bu Tika ngeBBM kepadaku, aku sangat rindu kepada bu Tika, aku merasa nyaman jika ada bu Tika disampingku. Akhirnya BBM pun muncul (TING….”sfx), sesuai dengan harapan, bu Tika ng-ping kepadaku,
‘iya bu ada apa?’ balasku dengan singkat,
‘hendi tolong dong jemuran dirumah ibu diangkat, disini hujan gede takutnya semua pakaian yang sudah ibu cuci basah lagi, oh iya kunci cadangan nya da dibelakang halaman rumah, didekat tempat pemanggangan’ balas bu Tika dengan diakhiri smile cium kepadaku,
‘baik bu’ ujar ku singkat,
Aku langsung menuju rumah bu Tika dan mencari kunci cadangan itu, setelah ditemukan aku langsung menuju lantai dua rumahnya, ketika aku sudah sampai dilantai dua, aku langsung mengangkat semua jemuran bu Tika, tapi saat aku mengangkat jemuran itu, ada lingeri merah terpangpang didepan mataku
‘uhh.. ternyata bu Tika suka pakai lingeri’ ujarku dalam hati,
Aku membayangkan jika bu Tika bertelanjang didepanku dan hanya mengenakan lingeri merah nya itu, otak ngerespun muncul, aku mengambil lingeri nya dan menggosokan kekontolku, aku terus membayangkan bu Tika yang sedang mengulum kontolku.
‘uhhh…tehhh..aku suka teteh.. aku cinta teteh..teteh seksi… apalagi teteh lagi hamil…uhh…tehhh..kulum kontolku teh…heemmm…iya gitu the terus” erangku saat mengocok kontolku dengan lingeri bu Tika,
Setelah beberapa menit aku mengocok kontolku dan menggosok kontolku dengan lingeri nya, akhirnya akupun tak tahan dan mengeluarkan air maniku dilingerinya, setelah puas aku mengeluarkan air maniku, aku kembali mengambil baju baju keluarga bu Tika ini. Setelah semua terangkat, aku langsung ngBBM ke bu Tika,
‘bu sudah saya angkat semua jemuran nya’ ku akhiri dengan smile meledek bu Tika, tidak lama menunggu bu Tika membalas,
‘makasih ya aa hendi’ balas bu Tika
‘sama sama tehh” kembali ku akhiri dengan smile meledek bu Tika,
‘heh kenapa kamu ledek teteh?’ kembali bu Tika membalas bbm ku,
‘engga kok bu’ balasku dengan smile tertawa,
‘wahh pasti ada yang ga bener nih kamu, a’ balas bu Tika dengan diakhiri smile meledekku,
‘tuhh…tehhh .. linger teteh sedikit bau’ balasku nakal,
‘nahh…kok bau sihh.. awas ya’ balas bu Tika dengan smile memeluk ku,
‘udah dulu ada suamiku nih..bya love u’ balas bu Tika memelukku dan menciumku,
Aku sangat bahagia dapat bercanda seperti ini dengan tetanggaku, aku langsung membuat pm ‘tetanggaku nakal nih’ , aku tak peduli apakah bu Tika tau dengan maksud pm ku. Setelah aku selesai bbm-an bersama bu Tika, aku pergi mandi untuk membersihakn diriku.
Pukul 18.15 aku mendengar suara mobil bu Tika bidepan rumahku, ‘rupanya bu tika baru pulang’ ujarku dalam hati, aku pergi kelantai dua dan melihat bu Tika dari teras atas, bu Tika tersenyum melihatku dan bu Tika pun masuk kedalam rumah bersama anaknya itu. ‘Aku sangat menginginkan bu Tika’ ujarku dalam hati ketika bu Tika meninggalkanku. Malam itu aku terus memikirkan bu Tika, hingga lupa pm ku belum aku hapus, ketika aku membuka bbm, ternyata bu Tika ngchat kepadaku,
‘kamu nakal ya… lingeri teteh kamu kotorin lagi’ tulis bu tika dengan smile cuek kepadaku,
‘hehe.. maaf dong tehh… tadi hendi ga nahan.. soalnya tadi pagi hendi pengen ngeluarin..’ balasku jujur tanpa rasa malu kepada bu Tika,
‘ihh… kamu ini ada ada aja.. peju kamo kok banyak gini.. masih lengket tau.. bau lagi ihh’ balas bu tika,
‘haha… teteh suka sama aroma bau ya yaa’ tulisku dengan smile meledek kepada bu Tika,
‘kamu makan apa sih… kok bau gini..banyak lagi… jadi mau’ balas bu Tika nakal,
(“Apa bu tika mau pejuku… OMG… apakah aku bermimpi…”) ujarku dalam hati,
‘ahh masa sih teteh mau peju hendi?’ balasku dengan smile memeluk,
‘hihi… habisnya peju kamu bikin teteh sange tauk..wleee’ balas bu tika manja dan meledekku,
‘kalau teteh mau… harus mau juga dong sama hendi di peju’in tubuhnya’ balas tak kalah nakal sambil meledek bu Tika,
‘ayoo…sini siapa takut’ balas bu tika,
‘besok ya bu..aku pejuhin ibu … bukan hanya di badan ibu lho… di mulut ibu..sama di…’ balasku dengan nakal kepada bu Tika,
‘hayooo dimana?’ balas bu Tika dengan smile menciumku,
‘hihi… tuhh.. di memek teteh’ aku lancing mengungkapan kata memek kepada bu tika,
‘hihi.. emangya kamu bisa?paling dua menit udah keluar tuh’ ledek bu tika kepada ku,
‘ihh… kalau teteh ga percaya kita buktikan saja besok’ balasku dengan smile cuek,
‘haha.. ya udah teteh tunggu..’ balas bu tika dengan smile memeluk dan menciumku.
Malam itu aku terus bbm-an sama bu Tika, aku tak tau apakah suaminya tau atau tidak kalau isterinya sedang dinakali oleh anak muda. Sampai akhirnya akupun tertidur dan bu tika pun tidak membalas bbmku, mungkin bu Tika sudah tertidur.
Pagi hari nya aku mencek bbm ku, saat melihat pemberitahuan, ternyata bu Tika membuat status baru nya ‘ Ditunggu ya’ itulah status yang membuat pagi hariku semakin bersemangat. Seperti biasa aku slalu menyapu halaman rumah ketika pukul 06.40 WIB, aku slalu melihat ketika pa yosep berangkat kerja dan mengantarkan putri manisnya itu, tapi hari itu aku tak melihat bu Tika keluar dari dalam rumah,
“hendi” ujar pa yosep ketika aku sedang menyapu halam depan rumahku, pa yosep menghamipiriku,
“iya pa ada apa?” jawabku dengan sedikit tersenyum kepada pa yosep,
“tolong kamu bantuin bu Tika ya.. katanya bu Tika ga enak badan, kamu disuruh bersihin rumah, nanti bapa kasih uang buat kamu” ujar pa yosep
“ohh iya pa baik.. nanti setelah pekerjaan rumah hendi selesai, hendi kerumah bapa” jawabku dengan sopan,
“ya sudah… nih uang jajan buat kamu.. kamu ga kebeeratan kan hendi?” Tanya pa yosep ketika memberikan uang seratus ribu kepadaku,
“hehe.. engga kok pa.. ke tetangga itu harus saling membantu.. ga usah pa ah malu” ujarku sambil menolak uang merahnya itu,
“ahh..sudah ini buat pulsa kamu.. bapa tinggaldulu ya takut si neng kesiangan” ujar pa yosep sambil meninggalkanku,
(“Kenapa bu tika sakit? Ga jadi dong aku nakalin nya” ujarku dalam hati ketika melihat uang yang ada ditanganku,
Aku langsung bergegas menyelesaika pekerjaan rumahku. Setelah semua selesai aku langsung pergi ke rumah Bu Tika,
“buu..?” suaraku sedikit kencang ketika membuka pintu rumahnya,
“sini kekamar aja” teriak bu tika dari dalam kamar,
(Deg… hatiku mulai tak enak, mengapa bu tika menyuruhku kekamar). Ujarku dalam hati, dan akupun langsung menghamipiri bu tika, ternyata bu tika sedang asik menonton, kini bu tika duduk disofa,
“bu apa bisa hendi bantu?” tanyaku disaat aku berdiri di pintu kamarnya,
“kok panggil ibu lagi sih, a?” Tanya bu tika meliriku,
“hehe iya lupa tehh… tehh apa yang bisa hendi bantu?” kembali aku bertanya dengan senyuman nakal kepada bu tika,
“engga ada kok aa, semua nya udah beres” ujar bu tika sambil tersenyum kepadaku,
“terus hendi kesini mau apa dong tehh?” tanyaku sambil berjalan menuju sofa bu tika,
“sini… duduk disamping teteh” pinta bu tika saat aku ada dibelakang sofanya,
Aku langsung duduk dan menatap kedua bola mata bu tika yang tajam itu,
“aa.. katanya mau pejuin teteh.. ayo sini” ujar bu tika yang mebuatku malu dan menunduk,
“udah jangan gitu dong… emang teteh nakal ya? Sampai bikin pm kaya gitu” ujar bu tika yang menambahku malu,
Aku hanya tersenyum kecil kepada bu tika, bu tika mendekatiku dan memegang tangan kanan ku, saat aku menatap bu tika dan… akhirnya.. bu tika melumat bibirku
“hemmm…tehhh” aku kaget dengan serangan langsung ini, aku masih diam dan membisu,
“ayooo…aa.. aa jangan diam.. cumbui teteh” ujar bu tika sambil membelai rambutku,
“baik tehh… aa cumbui teteh..” aku langsung melumat bibir bu Tika dengan tanpa rasa canggung lagi,
“hhemmm…..slruupp” suara ciuman kami begitu mesra, membuat kamar ini panas,
Tanganku mulai aktip untuk menjamahi tubuh bu tika, dan akhirnya tangan kiriku meremas susu kiri bu tika, ciuman kami masih berjalan dengan mesra,
“hheeemmm….aa…remas nya pelan” erang bu tika disela sela ciuman kami,
Aku hanya diam tanpa mebalas apa yang bu tika ucapkan, namun tangan kiriku kini lebih halus ketika meremas susu nya itu, saat itu bu tika hanya mengenakan daster panjang, aku terus melumat lidahnya dan tanganku meremas halus susu nya dari luar baju. Rupanya kontolku sudah tegang, dan membuat celana pendeku terlihat menonjol.
“ngghh… tuhh ada yang bangun…hhemmm” ujar bu tika yang langsung melepaskan lumatanku, tapi tanganku tetap meremas susu nya,
“hehe… habis nya hendi ga nahan kalau liat teteh kaya gini.. apalagi perut teteh… teteh kan lagi hamil muda.. jadi hendi makin suka teh” jelasku sambil menurunkan tanganku yang tadi nya meremas kini mengelus perut buncit bu tika,
“apa kamu suka tipe cewek lagi hamil, a ?” Tanya bu tika saat aku mengelus ngelus perutnya,
“hehe iya tehh.. habisnya cewek yang lagi hamil itu makin semok” ujarku sambil tersenyum nakal kepada bu tika
“kamu ini ada ada aja… masa sama cewek hamil suka” balas bu tika sambil mencubit hidungku,
“hehe… tehh.. boleh hendi minta teteh telanjang?” ujarku memberanikan diri sambil menatap matanya,
“hihi… ya udah bolehh.. teteh buka sekarang ya” ujar bu tika sambil berdiri dar sofa,
(“apakah aku bermimpi?ohh … aku tak percaya dengan semua ini”) ujarku dalam hati, kini bu tika ada dihadapanku, dan langsungsaja bu tika melepaskan dasternya. Dan…. Uhh… tubuhnya begitu putih dan mulus.. pantas saja pa yosep inginkan bu tika. Bukan hanya itu, bu tika mengenakan lingeri yang kemari aku pakai mengocok kontolku,
“hihii… melek dong a, kaya yang lai setan aja “ ujar bu tika saat memperlihatkan tubuhnya itu,
“tehhh… itu lingeri udah teteh cuci lagi?” tanyaku sambil menatap tubuhnya yang seksi itu dengan perut buncitnya,
“belum dong sayang… nih coba kamu pegang.. masih ada bekas peju kamu tauk” ujar bu tika sambil melemparkan dasternya ke belakang sofa,
“kamu juga telanjang dong a, masa teteh aja yang telanjang” pinta bu tika dengan nada manja dan tatapan nya yang genit kepadaku,
“aku langsung berdiri dihadapan bu tika dan melepasakan semua pakaianku, semua pakaianku sudah terlepas, kini aku tanpa sehelaipun benang yang menempel ditubuhku,
“aa… kontol nya udah ngaceng gitu…” ujar bu tika nakal sambil menatap kontolu yang sudah tegang berat itu,
Aku langsung memeluk bu tika dan melumat bibir nya, tapi aku tidak terlalu erat memeluk nya karena kasin kepada bayi yang ada didalam perut bu tika.
“heemmmm….slruppp….” kami berciuman sangan mesra,
Tangan kananku meremas bokong bu tika, sedangkan tangan kiriku meremas susu kiri bu tika,
“nngghhh…pelan sayanggg” erang bu tika
(“Ohhh…asi bu tika sudah keluar”) ujarku dalam hati ketika tanganku ada tetesan asi,
“hhhemmmm… sayanggg…. Kamu berani nya nakalin tetangga kamu…nngghhh” suara bu tika memburu berat saat tanganku meremas susu nya,
Setelah puas meremas, tanganku kiriku turun ke perut nya dan mengelus perut bu tika, bu tika melepaskan ciumannya dari bibirku,
“hihi… doyan bener sama perut tetehh…” ujar bu tika manja saat aku mengelus perutnya,
“hehe…makin seksi tehh… tehhh… aku suka sama teteh.. aa suka sama teteh” ujarku sambil menatap kedua bola matanya,
“teteh juga suka sama kamu… aa cakep.. aa gemesin teteh tauk” ujar bu tika sambil mengelus pipiku,
Tangan kiriku kembali turun hingga menyentuh lingerinya, dan ternyata memang benar, lingeri ini sedikit keras karena peju ku,
“hihi… masih kering kan peju kamu…” ujar bu tika saat tanganku memegang lingerinya,
“tehhh… mau ga hisap kontol aa? Aa ga nahan nih tehh” ujarku maja kepa bu tika,
Bu tika masih ada dalam pelukanku, bu tika hanya tersenyum kepadaku dan aku langsung didorong untuk kembali duduk di sofa,
“duduk a, biar teteh yang sepongin kontol kamu” ujar bu tika sambil menurunkan tubuhnya dan mendekati kontolku yang sudah tegang,
Aku langsung duduk dan mengangkang kan kedua kaki ku, bu tika mencium kontolku,
“ihhh… kontol kamu bau a, tapi gede a… hihihi” ujar bu tika saat mulutnya ada didekat kepala kontolku,
“ayoo tehhh… aa udah ga nahan pengen nyoba disepong” ujarku memelas kepada bu tika,
“emangnya kamu belum pernah a? kasian bener.. pasti keluar cepet nihh a” ujar bu tika sambil mentapan dan memainkan kontolku,
Bu tika langsung memasukan kontolku kedalm mulutnya,
“nngghh…ahhh…tehhh…enak tehhh” erangku saat kepala kontolku dihisap oleh bu tika,
“nnghhh….eeeuummm…kontol kamu bau ihhh… tapi teteh suka kontol bau kamu….eennneegghhhhh…hhhemmmm….slrup” ujar bu tika saat menghisap kontolku dengan halus. Stelah beberapa menit, rupanya benar saja aku tak dapat menahan lama peju ku untuk keluar,
“tehhhh… aa ga tahann… aa mau keluar…..tehh…hisapp lagii….uhhh” erangku saat menikamti hisapannya,
(crottt…Crottt…crotttt..”Sfx) akhirnya pejuku keluar dimulut bu tika, bu tika menghentikan seponganku di mulutnya,
“eehhhhh…nnghhhh…tehh…” nafasku memburu saat melihat bu tika melepaskan kontolku dari dalam mulutnya,
“ihhh aa…banyak gini….ambilin tisu sayangg…tuh disebelah sana deket lemari kaca..” ujar bu tika sambil menahan mulutnya agar peju ku tidak jatuh,
Bu tika masih berjongkok didepan sofa, perut nya yang membucit terlihat jelas ketika dalam posisi itu, kontolku masih terasa ngilu saat keluar dari dalam mulut bu tika, tapi anehnya kontolku tidak langsung lembek dan lemas, tetap saja ngaceng tapi tidak terlalu keras seperti tadi. Dan Akupun langsung mengambil tisu yang ada disebelah lemari kaca nya itu, badan bu tika sedikit menggeser dari depan kontolku.
“tehhh…. Ini tisunya” ujarku sambil memberikan tissue yang cukup banyak kepada bu tika yang masih berjongkok di depan sofanya,
Bu tika lansung mengambil tisu dari tanganku dan memuntahkan semua pejuku dari dalam mulutnya,
“ihhh..aa banyak gini peju nya… asin iiihh” ujar bu tika sambil memuntahkan pejuku ke tisu, lalu bu tika menatap pejuku yang ada ditissu dengan aneh, emang bener, banyak juga yang keluar dari dalam kontolku tadi,
“hihi… enaknya sihhh….kalau keluar didalem itu tetehhh.. pasti lumer keluar peju hendi tehh” kembali aku merayu bu tika sambil nakal menunjuk bagian bawah perutnya itu,
“haha kamu mau sayangg… kamu bakalan kuat gitu saaayyyyy?” bu tika tertawa sambil mencoba kembali duduk disofa,
“hihi… mau dong teehhhh kalau teteh memberi hendi ijin untuk nengok bayi teteh…hendi usahain kuat dehhh….” Ujarku sambil tertawa kecil saat mengucapkan hal itu dan langsung duduk disamping bu tika,
“bener nihhhh…kamu mau ini aa sayang?” ujar bu tika genit sambil mengelus memeknya di balik lingerinya nya,
Aku langsung memegang kedua susu bu tika dan memcium leher bu tika,
“hendi mau memek tehhh tika…hendi mau ngentotin memek teehhh tika.. hendi mau pejuin memek….heemmm” bisikku dengan lembut saat bibirku menyentuh telinga kiri bu tika,
“nnghhh….aa jago nya bikin teteh terangsang lagi…ngghhh… aa mau pejuin teteh?…hheemmm padahal teteh udah hamil a..” nafas bu tika memburu beraat saat aku terus mencium daerah lehernya,
“hhheeeemm…gapapa tehh.. biar pejunya buat ade bayi yang ada didalam sini..” bisikku sambil mengelus perut bu tika yang sedikit membuncit itu,
Aku kembali meremas halus susu bu tika, kini aku mencium bibir mungilnya dan mengelus memek bu tika dibalik lingeri,
“hhheeemmm….sayaaaaannngg….jangan terus digosok gituu…nanti tetehh lemes sayanggggg….nngghhh” erang bu tika disela sela kami berciuman ,dan tangan kiriku memainkan memeknya,
Aku terus memainkan memeknya dan terus melumat bibirnya dengan mesra, kontolku sudah kembali tegang dan mengacung ke atas, kini tangan kiriku menjemput tangan kanan bu tikaagar memainkan kontolku yang sudah tegang itu.
“nngghhh….kontol aa gede bangettt…hheeemmm” nafas bu tika memburu berat,
“teehhh…aa bukain ya lingerinya… aa pengen jilat memek teteh…pengen mainin itil teteh” ujarku sambil melepaskan lumatan dari bibir bu tika,
Bu tika hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, aku langsung bangkit dari sofa dan berjongkok dihadapan paha bu tika,
“teehhh…bukain dong pahanyaaa…” pintaku saat ada dihadapan kedua paha bu tika,
Bu tika langsung mengangkangkan kedua kaki nya, dan melebarkan kedua pahanya, seolah memberi jalan yang luas untukku, aku langsung menghampiri memeknya dan melepaskan lingerinya, setelah terlepas, kini dihadapanku ada memek yang cantik dan indah, ditumbuhi bulu hitam yang tidak terlalu banyak diatas gundukan memeknya,
“tetehhh.. memek teteh indah sekali… aa hisap yaaa” ujarku saat mukaku mendekati bibir memek bu tika,
Aku langsung menghisap memeknya dan memainkan itil bu tika dengan lidahku, lantas saja bu tika langsung mengerang keenakan,
“aaahhhh….aa…. memek teteh geli a…uuhhh” ernag bu tika sambil mengelus perut nya yang sedang mengandung janin 4 bulan,
Aku terus memainkan memeknya dan sesekali menusuk memeknya dengan lidaku. Setelah beberpa menit memainkan daerah sensitiv bu tika, akhirnya bu tika pun tak mampu menahan puncak kenikmatannya itu,
“aa….uuhhhh..a….. teteh keluaaa….aaarrr” (Serrr…seerrr”sfx) erang bu tika saat mencapai puncak kenikmatannya.
‘wow…banyak banget cairan bu tika….’ Ujarku dalam hati, aku langsung melumat cairan bu tika sampai habis,
“uhhh…ngghhh…aa…uhhh.. aa nakal yaaa…” nafas bu tika memburu,
Diraut wajahnya tergambarkan kepuasan yang begitu nikmat, aku melihat bu tika dan menatap kedua bola matanya, bu tika tersenyum lebar kepadaku, aku langsung menghampiri wajahnya yang cantik itu dan mencium mesara mulutnya,
“teehhh…. Boleh ga aa masukin kontolnya kedalam memek teteh?” tanyaku sambil menatap matanya,
“ihhhh… aa mau banget yaaa?” Tanya bu tika sambil mencubit hidungku,
Aku hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian aku membelai pipi kiri bu tika dengan halus dan manja,
“ya udaahhh… sok atuh aa…silahkan masukin kontolnya kedalam memek teteh yang lagi hamil ini…” ujar bu tika manja saat aku ada dihadapan wajahnya itu,
Bu tika tersenyum manis kepadaku seolah aku lah suami tercintanya, aku langsung kembali berdiri dihadapan tubuh bu tika, kaki nya yang masih mengangkang memperlihatkan memek nya yang sangat indah dan membuatku semakin terangsang, perut nya yang sedikit membuncit melengkapi kecantikan bu tika, aku benar benar tak percaya dengan ini semua karena impianku dapat terwujudkan dengan indah, dan ini bukan mimpi basah yang selalu aku alami ditiap malam,
“aa jangan diliatin terus donggg memek tetehnya… katanya aa mau nengokin bayi yang ada didalam Rahim teteh… ayo aa sayang…masukin kontolnya …” ujar bu tika saat melihatku masih berdiri tanpa ada gerakan sedikitpun,
“hihi… yang ga sabar ternyata teteh yaa…. Teteh udah ga nahan ya dimasukin kontol aa… “ balasku sambil memegeang kontolku dengan tangan kanan ku,
“iiihhh… aa cepettt… teteh penasaran sama kontol aa… ayoo aa sayanggg… masuk a” pinta bu tika dengan wajah memelas dan penuh nafsu,
Aku langsung membimbing kontolku kedepan memek bu tika, dengan perlahan aku menggesekan kontolku diarea memek bu tika dengan pelan dan alus,
“nnggghhh..aa…. masukin ihhh” bu tika terus meminta kepadaku agar cepat cepat kontolku masuk kedalam memeknya,
“teehhh… kalau aa cepet keluar gapapa ya? Teteh jangan marah yaaa…” ujaarku saat kontolku masih digesek gesek di luar memek bu tika,
Bu tika hanya mengangguk dan tersenyum nakal kepadaku, dengan perlahan dan pasti aku muai memasukan kepala kontolku kedalam memek bu tika yang sudah basah oleh cairannya, dengan hentakan pelan akhirnya kontolku masuk keliang memek bu tika (BLEsss….”sfx)
“eennghhhh” bu tika mengerang pelan saat kontolku amblas masuk kedalam memeknya,
“nnngghhh… diam dulu a … jangan dulu di goyangin ya aa ,..teteh masih mau merasakan hangatnya kontol aa di memek aa .. “ erang bu tika sambil merem melek merasakan kontolku didalam memek nya
Aku hanya mengangguk dan tetap menahan kontolku, gatal rasanya saat kontolku ada didalam memek bu tika, kini bu tika masih menyender disofa tubuhnya masih berbaring dan kakinya mengangkang lebar, aku sangat menikmati semua ini, tubuh bu tika yang sedang hamil adalah sebuah harapanku, karena aku sangat menyukai wanita hamil.
“aa sayyyaaannggg… coba di goyang pantatnya… goyangin kontolnya aa ….nnghhh” pinta bu tika sambilmembuka matanya dan mencobya melihatku,
Aku langsung menggoyangkan kontolku dengan pelan , aku mengelus perut buncitnya itu,
“nnghhh….eeennnggghhh…uhhh… aa suka teteh hamil ?” Tanya bu tika saat kontolku keluar masuk memeknya,
“eennggg….aaahhh.. suka tehh.. aa suka teteh hamil .. teteh makin semok… uhh” balasku sambil mencoba mempercepat genjotan kontolku di dalam memek nya itu,
“…. Uhhh.. aa sayanggg … uhh aa kontolnya enak a … … eeeuhhh” bu tika terus mengerang dan menikmati setiap tusukan kontolku,
“ teteh sayanggg… tetehhh… uhhh… aa suka memek teteh.. memek teteh enak.. eeenggg… tehhh… aa cinta sama memek tetehhh” aku mercau bagai tersambar petir,
Kocokan kontolku semakin cepat dan kakiku mulai tak dapat menahan tubuhku, aku terus mempercepat kocokan kontoku didalam memek bu tika,
“aaahhh… aa …. uuuuuhhhh …. Nnggghhhh… aa pelaannn.. kasian bayi nya a… kasian ade bayi nya… uhhh” erang bu tika saat aku memacu dengan cepat kontolku didalam memek nya,
Aku tidak menghiraukan nya, tangan kananku mengelus perut buncitnya dan tangan kiriku meremas susu nya dengan kuat , saat aku meremas susu bu tika , ternyata bu tika kewalahan menerima sodokan kontolku dan membuat bu tika menjerit jerit,
“ aaahhh.. aa ,…. Aduhhh.. uuuhhhh… aa nikmat kontol aa… uhhh.. aa pegang perut teteh.. aahhh…” bu tika mengikuti arus kontolku dan mempercepat kocokan kontolku didalam memek nya yang mulai banjir dan basah,
“aaahhh.. aa … lumayan kuat… uhhhh … enak a ….. “ erang bu tika menikmati kontolku,
Setelah beberapa sodokan dan kocokan didalam memek bu tika, kontolku mulai gatal dan lututku mulai mengejang, dengan satu hentakan kuat akhirnya aku tak mampu menahan peju ku untuk keluar.
“aaahhh….uuuhhh…. tetehhh… aa mau keluar tehhh… tehhh.. terima peju aa yaaa… buat ade bayi tehhhh… nihhhh.. aaaaahhhhhh….ah.. uhhh …engggghh” (CRottt….crottt…crottt”) aku mengerang saat melepas pejuku kedalam rehim bu tika yang sedang hamil muda itu,
“aaahhh..aa jangan berhenti dulu… teteh mau nyampe aa…. Iyaaa a.. tete terima…uhhhhh… a angett” bu tika mengerang dan meminta aku teteap meggenjotnya,
Aku mencoba tetap menggenjot bu tika walaupun kontolku ngilu dan sakit, aku tidak ingin bu tika kecewa, aku mencoba terus menggenjot memeknya, dan hanya tiga genjotan saja bu tika pun mencapai puncak kenikmatannya,
“aa… aa …. Uhhh…aa peluk tetehhh… tapi jangan tindih tetehhh… teteh mau keluar aa…. Teteh keluuuuu…arrrr…. Uuuuhh..aaahhh” (serrr …serrr..serr”) bu tika menjerit saat mencapai puncaknya,
Aku langsung menancapkan kontolku sedalam mungkin dan memeluk tubuh nya, bu tika memegang perut nya saat aku memeluk tubuhnya,
“eenngggg… aa lumayan jago.. tapi aa harus banyak di latih nihhh….ehhhheeemmmm…huhhh” ujar bu tika dengan nafas memburu,
Aku hanya tersenyum dan mengangguk, aku sangat menikmati pengalaman pertamaku ini, aku dapat ngentot wanita yang sedang hamil muda, lalu aku mencium kening bu tika dengan mesra, kontolku masih berada didalam memek bu tika, bu tika tak ingin jika kontolku keluar dari dalam memek nya. Meskipun kontolku mulai mengecil bu tika tetap tak ingin kontolku lepas dari memek nya itu.
Setahun sudah kejadian itu berlalu, pengalaman pertamaku bersetubuh dengan tetanggaku yang nakal dan sedang hamil masih terbayang bayang dibenaku, kini aku sedang kuliah disalah satu PTN di ibu kota jawa barat, tapi tetap aku selalu bbm-an dengan bu tika, kami masih memiliki hubungan yang spesial, bu tika selalu mengingatkanku makan dan membangunkan ku saat akan kuliah. Bu tika kini telah melahirkan seorang putra yang sangat tampan seperti ayahnya pak yosep, anak lelaki itu bernama HAYKAL, haykal baru berumur 8 bulan, bu tika selalu mengirimkan foto bersama haykal ketika sedang bermain. Hari sabtu, aku akan pulang kerumah dan bu tika memberi kabar yang baik untukku, katanya sudah 1 minggu suami nya pergi seminar di bogor, dan hari selasa akan pulang,
Hari sabtu pun tiba dan pagi harinya aku bergegas pulang mengendarai sepeda motorku. Setelah beberapa jam, akhirnya aku sampai dirumah, aku sampai dirumah jam 11.00 wib, orang tuaku masih bekerja dan belum pulang kerumah, saat aku ada di depan halaman rumah dan memasukan sepeda motorku, bu tika keluar dari dalam rumah sambil menggendong haykal, bu tika seperti nya belum mandi karena wajah nya masih kucel seperti PRT,
“duhhh… mahasiswa udah pulang nihh” ujar bu tika menyapaku,
“ehhh… teteh..duhh haykal nya cakep banget tehhh..” balasku sambil menghamipri bu tika yang sedang berdiri di halaman rumahnya,
“iyaaa dong.. mamanya juga kan cakep..” ujar bu tika menggoda kepadaku dengan senyuman nakalnya itu,
“hihi.. iya cantik ihh.. kaya bidadari” aku tak kalah menggoda bu tika,
“udah sana kamu mandi dulu hen.. udah gitu kerumah yaa.. nanti makan di rumah teteh aja” ujar bu tika saat aku akan menghampirinya,
Aku hanya tersenyum dan bergegas masuk kedalam rumah untuk membersihkan badanku. Pukul 12.30 aku berangkat kerumah bu tika dengan mengenakan pakaian kaos polos dan celana pendek,
“tetehhh…?” ujarku saat membuka pintu rumahnya,
“sssttt.. pelan pelan hen.. haykal lagi tidur” ujar bu tika sambil menghampiriku,
Bu tika masih mengenakan daster dan wajah nya masih kucel, tapi bu tika masih cantik dan putih, kini bu tika sudah tak lagi membuncit, perutnya langsing, susu nya semakin besar saja, aku langsung duduk di sofa ruang tamu,
“kamu makin ganteng aja a” ujar bu tika tersenyum kepadaku sambil duduk disampingku,
“haha iya dong.. mahasiswa..” balasku tak mau kalah oleh pujian bu tika,
“huhh.. dasar .. pasti kamu udah punya pacar yaaa? Lupa sama teteh.. uhh nakal kamu” ujar bu tika sambil mencubit perutku,
“ihhh… engga kok teteh.. sumpah aku belum punya pacar…” balasku sambil menahan sakit diperutku,
“aahh bohong kamu” bu tika ketus kepadaku,
“beneran ihh teteh.. masih setia sama teteh.. kana a cinta sama teteh “ ujarku sambil membelai rambutnya,
“masa sihhh… paling kamu cinta sama memek teteh aja.. iya kannn?” ujar bu tika memojokanku,
“engga ihh.. kenapa teteh ngomongnya kaya gitu.. sumpah aa sayang sama teteh cinta sama teteh.. aa ga berani bohong sama teteh” jelasku sambil menatap kedua bola mata bu tika,
“bener yaaaa.. awas kalau bohong” ketus bu tika sambil mencubit hidungku,
“ehhh sekarang teteh udah ga hamil nihh.. apa kamu masih suka sama teteh.. katanya kamu suka sama cewe hamil…” lanjut bu tika sambil mengelus pipiku,
“haha.. jadi teteh mau aa hamilin gitu..? mau aa buat hamil anak dari aa?” ujarku sambil mengecup keningnya,
“hihihi.. mau kamu itu mahhh A … tapi teteh penasaran juga kalau teteh hamil sama benih kamu sayaaaanggg” ujar bu tika tertawa kecil dan nakal kepadaku,
“ihhhh.. beneran tehhh.. teteh mau engga aa hamilin?” ujarku sambil menatap kedua bola matanya yang indah itu,
“hihihi.. terserah aa aja dehh.. kan aa yang punya benih nya…teteh siap nerima benih aa dan mengandung benih aa” balas bu tika tersenyum sambil memelukku dengan erat,
Aku langsung memeluk bu tika, kami masih duduk di sofa, posisiku yang masih duduk dan but ika yang menyender kepadaku mebuat kontolku ngaceng,
“eehhh.. udah ada yang bangun tuhhh.. apa udah kuat nih… udah gede belum nihhh…” ujar bu tika manja sambil memainkan kontolku dari balik celana pendekku,
“haha… pastinya kuat dong teeehhh… liat deh sama teteh… pasti teteh bakal suka” balasku tak mau kalah oleh bu tika,
Bu tika hanya tersenyum kepadaku, lalu bu tika membukakan sedikit celanaku dan … (TOinggg”sfx).. kontolku ngacung ke muka bu tika, bu tika menatap dan tersenyum kearah kontolku,
“ihhhh… kontol apa teronggg sihhh sayang… gede gini.. kamu apain sayang ini kontol sampe segede gini?” Tanya bu tika masih memandang kontolku,
“jangan diliat aja dong tetehhh… coba teteh kulum lagi.. masukin kedalam mulut teteh… “ pintaku sambil meremas bokongnya yang kenyal itu,
Bu tika langsung melahap kontolku namun rupanya kontolku yang gede dan panjang itu tak muat untuk mulut bu tika,
“nggghhh….eemmm…kontol kamu kegedean aa… mulut teteh susah masuknya…ihhh ini kontol gede ihh.. bikin teteh gemes tau…” ujar bu tika sambil memainkan kepala kontolku,
“hihhi… ayo teteh cepet makan kontol aa.. cepet tehhh” pintaku dengan memelas kepada bu tika,
Akhirnya bu tika kembali mencoba melahap kontolku dan tangan nya memegang kontollku, dengan perlahan akhirnya kontolku hamper masuk semua nya di mulut bu tika,
“nnghhh… tetehhh… jangan kena gigi dong.. sakit tehhh” ujarku mengerang kesakitan saat batang kontolku mengenai gigi taringnya,
Bu tika menyerah untuk melahap kontolku dan bu tikapun langsung bangkit dari kontolku,
“udah ahhh.. teteh nyerah a ,,, “ ujar bu tika sambil menatapku dengan wajah nakalnya,
“hihi… ya udah gapapa tehh.. teteh aa mau nyusu dong tehhh” pintaku sambil memegang kedua susu nya yang ranum itu,
“aduhhh.. kasiann… aa mau mimic yaaa… sini ..sini mimik sama teteh yaaa… nihhh aa.. buka mulutnya” ujar bu tika manja saat mengeluarkan susu nya dari balik daster nya itu,
Aku langsung melahap susu nya dan menghisap kuat puting kiri bu tika, tangan kiriku meremas susu kanan bu tika, namun saat enak enaknya menyusu, haykal terbangun dan menangis, bu tikapun langsung melepaskan susu nya dari mulutku, dan pergi kekamar,
“ayooo aa ikut kekamar…” ajak bu tika saat bangkit dari sofa,
Aku langsung mengikuti bu tika dari belakang, namun sebelum bu tika sampai kamarnya, aku meminta agar bu tika melepaskan daster nya, di depan pintu kamar nya bu tika melepaskan daster nya dan akupun melepasakan semua pakaianku.
“tuuhhh.. haykalnya bangun… pengen mimik ya sayaaanngggg” ujar bu tika manja dan menaiki ranjang tidurnya,
Bu tika langsung membaringkan badan dan menyusui balita nya, dan haykal pun langsung berhenti menangis, aku langsung menghamipiri ibu yang sedang menyusui anaknya itu, aku naik keranjang bu tika,
“haykal cayaaanngggg… nihh ada om hendi.. om hendi yang ganteng ..yang kuat… kamu harus kaya om hendi yaaaa” bu tika mengajak haykal ngobrol, namun haykal hanya melihatku tanpa mengedip,
Setelah melihat haykal yang lucu itu, aku langsung berbaring di belakang tubuh bu tika yang sudah telanjang bulat itu, aku meremas salah satu susu yang tidak haykal hisap,
“ihhhh… om hendi itu susu haykalll.. jangan om mainin ihhh..” bu tika berbicara seperti bayi yang baru bisa berbicara,
“hihihi.. gapapa dong haykall.. mama haykal tuh yang suka susu nya dimainin sama om” aku tak mau kalah oleh candaan bu tika.
Aku terus meremas susu bu tika dengan halus dan mesra, setelah beberpa menit haykalpun kembali tertidur, bu tika langsung membalikan tubuhnya dan melumat bibirku dengan mesra,
“eeemmmmhhhh…. Aa nakal yaaa… ayo puasin teteh” ujar bu tika nakal yang kini sedang terbaring dihadapanku,
Kontolku semakin ngaceng saja sudah tak tahan untuk memasuki memek bu tika yang sudah lama aku tinggalkan, kami berciuman dengan mesra , tanpa ada gerakan lagi karena takut haykal terbangun lagi. Setelah puas berciuman, aku langsung memegang memek bu tika ,
“tehhh… memek nya udah dilalui kepala haykal yaaa… pasti udah longgar nihhh” ledekku saat ciuman kami selesai,
“enak aja kamu.. ayo cobain aja sama kamu.. pasti kamu kewalahan dehhh sama memek tetehh…” balas bu tika ketus kepadaku,
Aku langsung bangkit dari sisi bu tika , bu tika langsung mengangkangkan kaki nya seolah memamerkan memek nya, kini aku sudah ada di hadapan memek bu tika, bau memek tercium khas saat mukaku mendekati memek bu tika,
“ayyyooo.. aa jilat memek tetehhh…” pinta bu tika memelas kepadaku,
Aku langsung menjilati memek nya yang bau itu, aku memainkan itil bu tika dengan lidahku. Aku mencoba mengigit itil bu tika, dan menghisap kuat itil bu tika
“aduhhh…uuhhh.. aa sayang jangan di gigit dong itil nya…” erang bu tika kesakitan,
Tangan bu tika kini sedang meremas kedua susu nya, aku kembali melumat dan menghisap memek bu tika. Setelah beberapa menit aku memainkan memek nya, akhirnya bu tika mencapai puncaknya,
“aaaahhhhh….eennggghhh…” bu tika mengerang pelan agar haykal tidak terbangun,
Aku terus melumat memek bu tika yang sudah basah kuyup itu, aku melumat habis cairan memek bu tika,
“nngghhh… ayoo aa cobain memek teteh sekarang… makin seret loh a… ayo masukin a” nafas bu tika memburu berat,
Aku mengangguk saja dan memegang kontolku, ku arahkan kontolku ke memeknya yang sudah basah itu, namun benar saja liang memek nya semakin sempit dan sulit aku tembus,
“hihihi… aa .. aa .. sulit yaaa a?” bu tika mengejekku,
“sini teteh pegeng kontolnya… biar cepet masuk” lanjut bu tika sambil memegang kontolku,
Dengan perlahan, kontolku mencoba masuk tapi tetap saja sulit, karena bu tika bilang memek nya di jait agak rapet, namun setelah beberapa kali gagal akhirnya kontolku pun masuk kedalam memek bu tika. (BLesss…”SFX)
“eeennnggghhhh…uhhhh” ibu tika mengerang saat kontolku masuk semau kedalam memeknya,
“uhhh..tehhh memek nya kok seret gini.. makin nyaman aja tehhh.. eanknya memek teteh…” aku mulai menggoyangkan pantatku,
“ngghhh… apa kata teteh jugaaa… kamu pasti ketagiahan….eeemmmhhh” ujar bu tika sambil menikmati goyangan kontolku didalam memeknya,
“ayooo aa… mulai digenjot memeknya… nnghhhhh…. Kontol aa juga makin gede aja nih didalem memek tetehh.. uhhhh” ceracau bu tika saat aku menggenjot memek nya,
Aku mencoba menggenjot memek bu tika dengan halus dan pelan, bu tika merem melek kentia menikmati genjotan kontolku didalam memeknya. Kami sudah dilanda nafsu yang sudah membuta, kami tidak menghiraukan yang ada disekitar kita,
“aaahhh…uhhhh.. aa …. Enak aa… enak… kontol aa enak… ayo aa genjot istrimu ini a….” bu tika meracau dan lupa diri, bahwa anak kandungnya ada disamping tubuhnya yang sedang kunikmati,
“aaahhh.. memek teteh makin seret aja… aa genjot lebih keras yaaa tehhh” ujarku dan langsung mempercepat genjotan di memeknya,
Aku mempercepat genjotan di memek bu tika, hingga terdengar suara paha kami beradu, bu tika memejamkan matanya ketika aku mempercepat genjotanku, tanpa kuduga haykal terbangun, namun haykal tidak menangis, haykal hanya menatapku dengan tajam,
“uhhhh…. Haykal… mama haykal lagi om genjot nihhhh…uhhhh” ujarku melirik haykal yang menatapaku, aku terus menggenjot memek bu tika, dan paha bu tika semakin mengangkang,
“iiiihhh..huhhhh…aahhh.. haykal cayangggg mama lagi di kontolin sama om nihhh… om kamu jago amat… mama sekarang mau nyampeeeee…. Aa cepet genjot tetehhh…. Aa genjot … teteh mau keluar a …. Haykal cayangggg….uhhh… gapapa ya mama hamil anak nya om… oom mau ngasih kamu adek bayi nihhh…uhhh ….aa.. terusss…” Bu tika mengerang sambil menatap balita nya yang sedang melihat persetubuhan indah ini,
Aku mempercepat kocokanku di memek bu tika, hingga ranjang kami sedikit bergerak,
“ahhhh… aa teteh keluuuu….arrrr…… peluk teteh a….. pelukkk…aduhhhh…uhhhhhh….aaahhh” (Serrr…serrrr”sfx)
Akhirnya bu tika mencapai puncak kenikmatannya dan di tonton langsung oleh balitanya itu, balita itu tak mampu memarahi ibu nya yang sedang disetubuhi oleh orang lain bukan ayahnya, aku memeluk bu tika erat saat bu tika mencapai puncaknya. Setelah beberapa detik kontolku terdiam ,a aku kemabli menggenjot memek bu tika,
“aahhhhh… aa …. Memek teteh sakit a….. uhhh.. aa.. hamili teteh a… buahi Rahim teteh a…. uhhhh…ngilu memek tetehhh… ayo aa keluarin benih nya didalam Rahim teteh…. Haykal cayanggg mama lagi dihamili nihhh..kamu bakalan dapet ade dari om… om bakalan buat mama membuncit lagi….uhhhhh” kembali bu tika meracau ingin segera aku hamili oleh benihku,
Haykal hanya mampu melihat mama nya yang akan aku hamili oleh benihku, aku terus menggenjot memek bu tika tanpa ampun, seolah aku sedang dikejar anjing, aku terus tanpa lelah menggenjot memek bu tika,
“uuhhhh…haykal gapapa yaaa mama nya om hamili… om mau mama haykal hamil anak om.. om mau mama haykal mengandung benih cinta omm….uhhhhh……. istriku…. Aa mau keluar…..” aku tak mau kalah sama bu tika yang mengajak haykal ngobrol,
“iyaaa….uhhh…gapapa om cayanggg.. hamili aja mama haykal… buat mama mengandung anak om… buntingi mama haykal om” bu tika mengerang dengan nada anak kecil,
“aahhhhh…….. tetehhhhh… aa …. Keluarrrr…..aarrrrr… tehhhh nihhhh benih aa.. teteh harus Hamill….. teteh hamillll…… nihhhh…aaahhhh” (crottt….crottt…crotttt“)
aku meracau dengan keras saat kontolku masuk sedalm mungkin kedalam memek bu tika dan mengeluarkan peju yang akan membuat bu tika hamil anakku,
“aaahhhhh….aa… peluk tetehhh…… tetehh mau hamil anak aa……..uhhhhhhhh…..kontol…. love you aa…… aduh anget peju aa… peju aa masuk Rahim teteh.. teteh bakal hamil anak aa…” erang bu tika dengan nafasnya yang memburu saat menerima peju ku yang banyak itu.
“uhhhhh…aahhhh…love you too tetehhhh… hamilkan anak aa ya… teteh sayangggg….” Ujarku saat menahan kontolku didalam liang memek bu tika namun saat itu juga aku ambruk dipelukan bu tika.
“heemmmm…heehhh… iya aa sayanggg.. teteh akan hamil anak aa .. teteh akan rawat benih aa sampai nanti anak dari benih aa lahir…” bisik bu tika saat aku menindih tubuhnya yang lengket itu,
“makasih ya teteh… heemmm… tehhh tuh haykal liatin aa terus.. “ ujarku sambil melirik haykal yang masih menatapku tajam,
“hahaha… haykal mau laporin om sama papah haykal….awas ya omm.. om berani nya hamilin mamah haykal….” ujar bu tika seperti balita yang baru bisa berbicara,
“ihhh.. mama haykal aja yang mau hamilin… nanti haykal boleh kok hamilin mama haykal kalau mau… mama haykal nakal lhooo…” ujarku sambil menatap haykal yang tak mengerti apa apa,
Siang itu kamar bu tika sangat panas, bukan hanya panas oleh udara melainkan panas oleh persetubuhan dua manusia yang sedang menikmati nafsu birahinya.